Ni’matus Shaumi
teknokraunila, 15 Nov 2008
IA kini jadi salah satu penyair muda Lampung yang cukup disegani. Kecintaan Fitri Yani kepada puisi membuatnya berkomitmen akan terus berkarya sampai kapan pun. Karena baginya hidup dengan kesenian adalah hidup yang artistik.
Perkenalannya dengan puisi dan sastra dimulai sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kala itu ia suka membaca pantun dan puisi yang ada dibuku- buku pelajaran Bahasa Indonesia. Sejak itu ia mulai tertarik dengan puisi dan sastra. Fitri mulai suka menulis puisi. Apalagi guru Bahasa Indonesianya kerap memberi tugas untuk membuat puisi dan mengarang. Puisi-puisinya pun sering menghiasi majalah dinding sekolahnya.
Hobi dan bakatnya terus berlanjut menginjak Sekolah Menengah Atas (SMA). Eksistensinya didunia sastra mulai dibuktikan saat ia berkesempatan mengikuti Bengkel Sastra siswa SMA Se-Bandar Lampung. Ia mendapat Juara II Penulisan Puisi. Mulai saat itu ia sering pula diminta teman-temannya membuatkan puisi khusus untuk mereka.
Ia selalu meluangkan waktunya ke perpustakaan sekolah untuk membaca majalah sastra Horizon atau buku-buku kumpulan puisi. ”Banyak puisi-puisi tidak saya mengerti karena bahasanya penuh dengan metafor,” kenangnya. Ia pun mulai membedah puisi-puisi karya penyair legendaris macam Chairil Anwar, ”saya suka puisinya yang judulnya Senja di Pelabuhan Kecil dan Doa. Saya juga kagum karya Willibrordus Surendra Broto Rendra atau WS.Rendra, puisi-puisi sosialnya menginspirasi diri,” ujarnya puitis.
Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni Universitas Lampung (UKM BS Unila) menjadi pilihan menyalurkan hobi menulisnya saat kuliah. Ia memilih Divisi Teater dan Sastra. Iklim sastra di UKM BS tentu sangat mendukungnya belajar bagaimana menulis puisi yang baik. Ia semakin mencintai puisi, sastra, belajar menurunkan ego dan kerja sama, dan Sejak itu itulah ia bertekad tidak akan meninggalkan UKM BS apapun yang terjadi.
Banyak belajar dari senior
Eksistensinya terus diasah sampai saat ini dengan menjabat sebagai Ketua Bidang Program periode 2008-2009. Hal itu membuatnya harus pandai-pandai membagi waktu. Selain puisi, Fitri juga menyukai dunia teater. Berteater membuatnya mendapat hal-hal baru, membuatnya lebih percaya diri dan disiplin. Teater juga memengaruhinya dalam menulis. ”Walaupun capek latihan sampai jam 11 malam dan mengorbankan banyak hal tetapi ada rasa puas dan bangga,” ungkapnya seraya tersenyum.
Gadis berperawakan sedang, berkulit putih bersih, rambut lurus sebahu dan bola mata hitamnya yang tajam, ditambah dengan bentuk bibir yang sedikit lebar ini selalu ingin terus dikritik kepada siapa saja yang membaca karyanya. Senior-seniornya seperti Ari Pahala Hutabarat, Inggit Putria Marga, Jimmy Maruli Alfian dan Lupita Lukman adalah orang-orang yang sangat memotivasi dirinya. Mereka tempatnya belajar.
Proses belajarnya tidaklah mudah. Suatu saat sepuluh puisi yang ditulis Fitri dicoret-coret seniornya. ”Apa ini! Ini bukan puisi! Menulis lagilah kamu sampai tulisanmu baik,” ujarnya menirukan kata seniornya. Itu tidak membuatnya patah arang, justru lebih semangat. Menurut Fitri, secara konvensional puisi yang dianggap baik adalah tidak terlalu dibebani pesan atau pikiran si penyair. ”Bang Ari pernah berkata kepada saya, untuk menjadi orang yang luar biasa kau harus menempuh jalan yang tak biasa pula.” Jalan tersebut menurut Ari mungkin amat jarang dilalui orang, jalan sunyi yang sarat harapan dan kenangan.
Proses dan hasil
Banyak hal dapat mempengaruhi seseorang menulis puisi, misalnya: mendengar musik-musik yang jarang didengar, membaca buku-buku sastra, membaca buku fiksi dan non fiksi. Seorang penyair harus memiliki pengetahuan serta wawasan yang luas. Puisi merupakan tulisan yang ilmiah dan nalar secara logika, karena penyair harus dapat mempertanggung jawabkan karya-karyanya kepada pembaca. Fitri mengatakan untuk menulis puisi haruslah penuh dengan imajinasi, pembaca yang kemudian menikmati dan memaknai.
Sudah ratusan puisi yang ditulisnya. Namun, ia mengaku jarang mengirim puisinya untuk dilombakan. ”Saya berpuisi untuk berkarya agar mencapai kesempurnaan,” akunya. Bagi sulung dari lima bersaudara pasangan Bapak Kalvin dan Ibu Tamimah ini, dengan menulis, memori yang tersimpan dapat dituangkan, sehingga banyak hal yang kemudian datang dan mengisi lagi ruang memori untuk kemudian dituliskan kembali. Menulis adalah perjalanan yang dinamis. Pengalaman yang berulang memang bisa berubah-ubah kategori pemaknaannya. Inilah keasyikannya bisa memahami setiap kejadian dalam perjalanan hidup. Menulis juga dapat membuat peka dengan hal-hal diluar diri sehingga karya bisa kita bagi dengan orang lain.
Tema puisinya bisa apa saja. Apa yang sedang dirasakannya, ya ditulisnya. Ia terus menjaga produktifitasnya sebagai penyair muda dengan terus menulis. Ia selalu belajar membagi waktu antara kuliah, menulis puisi, dan menghapal naskah drama. Harus ada energi lebih agar konsentrasi tidak pecah, ”aku kalo gak nulis selalu ngerasa gelisah,” ungkapnya. Ia juga kadang membutuhkan waktu refresh untuk mencari inspirasi baru.
Fitri paling tidak suka tidak melakukan apa-apa. ”Tiga hari saja tidak menulis, saya selalu bertanya-tanya ada apa dengan diri saya?” Kalau sudah seperti itu, ia merasa harus ada yang berubah dan mencoba bangkit. Setiap hari ia mencoba berpikir positif, ”aku harus terus mengosongkan gelas yang sudah penuh, untuk aku isi lagi dengan mengasah kemampuan,” kata Fitri filosofis.
Ia mencoba fokus dan total pada apa yang sedang dijalaninya. Ia menghindari malas dan ketergantungan pada rasa malas. Menulis merupakan proses yang cukup menyita pikirannya, dari menentukan tema, memeriksa dan meninjau kembali sudut pandang kesesuaian hasil editing dan garis besar puisi.
Kegigihan prosesnya tersebut tentu menuai hasil. Salah satunya, puisinya masuk dalam Kampung Dalam Diri, Antologi Puisi Temu Penyair Lima Kota (Payakumbuh, 2008). Selain itu teater yang pernah dipentaskannya antara lain Ipoh karya Athur S. Nolan, Titit karya Putu Wijaya, dan Mak Comblang karya Nocolai Gogol. Bahkan, saat ini naskah teaternya yang ditulis Fitri bersama dua temannya di UKM BS berjudul ”Suara-suara Dari Balik Jendela” dalam proses penggarapan. Rencananya karya tersebut akan diikutkan dalam Festival Teater Mahasiswa Nasional (FESTAMASIO) di Bandung. Karya-karya Fitri dimuat media daerah dan nasional seperti Lampung Post, Kompas, Majalah Gong.
Menulis baginya jelas berbeda dengan teater. Alasannya, teater ada sutradara yang bertanggungjawab dalam mengatur latihan, sedangkan ketika menulis Fitri merasa harus bergelut dengan dirinya sendiri. Bagaimana tulisannya tidak hanya sebagai seni tetapi juga menjadi sastra ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.
…
begitulah aku,
melewati langit
tiap pintu waktu berderit
…
Pelampung Keramba
Fitriyani, 2007
BIODATA
Nama lengkap: Fitri Yani
Nama panggilan: Fitri
Tempat/tanggal lahir: Liwa, Lampung Barat, 28 Februari 1986
Pendidikan:
- SD Negeri 1 Sebarus Liwa
- SLTP 1 Negeri Liwa
- SMU Negeri 8 Bandar Lampung
- FKIP PPKN Universitas Lampung
Organisasi:
- Anggota Divisi Teater dan Sastra UKMBS
- Kepala Divisi Teater dan Sastra UKMBS
- Kepala Program UKMBS
Karya
- Karya puisi dimuat pada harian umum Lampung Post, Majalah Gong, Kompas, serta terdapat dalam Kampung dalam Diri, Antologi Puisi Temu Penyair Lima Kota (Payakumbuh, 2008)”.
- Menulis skenario drama yang diadakan FESTAMASIO berjudul ”Suara – Suara dari Balik Jendela” bersama kedua temannya.
Dijumput dari: http://ulunlampung.blogspot.com/2008/12/ekspresi-fitri-yani-hidup-artistik.html
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
A Rodhi Murtadho
A. Hana N.S
A. Kohar Ibrahim
A. Qorib Hidayatullah
A. Syauqi Sumbawi
A.S. Laksana
Aa Aonillah
Aan Frimadona Roza
Aba Mardjani
Abd Rahman Mawazi
Abd. Rahman
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Wahab
Abdullah Alawi
Abonk El ka’bah
Abu Amar Fauzi
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Adhimas Prasetyo
Adi Marsiela
Adi Prasetyo
Aditya Ardi N
Ady Amar
Afrion
Afrizal Malna
Aguk Irawan MN
Agunghima
Agus B. Harianto
Agus Himawan
Agus Noor
Agus R Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus S. Riyanto
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Ahda Imran
Ahlul Hukmi
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musthofa Haroen
Ahmad S Rumi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sahal
Akhmad Sekhu
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alex R. Nainggolan
Alfian Zainal
Ali Audah
Ali Syamsudin Arsi
Alunk Estohank
Alwi Shahab
Ami Herman
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Amir Machmud NS
Anam Rahus
Anang Zakaria
Anett Tapai
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anita Dhewy
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurniawan
Anwar Noeris
Anwar Siswadi
Aprinus Salam
Ardus M Sawega
Arida Fadrus
Arie MP Tamba
Aries Kurniawan
Arif Firmansyah
Arif Saifudin Yudistira
Arif Zulkifli
Aris Kurniawan
Arman AZ
Arther Panther Olii
Arti Bumi Intaran
Arwan Tuti Artha
Arya Winanda
Asarpin
Asep Sambodja
Asrul Sani
Asrul Sani (1927-2004)
Awalludin GD Mualif
Ayi Jufridar
Ayu Purwaningsih
Azalleaislin
Badaruddin Amir
Bagja Hidayat
Bagus Fallensky
Balada
Bale Aksara
Bambang Kempling
Bandung Mawardi
Beni Setia
Beno Siang Pamungkas
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Brillianto
Brunel University London
BS Mardiatmadja
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Bustan Basir Maras
Catatan
Cerpen
Chamim Kohari
Chrisna Chanis Cara
Cover Buku
Cunong N. Suraja
D. Zawawi Imron
Dad Murniah
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Dana Gioia
Danang Harry Wibowo
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darma Putra
Darman Moenir
Dedy Tri Riyadi
Denny Mizhar
Dessy Wahyuni
Dewi Rina Cahyani
Dewi Sri Utami
Dian Hardiana
Dian Hartati
Diani Savitri Yahyono
Didik Kusbiantoro
Dina Jerphanion
Dina Oktaviani
Djasepudin
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dr Junaidi
Dudi Rustandi
Dwi Arjanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi Rejeki
Dwi S. Wibowo
Dwicipta
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi AH Iyubenu
Edi Sarjani
Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra
Eduardus Karel Dewanto
Edy A Effendi
Efri Ritonga
Efri Yoni Baikoen
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Eko Endarmoko
Eko Hendri Saiful
Eko Triono
Eko Tunas
El Sahra Mahendra
Elly Trisnawati
Elnisya Mahendra
Elzam
Emha Ainun Nadjib
Engkos Kosnadi
Esai
Esha Tegar Putra
Etik Widya
Evan Ys
Evi Idawati
Fadmin Prihatin Malau
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faiz Manshur
Faradina Izdhihary
Faruk H.T.
Fatah Yasin Noor
Fati Soewandi
Fauzi Absal
Felix K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Fitri Yani
Frans
Furqon Abdi
Fuska Sani Evani
Gabriel Garcia Marquez
Gandra Gupta
Gde Agung Lontar
Gerson Poyk
Gilang A Aziz
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gus TF Sakai
H Witdarmono
Haderi Idmukha
Hadi Napster
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hardjono WS
Hari B Kori’un
Haris del Hakim
Haris Firdaus
Hary B Kori’un
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Hazwan Iskandar Jaya
Hendra Makmur
Hendri Nova
Hendri R.H
Hendriyo Widi
Heri Latief
Heri Maja Kelana
Herman RN
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Herry Firyansyah
Herry Lamongan
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Husen Arifin
I Nyoman Suaka
I Wayan Artika
IBM Dharma Palguna
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Ida Ahdiah
Ida Fitri
IDG Windhu Sancaya
Idris Pasaribu
Ignas Kleden
Ilham Q. Moehiddin
Ilham Yusardi
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indira Permanasari
Indra Intisa
Indra Tjahjadi
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irwan J Kurniawan
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iskandar Norman
Iskandar Saputra
Ismatillah A. Nu’ad
Ismi Wahid
Iswadi Pratama
Iwan Gunadi
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iwank
J.J. Ras
J.S. Badudu
Jafar Fakhrurozi
Jamal D. Rahman
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jay Am
Jemie Simatupang
JILFest 2008
JJ Rizal
Joanito De Saojoao
Joko Pinurbo
Jual Buku Paket Hemat
Jumari HS
Junaedi
Juniarso Ridwan
Jusuf AN
Kafiyatun Hasya
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Kedung Darma Romansha
Key
Khudori Husnan
Kiki Dian Sunarwati
Kirana Kejora
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER)
Korrie Layun Rampan
Kris Razianto Mada
Krisman Purwoko
Kritik Sastra
Kurniawan Junaedhie
Kuss Indarto
Kuswaidi Syafi'ie
Kuswinarto
L.K. Ara
L.N. Idayanie
La Ode Balawa
Laili Rahmawati
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Leon Agusta
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
Lona Olavia
Lucia Idayanie
Lukman Asya
Lynglieastrid Isabellita
M Arman AZ
M Raudah Jambak
M. Ady
M. Arman AZ
M. Fadjroel Rachman
M. Faizi
M. Shoim Anwar
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.H. Abid
Mahdi Idris
Mahmud Jauhari Ali
Makmur Dimila
Mala M.S
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Maqhia Nisima
Mardi Luhung
Mardiyah Chamim
Marhalim Zaini
Mariana Amiruddin
Marjohan
Martin Aleida
Masdharmadji
Mashuri
Masuki M. Astro
Mathori A. Elwa
Media: Crayon on Paper
Medy Kurniawan
Mega Vristian
Melani Budianta
Mikael Johani
Mila Novita
Misbahus Surur
Mohamad Fauzi
Mohamad Sobary
Mohammad Cahya
Mohammad Eri Irawan
Mohammad Ikhwanuddin
Morina Octavia
Muhajir Arrosyid
Muhammad Rain
Muhammad Subarkah
Muhammad Yasir
Muhammadun A.S
Multatuli
Munawir Aziz
Muntamah Cendani
Murparsaulian
Musa Ismail
Mustafa Ismail
N Mursidi
Nanang Suryadi
Naskah Teater
Nelson Alwi
Nezar Patria
NH Dini
Ni Made Purnama Sari
Ni Made Purnamasari
Ni Putu Destriani Devi
Ni’matus Shaumi
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nisa Ayu Amalia
Nisa Elvadiani
Nita Zakiyah
Nitis Sahpeni
Noor H. Dee
Noorca M Massardi
Nova Christina
Noval Jubbek
Novelet
Nur Hayati
Nur Wachid
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nurhadi BW
Nurul Anam
Nurul Hidayati
Obrolan
Oyos Saroso HN
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
PDS H.B. Jassin
Petak Pambelum
Pramoedya Ananta Toer
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prosa
Proses Kreatif
Puisi
Puisi Menolak Korupsi
Puji Santosa
Purnawan Basundoro
Purnimasari
Puspita Rose
PUstaka puJAngga
Putra Effendi
Putri Kemala
Putri Utami
Putu Wijaya
R. Fadjri
R. Sugiarti
R. Timur Budi Raja
R. Toto Sugiharto
R.N. Bayu Aji
Rabindranath Tagore
Raden Ngabehi Ranggawarsita
Radhar Panca Dahana
Ragdi F Daye
Ragdi F. Daye
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rama Dira J
Rama Prabu
Ramadhan KH
Ratu Selvi Agnesia
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Renosta
Resensi
Restoe Prawironegoro
Restu Ashari Putra
Revolusi
RF. Dhonna
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar Galuh
Ridwan Rachid
Rifqi Muhammad
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Risa Umami
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rofiuddin
Romi Zarman
Rukmi Wisnu Wardani
Rusdy Nurdiansyah
S Yoga
S. Jai
S. Satya Dharma
Sabrank Suparno
Sajak
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salman Yoga S
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sariful Lazi
Saripuddin Lubis
Sartika Dian Nuraini
Sartika Sari
Sasti Gotama
Sastra Indonesia
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Saut Situmorang
Sayuri Yosiana
Sayyid Fahmi Alathas
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shiny.ane el’poesya
Shourisha Arashi
Sides Sudyarto DS
Sidik Nugroho
Sidik Nugroho Wrekso Wikromo
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputro
Slamet Widodo
Sobirin Zaini
Soediro Satoto
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sonya Helen Sinombor
Sosiawan Leak
Spectrum Center Press
Sreismitha Wungkul
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sugeng Satya Dharma
Sugiyanto
Suheri
Sujatmiko
Sulaiman Tripa
Sunaryono Basuki Ks
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Sutrisno Budiharto
Suwardi Endraswara
Syaifuddin Gani
Syaiful Irba Tanpaka
Syarif Hidayatullah
Syarifuddin Arifin
Syifa Aulia
T.A. Sakti
Tajudin Noor Ganie
Tammalele
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Tenni Purwanti
Tharie Rietha
Thayeb Loh Angen
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tito Sianipar
Tjahjono Widarmanto
Toko Buku PUstaka puJAngga
Tosa Poetra
Tri Wahono
Trisna
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Udo Z. Karzi
Uly Giznawati
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Uniawati
Unieq Awien
Universitas Indonesia
UU Hamidy
Viddy AD Daery
Wahyu Prasetya
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Sunarta
Weli Meinindartato
Weni Suryandari
Widodo
Wijaya Hardiati
Wikipedia
Wildan Nugraha
Willem B Berybe
Winarta Adisubrata
Wisran Hadi
Wowok Hesti Prabowo
WS Rendra
X.J. Kennedy
Y. Thendra BP
Yanti Riswara
Yanto Le Honzo
Yanusa Nugroho
Yashinta Difa
Yesi Devisa
Yesi Devisa Putri
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yudhis M. Burhanudin
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yusuf Assidiq
Zahrotun Nafila
Zakki Amali
Zawawi Se
Zuriati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar