Rabu, 30 Juli 2008

Mengintip Dunia di dalam Dunia

Judul buku: Dunia Kecil; Panggung &Omong Kosong
Pengarang : A. Syauqi Sumbawi
Jenis buku: Novel
Epilog : Nurel Javissyarqi
Penerbit : PUstaka puJAngga, Sastra Nesia, Lamongan 2007
Tebal Buku: iv+220hal,12x19cm.
Peresensi : Imamuddin SA.

Dunia Kecil; Panggung & Omong Kosong merupakan karya yang imajinatif. Karya yang penuh dengan perjalanan yang diliputi dengan perjuangan untuk mengungkap misteri. Misteri dalam realitas cerita itu sendiri.

Sebagaimana judul yang dipakai, Dunia Kecil; Panggung & Omong Kosong, novel ini mengisahkan tiga dunia sekaligus dalam rentang waktu yang bersamaan. Dunia tersebut adalah dunia nyata yang diwakili oleh omong kosong yang dilakukan antara dua orang tokoh yaitu sutradara pementasan dan salah seorang penonton pertunjukan. Ah tidak, bukan seorang penonton. Bisa jadi kita sendiri selaku penbacanya. Yang kedua adalah dunia panggung atau dunia pertunjukan drama dengan tokoh utamanya, Yangrana. Dunia yang ketiga adalah kisah perjalanan Yangrana dalam menembus dan melintasi dunia kecil yang terdapat di dalam lakon pertunjukan tersebut.

Yang menjadi penggerak alur cerita dalam novel ini adalah Yangrana, Sutradara, dan seorang Penonton. Maaf bukan penonton. Maksud saya pembaca. Eksistensi ketiga tokoh ini sangat jelas, namun yang menjadi tumpuan utama penulis, A. Syauqi Sumbawi adalah Yangrana. Tokoh inilah yang menjadi wahana penyalur ide dan pemikiran penulisnya.
Perjalanan Yangrana dalam dunia kecil merupakan sebuah perjalanan yang misterius. Perjalanan yang penuh dengan teka-teki yang harus diungkap olehnya. Kalau boleh diilustrasikan, perjalanan Yangrana seolah-olah menyimbolkan perjalanan ruhaniah seorang mistikus dalam mengungkap tabir kehidupan.

Di dalam dunia kecil tersebut, Yangrana berposisi sebagai orang yang awam. Orang yang tidak mengerti apa-apa dan bahkan ia pun tidak mengerti dengan keberadaanya saat itu. Setiap orang yang dijumpainya dalam dunia kecil tersebut, justru malah membuatnya semakin bingung. Setiap kali bertanya masalah keberadaanya, ia justru dihadapakan dengan persoalan-persoalan yang baru. Ia justru dihadapkan dengan teka-teki yang sanggup memicu timbulnya amarah.

Meskipun setiap orang yang ditemui Yangrana di dunia kecil tersebut membuatnya bingung dan emosi, mereka juga kerap menanamkan nilai-nilai kepribadian yang lebih. Nilai-nilai tersebut tidak hanya tertuju kepada Yangrana semata, melainkan juga mengarah kepada para pembaca. Beberapa di antara nilai-nilai tersebut adalah nilai kesabaran, keyakinan, dan percaya diri.

Sabar merupakan modal utama dalam menjalani kehidupan. Hal itu disebakan oleh, setiap kehidupan pasti terdapat suatu bentuk hambatan, ujian, dan tantagan. Semua itu haruslah dihadapi dengan penuh kesabaran agar seseorang kuat dalam menjalaninya. Selain itu, kesabaran merupakan pondasi awal dalam diri seseorang sebelum ia melakukan suatu perubahan yang sangat besar dan menyeluruh. Nilai kesabaran yang ditanamkan adalah; “Benar sekali. Karena di mana pun, hanya yang mempunyai kesabaran yang bisa beradaptasi. Pertahanan diri yang pertama sebelum melakukan evolusi” (hal:42).

Masalah keyakian merupakan masalah yang pokok dalam kehidupan seseorang. Keyakinan berorientasi pada personalitas seorang individu yang tidak dapat diganggu-gugat dan tidak dapat dipaksa-paksakan. Hal tersebut berorientasi kepada apa saja, baik ketuhanan, agama, ideologi, kebenaran, maupun yang lainya. Meskipun demikian, keyakinan seseorang bisa berubah-ubah dan tidak tetap. Kadang kuat dan kadang melemah. Semua itu tinggal sugestilah yang memegang peranan penting. Sugesti yang kuat dalam mempengaruhi-lah yang nantinya sanggup mengarahkan pilihan seseorang selanjutnya. Nilai keyakinan yang tercantum adalah; “Anda yakin sekali, Tuan Yangrana. Akan tetapi perlu anda tahu, keyakinan sifatnya tidak permanen. Seperti iklim cuaca yang begitu mudah berubah. Seperti temperatur. Kadang di puncak dan kadang di titik terrendah. Anda harus paham itu dan berhati-hati” (hal:93).

Sifat percaya diri keberadaanya juga sangat penting dalam diri seseorang. Dengan demikian, sifat tersebut perlu untuk ditumbuhkembagkan. Hal itu disebabkan oleh sifat percaya diri mampu menciptakan daya semangat hidup dalam diri seseorang. Seseoarang akan terlihat lebih bersemangat dalam menjalani realitas kehidupan yang ada jika ia memiliki sifat percaya diri yang tinggi. Namun perlu diingat, sifat percaya diri yang sangat berlebihan juga kurang baik dalam diri seseorang. Nilai sifat percaya diri yang terungkapkan adalah; “Kenapa anda masih bingung meskipun interpretasi anda tentang dunia kecil adalah sebuah jawaban yang benar, menunjukkan bahwa anda ragu-ragu. Apalah artinya kebenaran jika disikapi dengan keragu-raguan?!” (hal:92).

Masih cukup banyak nilai-nilai lain yang terdapat di dalam novel ini. Nilai-nilai tersebut dapat dijadikan cermin dalam menjalani realitas kehidupan yang ada. Masuklah ke dalam dunia kecil. Berjalanlah dan telusurilah lorong-lorong misteri yang ada di dalamnya, selaksa Yangrana yang mencari hakekat keberadaanya. Sungguh, hikmah kehidupan akan bermekaran selaksa kuncup bunga yang sedang mengembang. Dan petiklah!
Dari bangun intrinsiknya, ada satu permainan alur yang cukup unik di dalam novel ini. Di dalam novel ini, penulis secara sengaja menyematkan konstruksi alur yang meloncat-loncat, namun konstan dan terarah. Alurnya tidak serampangan dan tersusun secara apik. Loncatan-loncatan itu menimbulkan efek yang baik dalam karya tersebut, yaitu menimbulkan adanya suspens antara pembaca dengan karya itu sendiri. Yang menjadi titik pangkalnya adalah timbulnya foreshadowing dalam alur cerita sehingga menjadikan pembaca bertanya-tanya dan tertarik untuk mencari dan membaca kejadian-kejadian yang akan terjadi pada tokoh selanjutnya.

Selain semua itu, susunan alur yang demikian juga mampu membingungkan pembaca. Mereka yang kurang jeli, kurang teliti, dan kurang khusuk dalam membaca, maka akan mengalami hambatan saat melakukan pemahaman. Mereka kurang dapat menikmati dalam proses membaca, bahkan sanggup mengalami kejenuhan. Mereka juga akan bingung sendiri sebab tidak mampu menemukan kesatuan ide penceritaan. Jadi, dalam proses membaca perhatikan betul loncatan sekaligus perubahan alur ceritanya. Cermati dengan seksama antara suasana dunia panggung dengan di luar panggung.

Novel ini disusun ke dalam tiga puluh bagian buku. Setiap bagianya menghadirkan loncatan-loncatan yang cukup variatif. Dan dimunculkan dalam bentuk perubahan setting penceritaanya. Yang paling unik lagi, novel ini mengajak pembaca berdialog secara langsung. Pembaca dijadikan salah satu tokoh penyusun dan penggerak alur ceritanya. Hal itulah yang kiranya sungguh fantastik dan brilian yang dilakukan penulisnya. Suatu teknik yang jarang dan bahkan bisa dibilang belum pernah di terapkan oleh penulis sebelumnya. Dan akhirnya, selamat membaca! Selamat menyelami! Selamat menikmati! Temukan segala yang menjadi misteri.

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati