Umar Fauzi Ballah
Riau Pos, 5 Feb 2012
APABILA kita sudah terbiasa membaca puisi, barangkali bunyi adalah faktor
yang paling kita maklumi. Tradisi ini adalah kondisi lahir batin kesusasteran
Indonesia. Barangkali, kita bisa membayangkan bahwa musikalitas bunyi dalam
puisi Indonesia adalah bagian dari khasanah puisi lama sebagaimana diajarkan di
sekolah-sekolah, yaitu puisi yang terikat oleh bentuk dan rima. Namun, bunyi
dalam puisi terus berkelanjutan sampai saat ini.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Tampilkan postingan dengan label Esai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Esai. Tampilkan semua postingan
Minggu, 22 Agustus 2021
Senin, 09 Agustus 2021
NASKAH LAKON DIAT (Akhudiat) ITU HINGAR-BINGAR DAN LIAR
Akhudiat (5 Mei 1946 – 07 Agustus 2021)
Aming Aminoedhin
Suatu hari di akhir tahun lalu, Desember 2014, Akhudiat, menelpon saya untuk mengambil buku baru bertajuk “Antologi 5 Lakon Akhudiat” di rumahnya, di bilangan tengah kota Surabaya. Lewat telepon selular itu pula saya jawab, akan mengambilnya jika saya (yang berumah di Mojokerto) kebetulan pas ke kota Surabaya. Buku itu, memuat lima naskah lakon yang kesemuanya pernah memenangkan sayembara penulisan naskah lakon oleh Dewan Kesenian Jakarta. Masing-masing: Grafito (naskah lakon, 1972), Jaka Tarub (naskah lakon, 1974), Rumah Tak Beratap (naskah lakon, 1974), Bui (naskah lakon, 1975), RE (naskah lakon eksperimen, 1977).
Aming Aminoedhin
Suatu hari di akhir tahun lalu, Desember 2014, Akhudiat, menelpon saya untuk mengambil buku baru bertajuk “Antologi 5 Lakon Akhudiat” di rumahnya, di bilangan tengah kota Surabaya. Lewat telepon selular itu pula saya jawab, akan mengambilnya jika saya (yang berumah di Mojokerto) kebetulan pas ke kota Surabaya. Buku itu, memuat lima naskah lakon yang kesemuanya pernah memenangkan sayembara penulisan naskah lakon oleh Dewan Kesenian Jakarta. Masing-masing: Grafito (naskah lakon, 1972), Jaka Tarub (naskah lakon, 1974), Rumah Tak Beratap (naskah lakon, 1974), Bui (naskah lakon, 1975), RE (naskah lakon eksperimen, 1977).
Minggu, 25 Juli 2021
Buku dari Koran
Ahmadun Yosi Herfanda
infoanda.com/Republika
Ada hubungan yang menarik antara dunia perbukuan, khususnya buku sastra, dengan surat kabar (koran). Banyak sekali buku sastra yang terbit di Indonesia –baik kumpulan cerpen, esai, puisi, maupun novel– berasal dari karya-karya yang telah dipublikasikan di surat kabar.
infoanda.com/Republika
Ada hubungan yang menarik antara dunia perbukuan, khususnya buku sastra, dengan surat kabar (koran). Banyak sekali buku sastra yang terbit di Indonesia –baik kumpulan cerpen, esai, puisi, maupun novel– berasal dari karya-karya yang telah dipublikasikan di surat kabar.
Kamis, 08 Juli 2021
(BER-)KELAKAR
Aprinus Salam
Kelakar, atau maksudnya berkelakar, adalah suatu pengertian yang inheren dalam ruang-ruang humor, komedi, anekdot, senda-gurau, lucu-lucuan, dagelan, lawak, jenaka, dan berbagai hal lain yang lebih kurang sama maksudnya. Dalam pengertian-pengertian yang inheren tersebut, ada pengertian yang mengarah pada substansi, ada pula pengertian yang mengarah pada kategori.
Kelakar, atau maksudnya berkelakar, adalah suatu pengertian yang inheren dalam ruang-ruang humor, komedi, anekdot, senda-gurau, lucu-lucuan, dagelan, lawak, jenaka, dan berbagai hal lain yang lebih kurang sama maksudnya. Dalam pengertian-pengertian yang inheren tersebut, ada pengertian yang mengarah pada substansi, ada pula pengertian yang mengarah pada kategori.
Minggu, 27 Juni 2021
SIMBOLISME PETAK—UMPET
: “MENGUAK—NEGERI AIR MATA" ABDUL KADIR IBRAHIM
Maman S. Mahayana *
Melayu dengan tradisi panjang kesusastraannya, hingga kini tetap kokoh menjadi bagian kesusastraan Indonesia. Dalam peta perkembangan kesusastraan Indonesia, dunia Melayu dengan keagungan ketamadunannya—tidak hanya menempatkan diri sebagai cikal-bakal bahasa dan kesusastraan Indonesia, tetapi juga terus-menerus ikut menyemarakkan capaian-capaian estetiknya. Lihat saja capaian estetik yang dipancangkan Ibrahim Sattah yang kemudian menjadi makin kokoh melalui Sutardji Calzoum Bachri. Dua penyair penting ini, tempatnya menjadi begitu khas, unik, dan nyeleneh sendiri, sehingga posisinya seperti tidak dapat lagi digoyahkan.
Maman S. Mahayana *
Melayu dengan tradisi panjang kesusastraannya, hingga kini tetap kokoh menjadi bagian kesusastraan Indonesia. Dalam peta perkembangan kesusastraan Indonesia, dunia Melayu dengan keagungan ketamadunannya—tidak hanya menempatkan diri sebagai cikal-bakal bahasa dan kesusastraan Indonesia, tetapi juga terus-menerus ikut menyemarakkan capaian-capaian estetiknya. Lihat saja capaian estetik yang dipancangkan Ibrahim Sattah yang kemudian menjadi makin kokoh melalui Sutardji Calzoum Bachri. Dua penyair penting ini, tempatnya menjadi begitu khas, unik, dan nyeleneh sendiri, sehingga posisinya seperti tidak dapat lagi digoyahkan.
Selasa, 08 Juni 2021
Cerpen Koran Indonesia
Saut Situmorang
Boemipoetra, 07/06/2021
Anggaplah “cerpen koran Indonesia” itu ada. Yaitu cerpen-cerpen berbahasa Indonesia yang muncul di koran-koran edisi Minggu di seluruh Indonesia, yang panjangnya berkisar antara 6-8 halaman kuarto (spasi ganda), dan yang bercerita tentang “peristiwa aktual”, atau tentang “realitas koran”, dari kehidupan sehari-hari di Indonesia. Bukankah biasanya tiga hal di ataslah yang dijadikan alasan bagi relevannya pemakaian istilah “cerpen koran” dalam perbincangan tentang sastra (cerpen) kontemporer Indonesia?
Boemipoetra, 07/06/2021
Anggaplah “cerpen koran Indonesia” itu ada. Yaitu cerpen-cerpen berbahasa Indonesia yang muncul di koran-koran edisi Minggu di seluruh Indonesia, yang panjangnya berkisar antara 6-8 halaman kuarto (spasi ganda), dan yang bercerita tentang “peristiwa aktual”, atau tentang “realitas koran”, dari kehidupan sehari-hari di Indonesia. Bukankah biasanya tiga hal di ataslah yang dijadikan alasan bagi relevannya pemakaian istilah “cerpen koran” dalam perbincangan tentang sastra (cerpen) kontemporer Indonesia?
Kamis, 21 Januari 2021
PUISI DESKRIPTIF MARDI LUHUNG *
Beni Setia **
SUDAH sejak lama orang berpikiran, kalau membuat puisi itu hanya bermain kata-kata, membuat penggalan-penggalan kalimat dengan rentetan (keberadaan) kata-katanya itu sengaja dihadirkan dan diikat oleh semacam hukum permainan bunyi yang diulang-ulang, persanjakan. Acuan sederhana kreasi yang melahirkan banjir produksi, dan melahir sinisme tentang ujud kepenyairan yang terkesan melulu menginpetarisasi orang nyinyir yang suka mrepet kelewat cinta persanjakan–persamaan bunyi vokal di antara sederet konsonan yang tak berharga–,
SUDAH sejak lama orang berpikiran, kalau membuat puisi itu hanya bermain kata-kata, membuat penggalan-penggalan kalimat dengan rentetan (keberadaan) kata-katanya itu sengaja dihadirkan dan diikat oleh semacam hukum permainan bunyi yang diulang-ulang, persanjakan. Acuan sederhana kreasi yang melahirkan banjir produksi, dan melahir sinisme tentang ujud kepenyairan yang terkesan melulu menginpetarisasi orang nyinyir yang suka mrepet kelewat cinta persanjakan–persamaan bunyi vokal di antara sederet konsonan yang tak berharga–,
Jumat, 25 Desember 2020
Multatuli, Sebuah Kenangan
Eduard Douwes Dekker,
alias Multatuli (1820-1887)
Pramoedya Ananta Toer
Multatuli? Ya, kapan nama itu pernah kudengar? Jauh di masa lewat. Semasa tapi kombinasi bunyi dalam namanya membuat aku terus teringat. Soalnya bukan sekali-dua disebut-sebut di rumah oleh para pemuda yang sering datang berkumpul, bermain, dan berdiskusi. Lebih dari namanya yang aneh aku tak tahu sesuatu.
Pramoedya Ananta Toer
Multatuli? Ya, kapan nama itu pernah kudengar? Jauh di masa lewat. Semasa tapi kombinasi bunyi dalam namanya membuat aku terus teringat. Soalnya bukan sekali-dua disebut-sebut di rumah oleh para pemuda yang sering datang berkumpul, bermain, dan berdiskusi. Lebih dari namanya yang aneh aku tak tahu sesuatu.
Senin, 31 Agustus 2020
Pertahanan Di Negeri Pantun
Doddi Ahmad Fauji *
Pada dekade 80-an, banyak yang memprediksi negara Uni Soviet yang menganut paham komunisme, akan berakhir. Paham komunisme yang diadopsi dari ajaran Marxisme – Leninisme, menurut mereka, sudah tidak sesuai lagi dengan dinamika peradaban umat manusia. Emmanuel Todd misalnya, penulis asal Perancis, memprediksi dalam beberapa dekade Uni Soviet akan bubar. Andrei Amalrik, cendekia asal Rusia sendiri, menulis buku yang meramalkan Uni Soviet akan bubar dalam 50 tahun ke depan. Yang mencengangkan, justru Uni Soviet bubar dalam delapan tahun setelah Andrei Amarlik meluncurkan bukunya. Tidak sampai 50 tahun kehancuran itu tiba.
Selasa, 02 Juni 2020
Puisi Doa Kiai Muhammad Faizi
Imam Nawawi *
Tanggal 28 Juli 2018, Kiai Penyair Muhammad Faizi, Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Sumenep, membacakan “Puisi Doa” di hadapan para wartawan dan jajaran birokrat Sumenep. Berikut ini lantunan bait-bait sajaknya:
Senin, 27 April 2020
MENELUSURI PEREMPUAN PENULIS DI JAWA TIMUR, SEBUAH JELAJAH AWAL
Mashuri *
Di ranah penulisan di Jawa Timur, tinta kencana pernah tertoreh dengan indah terkait perempuan penulis. Kini, memang agak sulit mencari perempuan generasi kiwari yang benar-benar kuat dan liat dalam menempuh jalan kepenulisan. Meski demikian, pada perkembangan mutakhir, tercatat satu-dua nama perempuan penulis Jawa Timur yang berkarakter.
Di ranah penulisan di Jawa Timur, tinta kencana pernah tertoreh dengan indah terkait perempuan penulis. Kini, memang agak sulit mencari perempuan generasi kiwari yang benar-benar kuat dan liat dalam menempuh jalan kepenulisan. Meski demikian, pada perkembangan mutakhir, tercatat satu-dua nama perempuan penulis Jawa Timur yang berkarakter.
Jumat, 24 April 2020
MENGGUGAT SEJARAH, MENGGUGAT JAKARTA
CATATAN PERJALANAN SASTRA MELAYU KEGELISAHAN CERPEN RIAU KONTEMPORER
Maman S. Mahayana *
Rangkaian Pertanyaan
Di manakah letak (Melayu) Riau dalam peta kesusastraan Indonesia? Ketika kita mencoba memetakan posisi Riau dalam peta sastra Indonesia, bolehlah pertanyaan itu kita hadirkan, di tengah kemunculan (atau kebangkitan) kembali gejolak dan dinamika kesusastraan di berbagai kota di Air Tanah kita. Muncul pula pertanyaan lain yang dapat dikemukakan: Apakah popularitas sastra (Melayu) Riau sama populernya dengan bahasa yang digunakannya, bahasa Melayu yang sudah punya sejarah panjang dan dikenal di mancanegara?
Maman S. Mahayana *
Rangkaian Pertanyaan
Di manakah letak (Melayu) Riau dalam peta kesusastraan Indonesia? Ketika kita mencoba memetakan posisi Riau dalam peta sastra Indonesia, bolehlah pertanyaan itu kita hadirkan, di tengah kemunculan (atau kebangkitan) kembali gejolak dan dinamika kesusastraan di berbagai kota di Air Tanah kita. Muncul pula pertanyaan lain yang dapat dikemukakan: Apakah popularitas sastra (Melayu) Riau sama populernya dengan bahasa yang digunakannya, bahasa Melayu yang sudah punya sejarah panjang dan dikenal di mancanegara?
Sabtu, 07 Maret 2020
Jumat, 06 Maret 2020
Jumat, 14 Februari 2020
SEPASANG LILIN DI RUMAH MALAIKAT
Maman S. Mahayana
Dibandingkan teman-teman dari Pekanbaru, Tanjungpinang, Batam, dan Padang; juga teman-teman dari Malaysia dan Brunei Darussalam, saya terlambat mengenalnya: novelis Singapura yang prolifik dan humanis. Namanya Rohani Din. Sekitar 20-an novel sudah dihasilkannya. Novel-novelnya tebal. Satu di antaranya, berjudul Diari Bonda (Kuala Lumpur: Creative Enterprise Sdn. Bhd., 2004, 738 halaman) yang dalam setahun penerbitannya telah mengalami cetak ulang.
Dibandingkan teman-teman dari Pekanbaru, Tanjungpinang, Batam, dan Padang; juga teman-teman dari Malaysia dan Brunei Darussalam, saya terlambat mengenalnya: novelis Singapura yang prolifik dan humanis. Namanya Rohani Din. Sekitar 20-an novel sudah dihasilkannya. Novel-novelnya tebal. Satu di antaranya, berjudul Diari Bonda (Kuala Lumpur: Creative Enterprise Sdn. Bhd., 2004, 738 halaman) yang dalam setahun penerbitannya telah mengalami cetak ulang.
Jumat, 24 Januari 2020
Minggu, 19 Januari 2020
Bumi Manusia: Minke Representasi Tirto Adhi Soerjo
(Pramoedya Ananta Toer, penulis roman tetralogi Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca / peradaban.org)
Kamis, 09 Januari 2020
MENIKMATI PUISI
Indra Intisa *
Puisi lahir dari pelbagai macam sebab, alasan dan rasa. Ada yang lahir melalui kisah si penyair: kesedihan, kesempitan, perjuangan hidup, kebahagiaan atau mungkin kesenangan. Ada pula yang lahir dari orang kedua atau ketiga.
Puisi lahir dari pelbagai macam sebab, alasan dan rasa. Ada yang lahir melalui kisah si penyair: kesedihan, kesempitan, perjuangan hidup, kebahagiaan atau mungkin kesenangan. Ada pula yang lahir dari orang kedua atau ketiga.
Minggu, 29 Desember 2019
APA SIH, SASTRA INDONESIA
Maman S. Mahayana
Sebelum membincangkan lebih jauh tentang problematika sastra Indonesia, perlu kiranya merumuskan dahulu, apa sih, sastra Indonesia itu? Jika kita bersepakat dengan konsep, apa yang dimaksud sastra Indonesia, barulah kita meneroka lebih jauh ke tradisi yang melatarbelakanginya; apa yang menjadi karakteristik atau ciri-ciri karya sastra itu termasuk sastra Indonesia; apa pula syarat yang menyertainya.
Sebelum membincangkan lebih jauh tentang problematika sastra Indonesia, perlu kiranya merumuskan dahulu, apa sih, sastra Indonesia itu? Jika kita bersepakat dengan konsep, apa yang dimaksud sastra Indonesia, barulah kita meneroka lebih jauh ke tradisi yang melatarbelakanginya; apa yang menjadi karakteristik atau ciri-ciri karya sastra itu termasuk sastra Indonesia; apa pula syarat yang menyertainya.
Senin, 25 November 2019
BERAT BADAN
Anindita S Thayf
Riau Pos, 12 Mei 2019
Ketika seorang ustad beberapa waktu lalu mengatakan berat badan perempuan salihah tidak lebih dari 55 kg, itu bukan lelucon. Menurut penyair Octavio Paz, bahasa pernah berada dalam momen "berhenti merangkak dan menegakkan diri dan menyeimbangkan badan dalam ruang kosong." Namun, momen yang disampaikan Paz hanya terjadi dalam sajak. Dalam sajak, bahasa menyimpang dari tujuan alamiahnya sebagai alat komunikasi. Di luar sajak, bahasa merupakan konstruksi sosial masyarakat. Artinya, ia tidak berada di ruang kosong.
Riau Pos, 12 Mei 2019
Ketika seorang ustad beberapa waktu lalu mengatakan berat badan perempuan salihah tidak lebih dari 55 kg, itu bukan lelucon. Menurut penyair Octavio Paz, bahasa pernah berada dalam momen "berhenti merangkak dan menegakkan diri dan menyeimbangkan badan dalam ruang kosong." Namun, momen yang disampaikan Paz hanya terjadi dalam sajak. Dalam sajak, bahasa menyimpang dari tujuan alamiahnya sebagai alat komunikasi. Di luar sajak, bahasa merupakan konstruksi sosial masyarakat. Artinya, ia tidak berada di ruang kosong.
Langganan:
Postingan (Atom)
Label
A Rodhi Murtadho
A. Hana N.S
A. Kohar Ibrahim
A. Qorib Hidayatullah
A. Syauqi Sumbawi
A.S. Laksana
Aa Aonillah
Aan Frimadona Roza
Aba Mardjani
Abd Rahman Mawazi
Abd. Rahman
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Wahab
Abdullah Alawi
Abonk El ka’bah
Abu Amar Fauzi
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Adhimas Prasetyo
Adi Marsiela
Adi Prasetyo
Aditya Ardi N
Ady Amar
Afrion
Afrizal Malna
Aguk Irawan MN
Agunghima
Agus B. Harianto
Agus Himawan
Agus Noor
Agus R Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus S. Riyanto
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Ahda Imran
Ahlul Hukmi
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musthofa Haroen
Ahmad S Rumi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sahal
Akhmad Sekhu
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alex R. Nainggolan
Alfian Zainal
Ali Audah
Ali Syamsudin Arsi
Alunk Estohank
Alwi Shahab
Ami Herman
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Amir Machmud NS
Anam Rahus
Anang Zakaria
Anett Tapai
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anita Dhewy
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurniawan
Anwar Noeris
Anwar Siswadi
Aprinus Salam
Ardus M Sawega
Arida Fadrus
Arie MP Tamba
Aries Kurniawan
Arif Firmansyah
Arif Saifudin Yudistira
Arif Zulkifli
Aris Kurniawan
Arman AZ
Arther Panther Olii
Arti Bumi Intaran
Arwan Tuti Artha
Arya Winanda
Asarpin
Asep Sambodja
Asrul Sani
Asrul Sani (1927-2004)
Awalludin GD Mualif
Ayi Jufridar
Ayu Purwaningsih
Azalleaislin
Badaruddin Amir
Bagja Hidayat
Bagus Fallensky
Balada
Bale Aksara
Bambang Kempling
Bandung Mawardi
Beni Setia
Beno Siang Pamungkas
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Brillianto
Brunel University London
BS Mardiatmadja
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Bustan Basir Maras
Catatan
Cerpen
Chamim Kohari
Chrisna Chanis Cara
Cover Buku
Cunong N. Suraja
D. Zawawi Imron
Dad Murniah
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Dana Gioia
Danang Harry Wibowo
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darma Putra
Darman Moenir
Dedy Tri Riyadi
Denny Mizhar
Dessy Wahyuni
Dewi Rina Cahyani
Dewi Sri Utami
Dian Hardiana
Dian Hartati
Diani Savitri Yahyono
Didik Kusbiantoro
Dina Jerphanion
Dina Oktaviani
Djasepudin
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dr Junaidi
Dudi Rustandi
Dwi Arjanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi Rejeki
Dwi S. Wibowo
Dwicipta
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi AH Iyubenu
Edi Sarjani
Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra
Eduardus Karel Dewanto
Edy A Effendi
Efri Ritonga
Efri Yoni Baikoen
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Eko Endarmoko
Eko Hendri Saiful
Eko Triono
Eko Tunas
El Sahra Mahendra
Elly Trisnawati
Elnisya Mahendra
Elzam
Emha Ainun Nadjib
Engkos Kosnadi
Esai
Esha Tegar Putra
Etik Widya
Evan Ys
Evi Idawati
Fadmin Prihatin Malau
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faiz Manshur
Faradina Izdhihary
Faruk H.T.
Fatah Yasin Noor
Fati Soewandi
Fauzi Absal
Felix K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Fitri Yani
Frans
Furqon Abdi
Fuska Sani Evani
Gabriel Garcia Marquez
Gandra Gupta
Gde Agung Lontar
Gerson Poyk
Gilang A Aziz
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gus TF Sakai
H Witdarmono
Haderi Idmukha
Hadi Napster
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hardjono WS
Hari B Kori’un
Haris del Hakim
Haris Firdaus
Hary B Kori’un
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Hazwan Iskandar Jaya
Hendra Makmur
Hendri Nova
Hendri R.H
Hendriyo Widi
Heri Latief
Heri Maja Kelana
Herman RN
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Herry Firyansyah
Herry Lamongan
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Husen Arifin
I Nyoman Suaka
I Wayan Artika
IBM Dharma Palguna
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Ida Ahdiah
Ida Fitri
IDG Windhu Sancaya
Idris Pasaribu
Ignas Kleden
Ilham Q. Moehiddin
Ilham Yusardi
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indira Permanasari
Indra Intisa
Indra Tjahjadi
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irwan J Kurniawan
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iskandar Norman
Iskandar Saputra
Ismatillah A. Nu’ad
Ismi Wahid
Iswadi Pratama
Iwan Gunadi
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iwank
J.J. Ras
J.S. Badudu
Jafar Fakhrurozi
Jamal D. Rahman
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jay Am
Jemie Simatupang
JILFest 2008
JJ Rizal
Joanito De Saojoao
Joko Pinurbo
Jual Buku Paket Hemat
Jumari HS
Junaedi
Juniarso Ridwan
Jusuf AN
Kafiyatun Hasya
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Kedung Darma Romansha
Key
Khudori Husnan
Kiki Dian Sunarwati
Kirana Kejora
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER)
Korrie Layun Rampan
Kris Razianto Mada
Krisman Purwoko
Kritik Sastra
Kurniawan Junaedhie
Kuss Indarto
Kuswaidi Syafi'ie
Kuswinarto
L.K. Ara
L.N. Idayanie
La Ode Balawa
Laili Rahmawati
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Leon Agusta
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
Lona Olavia
Lucia Idayanie
Lukman Asya
Lynglieastrid Isabellita
M Arman AZ
M Raudah Jambak
M. Ady
M. Arman AZ
M. Fadjroel Rachman
M. Faizi
M. Shoim Anwar
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.H. Abid
Mahdi Idris
Mahmud Jauhari Ali
Makmur Dimila
Mala M.S
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Maqhia Nisima
Mardi Luhung
Mardiyah Chamim
Marhalim Zaini
Mariana Amiruddin
Marjohan
Martin Aleida
Masdharmadji
Mashuri
Masuki M. Astro
Mathori A. Elwa
Media: Crayon on Paper
Medy Kurniawan
Mega Vristian
Melani Budianta
Mikael Johani
Mila Novita
Misbahus Surur
Mohamad Fauzi
Mohamad Sobary
Mohammad Cahya
Mohammad Eri Irawan
Mohammad Ikhwanuddin
Morina Octavia
Muhajir Arrosyid
Muhammad Rain
Muhammad Subarkah
Muhammad Yasir
Muhammadun A.S
Multatuli
Munawir Aziz
Muntamah Cendani
Murparsaulian
Musa Ismail
Mustafa Ismail
N Mursidi
Nanang Suryadi
Naskah Teater
Nelson Alwi
Nezar Patria
NH Dini
Ni Made Purnama Sari
Ni Made Purnamasari
Ni Putu Destriani Devi
Ni’matus Shaumi
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nisa Ayu Amalia
Nisa Elvadiani
Nita Zakiyah
Nitis Sahpeni
Noor H. Dee
Noorca M Massardi
Nova Christina
Noval Jubbek
Novelet
Nur Hayati
Nur Wachid
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nurhadi BW
Nurul Anam
Nurul Hidayati
Obrolan
Oyos Saroso HN
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
PDS H.B. Jassin
Petak Pambelum
Pramoedya Ananta Toer
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prosa
Proses Kreatif
Puisi
Puisi Menolak Korupsi
Puji Santosa
Purnawan Basundoro
Purnimasari
Puspita Rose
PUstaka puJAngga
Putra Effendi
Putri Kemala
Putri Utami
Putu Wijaya
R. Fadjri
R. Sugiarti
R. Timur Budi Raja
R. Toto Sugiharto
R.N. Bayu Aji
Rabindranath Tagore
Raden Ngabehi Ranggawarsita
Radhar Panca Dahana
Ragdi F Daye
Ragdi F. Daye
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rama Dira J
Rama Prabu
Ramadhan KH
Ratu Selvi Agnesia
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Renosta
Resensi
Restoe Prawironegoro
Restu Ashari Putra
Revolusi
RF. Dhonna
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar Galuh
Ridwan Rachid
Rifqi Muhammad
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Risa Umami
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rofiuddin
Romi Zarman
Rukmi Wisnu Wardani
Rusdy Nurdiansyah
S Yoga
S. Jai
S. Satya Dharma
Sabrank Suparno
Sajak
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salman Yoga S
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sariful Lazi
Saripuddin Lubis
Sartika Dian Nuraini
Sartika Sari
Sasti Gotama
Sastra Indonesia
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Saut Situmorang
Sayuri Yosiana
Sayyid Fahmi Alathas
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shiny.ane el’poesya
Shourisha Arashi
Sides Sudyarto DS
Sidik Nugroho
Sidik Nugroho Wrekso Wikromo
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputro
Slamet Widodo
Sobirin Zaini
Soediro Satoto
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sonya Helen Sinombor
Sosiawan Leak
Spectrum Center Press
Sreismitha Wungkul
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sugeng Satya Dharma
Sugiyanto
Suheri
Sujatmiko
Sulaiman Tripa
Sunaryono Basuki Ks
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Sutrisno Budiharto
Suwardi Endraswara
Syaifuddin Gani
Syaiful Irba Tanpaka
Syarif Hidayatullah
Syarifuddin Arifin
Syifa Aulia
T.A. Sakti
Tajudin Noor Ganie
Tammalele
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Tenni Purwanti
Tharie Rietha
Thayeb Loh Angen
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tito Sianipar
Tjahjono Widarmanto
Toko Buku PUstaka puJAngga
Tosa Poetra
Tri Wahono
Trisna
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Udo Z. Karzi
Uly Giznawati
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Uniawati
Unieq Awien
Universitas Indonesia
UU Hamidy
Viddy AD Daery
Wahyu Prasetya
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Sunarta
Weli Meinindartato
Weni Suryandari
Widodo
Wijaya Hardiati
Wikipedia
Wildan Nugraha
Willem B Berybe
Winarta Adisubrata
Wisran Hadi
Wowok Hesti Prabowo
WS Rendra
X.J. Kennedy
Y. Thendra BP
Yanti Riswara
Yanto Le Honzo
Yanusa Nugroho
Yashinta Difa
Yesi Devisa
Yesi Devisa Putri
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yudhis M. Burhanudin
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yusuf Assidiq
Zahrotun Nafila
Zakki Amali
Zawawi Se
Zuriati