Rabu, 30 Juni 2010

Ia dan Aku dalam Keterasingan Kota

Denny Mizhar
http://www.sastra-indonesia.com/

Meniatkan diri untuk merantau, sebab desa tak dapat membuat nasib menjadi baik. Mengupayakan diri untuk mendapatkan sangu buat berangkat ke kota. Hutang pun dilakukan. Impian besar di pundak menatap ruang hingar bingar bahwa nasib akan menjadi lebih baik. Dengan kereta yang melaju ternaik dirii, hingga sampailah pada kota yang di tuju. Tak ada sanak famili dan sendiri. Memulai menanya satu dua orang yang tertemui, tapi tak juga ada kabar gembira kemana melabuhkan diri.

Masa terlewati dengan harapan sia akan kota. Hutang di kampung halaman belum terlunasi. Apa mau di kata, menetap dengan upaya yang penuh jerih. Menawarkan diri mengangkut barang dari mobil yang membawa dagangan untuk ditaruhnya pada kios Juragan di pasar terbesar kota yang tersinggahi. Kadang juga tak ada hasil dalam sehari, dengan terpaksa meminta pada yang berpunya untuk sebungkus nasi.

Bulan tepat di atas kepala saat Ia duduk di taman kota. Tiap hari bila waktu tak bersahabat dengannya. Ia menghabiskan detik yang merambat di bangku tengah taman kota. Melamun memandang gedung-gedung megah. Hiruk pikuk orang-orang belanja dengan canda tawa. Ia mulai merindukan hidup saling sapa di desa walau tak berpunya. Hati sudah tentram dengan makan nasi jagung dansayur-sayuran walaupun tanpa lauk.

Kerinduannya membuat gerimis di matanya tak terbendung lagi. Mili sampai ke pipi menuju bibir. Tersadar ketika rasa asin menyusup ke lidah. Adalah hal biasa denganku untuk duduk melepas lelah ketika resah menyapa. Aku melihat tubuhnya tanpa daya di tengah taman kota. Tiada berfikir lama, kakiku menghampirinya. Sambil membawa sebotol minuman yang aku beli di pinggir taman kota. Aku sodorkan kepadanya.

Ia menatap heran, mungkin saja Ia beranggapan aku akan melukainya. Dengan cara lembut, kembali aku menawarkan air yang tinggal separoh padanya. Ia pun menerima dan meminumnya seperti orang kehausan. Mulailah kata demi kata keluar lewat katub bibirnya. Menceritakan tentang dirinya, harapannya, dan nasibnya.

Air dalam botol dihabiskannya sambil berkata: di desa air tak beli tinggal timba lalu masak sudah dapat kita minum sebagai pengobat dahaga. Tetapi di sini tak ada yang tak beli semuanya serba uang. Aku mengangukkan kepala. Ia mulai membaringkan tubuhnya di bangku sambil membenarkan letak sarung untuk menghalau angin malam menerpa dirinya.

Aku mengangkat pantatku lalu berjalan tak tenang. Sambil mengingat tingkah masyarakat modern. Kota dengan masyarakat yang individualis adalah ciri masyarakat modern. Hal tersebut aku alami sendiri ketika berada di rumah yang telah aku huni beberapa tahun ketika menekatkan diri untuk pindah dari desa ke kota. Aku punya tetangga tapi tak pernah saling sapa. Mungkin saja tetanggaku sibuk dengan segala aktivitasnya. Dan aku pun merasa kesepian. Mungkin sudah terbiasa akhirnya menjadi hal yang biasa.

Hingga aku menikmati segala individualis masyarakat kota dengan sadar. Beda dengan Ia yang terbaring di tengah taman kota. Kesadaranku semakin menajam pada ingatan masa lalu, ketika masih hidup di desa. Aku merindukan gotong royong, saling sapa, saling bantu tanpa pandang materi. Mungkin Ia kehilangan suasana itu serupa aku.

Mataku mulai menerawang, langkahku mulai gontai. Apa yang aku rasakan pernah juga temaktub dalam puisi Arab.yang di tulis oleh Baulnd Al-Haidari. Penyair yang lahir di Irak pada tahun 1926 dari keluarga Kurdish dan pernah juga di asingkan akibat keterlibatannya dalam aktivitas politik (Puisi Arab Modern: disusun dan diterjemahkan oleh Hartojo Andangdjaja. Pustaka Jaya 1983).

LANGKAH SUMBANG

Mata pisau musim dingin yang tajam menembus peron,
Angin-ribut mengeong bagai kucing,
Dan di atas rel-rel
Berayun lampu kuno,
Dan dusun kami yang sederhana
Gemetar di bawah sinarnya.
“Mau apa aku di kota?”
Dia bertanya kepada:
“Mau apa kau di kota?”
Menuruni jalan-jalan yang panjang itu
Akan tersesat langkahmu yang dungu,
Dan gang-gang yang buntu
Akan menelanmu.
Malam akan menyala di dalam hatimu yang dingin-beku,
Dan sangsi rindu pun timbul dari hatimu.
Mau apa kau di sana, tak berkawan?
“Tidak, di kota itu tak mungkin kau dapat kawan”
Kau tertawakan aku,
Namun ku tunggu juga kereta yang menuju ke kota.
Kau pergi dariku,
Dan aku darimu.
Di seberang jendela kereta-kereta
Berlintasan desa-desa
Bangkit dan tengelam di pasir kembali,
Dan aku menunggu pagi
Di kota

Buat siapa mesti kembali aku?
Baut dusunku?
Baut peron yang ditembut mata pisau dingin yang tajam itu?
Sinar lampu di mana dusun kami yang papa gemetar?
Atau perempuan-perempuan yang keranjingan sopan dan malunya?
Tidak, aku tak akan kembali
Buat siapa aku mesti kembali?
Dusunku tengah menjadi kota.
Dan di tiap sudut
Sinar tajam lampu baru
Akan berseru kepadaku
“Apa maumu?”
Ya, apa mauku?
Di sini tak ada yang kukenal
Dan tak ada yang mengenalku;
Tak ada yang kuingat
Dan tak ada yang mengingatku.
Aku akan menyeret langkahku yang pendek ini
Menuruni jalan-jalan yang panjang itu,
Dan akan tertelan aku
Hilang di gang-gang buntu.
Tidak, aku tak akan kembali.
Buat siapa aku mesti kembali?
Dusunku telah menjadi kota.

Merambatlah waktu dari titik tumpuan masa ke masa yang melaju. Tak aku dengar lagi degub jantung desaku dulu. Mereka yang pernah menetap di kota kembali dengan segala gaya ke desa. Tak beda laku dan hidupnya, membawa kota ke desa desa. Aku pun kini kehilangan jejak sejarah.Hidup di gang-gang sempit di himpit bangunan-bangunan mall dan perkantoran yang tak ramah. Pada alam, pada diriku, pada mereka yang tak berpunya. Ia dan Aku terasing dalam kota.

Malang, Mei 2010

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati