Sabtu, 03 Desember 2011

Fitri Yani: Hidup Artistik dengan Seni

Ni’matus Shaumi
teknokraunila, 15 Nov 2008

IA kini jadi salah satu penyair muda Lampung yang cukup disegani. Kecintaan Fitri Yani kepada puisi membuatnya berkomitmen akan terus berkarya sampai kapan pun. Karena baginya hidup dengan kesenian adalah hidup yang artistik.

Perkenalannya dengan puisi dan sastra dimulai sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kala itu ia suka membaca pantun dan puisi yang ada dibuku- buku pelajaran Bahasa Indonesia. Sejak itu ia mulai tertarik dengan puisi dan sastra. Fitri mulai suka menulis puisi. Apalagi guru Bahasa Indonesianya kerap memberi tugas untuk membuat puisi dan mengarang. Puisi-puisinya pun sering menghiasi majalah dinding sekolahnya.

Hobi dan bakatnya terus berlanjut menginjak Sekolah Menengah Atas (SMA). Eksistensinya didunia sastra mulai dibuktikan saat ia berkesempatan mengikuti Bengkel Sastra siswa SMA Se-Bandar Lampung. Ia mendapat Juara II Penulisan Puisi. Mulai saat itu ia sering pula diminta teman-temannya membuatkan puisi khusus untuk mereka.

Ia selalu meluangkan waktunya ke perpustakaan sekolah untuk membaca majalah sastra Horizon atau buku-buku kumpulan puisi. ”Banyak puisi-puisi tidak saya mengerti karena bahasanya penuh dengan metafor,” kenangnya. Ia pun mulai membedah puisi-puisi karya penyair legendaris macam Chairil Anwar, ”saya suka puisinya yang judulnya Senja di Pelabuhan Kecil dan Doa. Saya juga kagum karya Willibrordus Surendra Broto Rendra atau WS.Rendra, puisi-puisi sosialnya menginspirasi diri,” ujarnya puitis.

Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni Universitas Lampung (UKM BS Unila) menjadi pilihan menyalurkan hobi menulisnya saat kuliah. Ia memilih Divisi Teater dan Sastra. Iklim sastra di UKM BS tentu sangat mendukungnya belajar bagaimana menulis puisi yang baik. Ia semakin mencintai puisi, sastra, belajar menurunkan ego dan kerja sama, dan Sejak itu itulah ia bertekad tidak akan meninggalkan UKM BS apapun yang terjadi.

Banyak belajar dari senior

Eksistensinya terus diasah sampai saat ini dengan menjabat sebagai Ketua Bidang Program periode 2008-2009. Hal itu membuatnya harus pandai-pandai membagi waktu. Selain puisi, Fitri juga menyukai dunia teater. Berteater membuatnya mendapat hal-hal baru, membuatnya lebih percaya diri dan disiplin. Teater juga memengaruhinya dalam menulis. ”Walaupun capek latihan sampai jam 11 malam dan mengorbankan banyak hal tetapi ada rasa puas dan bangga,” ungkapnya seraya tersenyum.

Gadis berperawakan sedang, berkulit putih bersih, rambut lurus sebahu dan bola mata hitamnya yang tajam, ditambah dengan bentuk bibir yang sedikit lebar ini selalu ingin terus dikritik kepada siapa saja yang membaca karyanya. Senior-seniornya seperti Ari Pahala Hutabarat, Inggit Putria Marga, Jimmy Maruli Alfian dan Lupita Lukman adalah orang-orang yang sangat memotivasi dirinya. Mereka tempatnya belajar.

Proses belajarnya tidaklah mudah. Suatu saat sepuluh puisi yang ditulis Fitri dicoret-coret seniornya. ”Apa ini! Ini bukan puisi! Menulis lagilah kamu sampai tulisanmu baik,” ujarnya menirukan kata seniornya. Itu tidak membuatnya patah arang, justru lebih semangat. Menurut Fitri, secara konvensional puisi yang dianggap baik adalah tidak terlalu dibebani pesan atau pikiran si penyair. ”Bang Ari pernah berkata kepada saya, untuk menjadi orang yang luar biasa kau harus menempuh jalan yang tak biasa pula.” Jalan tersebut menurut Ari mungkin amat jarang dilalui orang, jalan sunyi yang sarat harapan dan kenangan.

Proses dan hasil

Banyak hal dapat mempengaruhi seseorang menulis puisi, misalnya: mendengar musik-musik yang jarang didengar, membaca buku-buku sastra, membaca buku fiksi dan non fiksi. Seorang penyair harus memiliki pengetahuan serta wawasan yang luas. Puisi merupakan tulisan yang ilmiah dan nalar secara logika, karena penyair harus dapat mempertanggung jawabkan karya-karyanya kepada pembaca. Fitri mengatakan untuk menulis puisi haruslah penuh dengan imajinasi, pembaca yang kemudian menikmati dan memaknai.

Sudah ratusan puisi yang ditulisnya. Namun, ia mengaku jarang mengirim puisinya untuk dilombakan. ”Saya berpuisi untuk berkarya agar mencapai kesempurnaan,” akunya. Bagi sulung dari lima bersaudara pasangan Bapak Kalvin dan Ibu Tamimah ini, dengan menulis, memori yang tersimpan dapat dituangkan, sehingga banyak hal yang kemudian datang dan mengisi lagi ruang memori untuk kemudian dituliskan kembali. Menulis adalah perjalanan yang dinamis. Pengalaman yang berulang memang bisa berubah-ubah kategori pemaknaannya. Inilah keasyikannya bisa memahami setiap kejadian dalam perjalanan hidup. Menulis juga dapat membuat peka dengan hal-hal diluar diri sehingga karya bisa kita bagi dengan orang lain.

Tema puisinya bisa apa saja. Apa yang sedang dirasakannya, ya ditulisnya. Ia terus menjaga produktifitasnya sebagai penyair muda dengan terus menulis. Ia selalu belajar membagi waktu antara kuliah, menulis puisi, dan menghapal naskah drama. Harus ada energi lebih agar konsentrasi tidak pecah, ”aku kalo gak nulis selalu ngerasa gelisah,” ungkapnya. Ia juga kadang membutuhkan waktu refresh untuk mencari inspirasi baru.

Fitri paling tidak suka tidak melakukan apa-apa. ”Tiga hari saja tidak menulis, saya selalu bertanya-tanya ada apa dengan diri saya?” Kalau sudah seperti itu, ia merasa harus ada yang berubah dan mencoba bangkit. Setiap hari ia mencoba berpikir positif, ”aku harus terus mengosongkan gelas yang sudah penuh, untuk aku isi lagi dengan mengasah kemampuan,” kata Fitri filosofis.

Ia mencoba fokus dan total pada apa yang sedang dijalaninya. Ia menghindari malas dan ketergantungan pada rasa malas. Menulis merupakan proses yang cukup menyita pikirannya, dari menentukan tema, memeriksa dan meninjau kembali sudut pandang kesesuaian hasil editing dan garis besar puisi.

Kegigihan prosesnya tersebut tentu menuai hasil. Salah satunya, puisinya masuk dalam Kampung Dalam Diri, Antologi Puisi Temu Penyair Lima Kota (Payakumbuh, 2008). Selain itu teater yang pernah dipentaskannya antara lain Ipoh karya Athur S. Nolan, Titit karya Putu Wijaya, dan Mak Comblang karya Nocolai Gogol. Bahkan, saat ini naskah teaternya yang ditulis Fitri bersama dua temannya di UKM BS berjudul ”Suara-suara Dari Balik Jendela” dalam proses penggarapan. Rencananya karya tersebut akan diikutkan dalam Festival Teater Mahasiswa Nasional (FESTAMASIO) di Bandung. Karya-karya Fitri dimuat media daerah dan nasional seperti Lampung Post, Kompas, Majalah Gong.

Menulis baginya jelas berbeda dengan teater. Alasannya, teater ada sutradara yang bertanggungjawab dalam mengatur latihan, sedangkan ketika menulis Fitri merasa harus bergelut dengan dirinya sendiri. Bagaimana tulisannya tidak hanya sebagai seni tetapi juga menjadi sastra ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.


begitulah aku,
melewati langit
tiap pintu waktu berderit


Pelampung Keramba

Fitriyani, 2007

BIODATA

Nama lengkap: Fitri Yani
Nama panggilan: Fitri
Tempat/tanggal lahir: Liwa, Lampung Barat, 28 Februari 1986
Pendidikan:
- SD Negeri 1 Sebarus Liwa
- SLTP 1 Negeri Liwa
- SMU Negeri 8 Bandar Lampung
- FKIP PPKN Universitas Lampung

Organisasi:
- Anggota Divisi Teater dan Sastra UKMBS
- Kepala Divisi Teater dan Sastra UKMBS
- Kepala Program UKMBS

Karya
- Karya puisi dimuat pada harian umum Lampung Post, Majalah Gong, Kompas, serta terdapat dalam Kampung dalam Diri, Antologi Puisi Temu Penyair Lima Kota (Payakumbuh, 2008)”.
- Menulis skenario drama yang diadakan FESTAMASIO berjudul ”Suara – Suara dari Balik Jendela” bersama kedua temannya.

Dijumput dari: http://ulunlampung.blogspot.com/2008/12/ekspresi-fitri-yani-hidup-artistik.html

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati