Salamet Wahedi *
tabloid Memo edisi 156, 11 Juli 2010
“Mbak, Mbak sudah siuman? Syukurlah kalau Mbak sudah siuman”, lamat-lamat Reni mendengar suara setengah cemas di sampingnya. Perempuan muda seumurny, yang kira-kira dalam taksirannya, tiga tahun lebih tua dibanding dirinya. Ia juga melihat ruang tempatnya terdampar putih semua. Sekeliling, hanya warna putih yang menyapa retina-pupil matanya.
“Ada apa ini? Saya di mana?”, Reni minta kepastian pada perempuan muda, yang dua jam lalu, dilihatnya. Perempuan yang duduk bersebelahan dengannya sejak di terminal Joyoboyo. Perempuan yang membuatnya sedikit tenang naik angkot Lyn G jurusan Lidah nomor 40. Reni masih ingat, ia sebenarnya enggan untuk naik lyn G jurusan Lidah nomor 40. Reni masih agak ngeri melihat supirnya yang item. Rambutnya berukuran satu centi. Bermodel ala kadarnya. Dan mata yang agak memerah. Reni selalu ingat ngrumpi teman-teman kosnya.
“Ren, hati-hati Ren kalau sama orang item. Sudah jelek! Biasanya perangainya tak baik”, ujar Santul sutu sore.
Waktu itu Reni juga ingat dengan para pemain sepak bola Afrika: Samuel Eto’o, Drogba, dan lainnya, yang menurutnya walaau hebat cetak gol, tapi tetaaap kasar dan suka marah. “Ya Tul. Matanya supir itu lirak-lirik. Aku jadi ngeri. Deg-degan. Cuma berduaan lagi waktu itu”
Hana yang baru datang dari luar, juga ikut nyambung. “Ohw… supir Lyn G jurusan Lidah nomor 40 toh?”, tanpa menunggu respon dari teman-temannya, Hana menyerocos, “Oalah, ya Ren hati-hati aja kamu. Dia supir paling jelek yang pernah saya lihat lho. Makanya bawa motor ja kamu”
“Hahahahah” semuanya tertawa.
Mengingat ngrumpinya dengan teman-temannya tentang supir item itu, Reni merinding. Reni selalu menghindari angkot Lyn G jurusan Lidah nomor 40 itu. Bahkan, demi menghindari angkot nomor 40 itu, demi tidak bertemu dengan supir paling item itu, Reni kadang rela menunggu setengah jam lebih untuk nomor antrian angkot berikutnya.
Tapi hari ini, Reni terpaksa naik angkot Lyn G jurusan Lidah nomor 40 karena terpaksa. Waktu itu, hari sudah menjejak senja. Seperti nenek yang sudah menginjak usia senja, Reni membayangkan kerentanan nasib. Reni membayangkan yang bukan-bukan. Apalagi gerimis seolah ingin mempercepat kelam. Reni tanpa panjang lebar pun, terpaksa naik Lyn G jurusan Lidah nomor 40.
“Mbak juga jurusan Lidah?”, tanya Reni waktu itu basa-basi pada perempuan satu-satunya dalam angkot itu. Bahkan penumpang satu-satunya yang bersamanya.
“Tidak. Saya Menganti. Bentar lagi berangkat kok”
“Mbak tidak ikut Lyn M. yang warna cokelat?” Reni memastikan bahwa teman barunya itu tidak salah naik.
Perempuan itu hanya tersenyum. Ia mendekap lebih erat bayi yang bergelantungan di lengannya. Reni bersyukur. Angin semakin menusuk sumsum. Dan gerimis semakin menghapus sisa cahaya matahari yang setengah angslup mungkin. Dan angkot pun melaju.
Dan supirnya, supir item itu…
***
“Saya kenapa Mbak? Saya di mana?” kembali Reni mengulang pertanyaannya. Perempuan muda dengan seorang bayi itu hanya tersenyum. Senyum yang dua jam lalu membuatnya bersyukur. Membuatnya tenang.
“Mbak pingsan. Tiba-tiba pingsan tadi” perempuan muda itu bercerita. Setelah angkot melaju, dan melintasi rolak, angin dan gerimis semakin bersekutu-ria. Dingin tidak hanya menusuk. Cuaca yang lembab pun, benar-benar hendak membekukan kulit. Waktu itu, Reni, kata perempuan muda itu, batuk-batuk. Reni seperti merasa ketakutan. Reni seolah selalu menghindar setiap pak supir menoleh ke belakang. Sampai-sampai Reni memilih mojok untuk menghindari kontak langsung dengan pak supir.
“Tiba-tiba Mbak pingsan. Untung di dekat Rumah Sakit Tali Asih”, dengan suara lemah perempuan muda itu bercerita. Wajahnya polos. Senyumnya yang sesekali mengembang di sela ceritanya, mengesankan perempuan muda itu cantik dan anggun. Rasa kagum Reni semakin bertambah, saat ia membayangkan kalau perempuan muda ini yang menolongnya.
“Nama Mbak siapa?” Reni berusaha menghilangkan kikuk. Ia bimbang.
“Seraddhin. Orang-orang biasa panggil saya Raddhin”
“Saya Reni. Terima kasih Mbak telah menolong saya”
Perempuan muda itu tersenyum. “Bukan saya yang menolong Mbak. Saya hanya menunggui Mbak. Orang yang menolong Mbak orang itu”, perempuan muda itu menunjuk ke sosok yang bersandar lesuh di ruang tunggu. Dari celah kaca pintu kamar, Reni melihat sosok item yang memejamkan mata. Mulutnya menganga. Garis-garis wajahnya mengingatkan Reni pada pemain sepakbola Afrika: Samuel Eto’o.
“Maksudnya, Mbak?” setengah kaget Reni kembali meminta kepastian cerita perempuan yang untuk kesekian kali berusaha menenangkan bayinya.
“Kenapa Mbak? Emangnya ada apa?”, perempuan muda itu kembali bercerita. Pak supir itulah yang membopong Reni dari angkotnya ke kamar UGD ini. “Pak supir itu pula, yang menghubungi nomor keluarga atau teman Mbak tadi.”
“Ssssst. Mbak”, Reni menyilangkan tegak-lurus telunjukknya di depan mulutnya. “Saya pingsan karena alergi dengan pak supir itu Mbak. Saya takut dengan kulitnya yang item. Entahlah Mbak, saya juga tak mengerti kenapa mesti takut”
Perempuan muda itu hanya tersenyum. Ia membetulkan letak bayinya yang sudah terlihat pulas.
“Menurut teman-teman saya, orang item seperti pak supir itu sering jahat. Bahkan, kalau penumpangnyaa sendirian, bisanya orang item itu ngajak temannya tuk malak. Saya sebenarnya tidak mau naik angkot ini. Untung ada Mbak”, Reni seperti ingin menepis rasa ngerinya dengan menumpahkan segala uneg-unegnya.
Perempuan muda yang dari rautnya sudah tampak lelah menunggui Reni, hanya tersenyum. Senyum yang dua jam lalu membuat Reni tenang.
“Yang menanggung biaya perawatan ini siapa?”, rasa khawatir seolah menjalari sekujur tubuh Reni. Suaranya tampak bergetar.
“Saya Mbak. Tapi hanya sebagian”, kembali senyum perempuan itu mengembang.
“Syukurlah”, seperti terlepas dari bayang-bayang yang menghantui, Reni mengusap wajahnya. Ia tersenyum menatap perempuan muda yang kini berdiri mendiamkan bayinya yang mungkin tergagnggu dengan celoteh Reni.
Perempuan muda itu balas tersenyum.
***
“Ren, kamu kenapa Ren?”, jam sudah menunjuk pukul pukul 20:46, ketika teman-teman Reni muncul dari balik pintu. Hana, Santul dan Aida mengambil posisi di samping tempat tidur Reni.
“Tidak apa-apa kok! Hanya kelelahan”, Reni bangun membetulkan bajunya yang kusut. Reni lalu bercerita tentang kejadian yang menimpanya. Tidak lupa, dengan setengah ngeri dan jijik, Reni juga menceritakan kalau yang membopong dirinya ke kamar UGD ini adalah pak supir yang tidur duduk dengan pulas di ruang tunggu.
“Kamu ditolong Mester item itu?” Santul melongok keluar kamar. “Ich, nggak ngeri kamu Ren?”
“Tapi tenang kok Tul. Yang jaga dan bayarin biaya perawatanku, Mbak Raddhin ini”, setengah berusaha tenang, Reni menunjuk Mbak Raddhin. Mbak Raddhin hanya tersenyum menanggapi tatapan teman-teman Reni.
“Mbak, berapa biaya perawatan teman kami Mbak?” Hana buru-buru mengalihkan perhatian.
Raddhin hanya tersenyum. Senyum yang membuat mereka tenang. “Ohw… hanya biaya administrasi. Obatnya belum Mbak beli, maaf ya?!” Raddhin hendak bergegas. Dengan melempar senyum, sambil membetulkan letak bayinya, Raddhin pamit pada mereka. “Maaf, Mbak tidak bisa bantu lebih”.
“Mbak, biaya administrasinya berapa Mbak?” setengah memaksa, Santul menyodorkan uang lima puluhan. Tapi Raddhin hanya tersenyum. Ia menolak uang yang disodorkan Hana.. “Tidak usah. Semoga cepat sembuh”, Sejenak Raddhin memandang keluar. “Mbak pulang dulu ya?”
“Mbak pulang sendirian? Saya anter ya?”
Raddhin hanya tersenyum. Matanya mengisyaratkan ‘terima kasih’ yang tulus. Raddhin menolak tawaran mereka dengan halus. Dan mengatakan bahwa ia akan pulang bersama suaminya.
“Suami Mbak di mana?”, Reni berusaha turun dari ranjang. Dengan berpangku pada lengan Hana dan Aida, ia berusaha berjalan menghantar Raddhin.
“Itu suami saya. Tertidur pulas. Ia sangat lesuh”, sambil menjinjing tas, dan sesekali berusaha mendiamkan bayinya, Raddhin menghampiri Pak Supir yang tidur duduk dengan mulut menganga.
Sedang Reni dan teman-temannya hanya melepasnya dengan bibir kelu. Dengan cerita yang menusuk waktu: supir item itu yang menolongnya. Samuel Eto’o itu yang mencetak gol kemenangan timnya!
Lidahwetan, mar 2010
*) Salamet Wahedi, Lahir di Sumenep, 03 Mei 1984. Menulis puisi, cerpen, dan esai. Karya-karyanya pernah dipublikasikan di berbagai media, antara lain: Majalah Sastra Horison, Radar Madura, Suara Pembaruan, dan Batam Pos. Juga dalam beberapa antologi: Nemor Kara (antologi puisi Madura, Balai Bahasa Surabaya, 2006), Yaa-sin (antologi puisi santri Jawa Timur, Balai Bahasa Surabaya, 2007), dan lain-lain. Tinggal di di Lidah Wetan, Gang VI No. 24 Surabaya.
Dijumput dari: http://www.facebook.com/note.php?note_id=447871217274
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
A Rodhi Murtadho
A. Hana N.S
A. Kohar Ibrahim
A. Qorib Hidayatullah
A. Syauqi Sumbawi
A.S. Laksana
Aa Aonillah
Aan Frimadona Roza
Aba Mardjani
Abd Rahman Mawazi
Abd. Rahman
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Wahab
Abdullah Alawi
Abonk El ka’bah
Abu Amar Fauzi
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Adhimas Prasetyo
Adi Marsiela
Adi Prasetyo
Aditya Ardi N
Ady Amar
Afrion
Afrizal Malna
Aguk Irawan MN
Agunghima
Agus B. Harianto
Agus Himawan
Agus Noor
Agus R Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus S. Riyanto
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Ahda Imran
Ahlul Hukmi
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musthofa Haroen
Ahmad S Rumi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sahal
Akhmad Sekhu
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alex R. Nainggolan
Alfian Zainal
Ali Audah
Ali Syamsudin Arsi
Alunk Estohank
Alwi Shahab
Ami Herman
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Amir Machmud NS
Anam Rahus
Anang Zakaria
Anett Tapai
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anita Dhewy
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurniawan
Anwar Noeris
Anwar Siswadi
Aprinus Salam
Ardus M Sawega
Arida Fadrus
Arie MP Tamba
Aries Kurniawan
Arif Firmansyah
Arif Saifudin Yudistira
Arif Zulkifli
Aris Kurniawan
Arman AZ
Arther Panther Olii
Arti Bumi Intaran
Arwan Tuti Artha
Arya Winanda
Asarpin
Asep Sambodja
Asrul Sani
Asrul Sani (1927-2004)
Awalludin GD Mualif
Ayi Jufridar
Ayu Purwaningsih
Azalleaislin
Badaruddin Amir
Bagja Hidayat
Bagus Fallensky
Balada
Bale Aksara
Bambang Kempling
Bandung Mawardi
Beni Setia
Beno Siang Pamungkas
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Brillianto
Brunel University London
BS Mardiatmadja
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Bustan Basir Maras
Catatan
Cerpen
Chamim Kohari
Chrisna Chanis Cara
Cover Buku
Cunong N. Suraja
D. Zawawi Imron
Dad Murniah
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Dana Gioia
Danang Harry Wibowo
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darma Putra
Darman Moenir
Dedy Tri Riyadi
Denny Mizhar
Dessy Wahyuni
Dewi Rina Cahyani
Dewi Sri Utami
Dian Hardiana
Dian Hartati
Diani Savitri Yahyono
Didik Kusbiantoro
Dina Jerphanion
Dina Oktaviani
Djasepudin
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dr Junaidi
Dudi Rustandi
Dwi Arjanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi Rejeki
Dwi S. Wibowo
Dwicipta
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi AH Iyubenu
Edi Sarjani
Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra
Eduardus Karel Dewanto
Edy A Effendi
Efri Ritonga
Efri Yoni Baikoen
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Eko Endarmoko
Eko Hendri Saiful
Eko Triono
Eko Tunas
El Sahra Mahendra
Elly Trisnawati
Elnisya Mahendra
Elzam
Emha Ainun Nadjib
Engkos Kosnadi
Esai
Esha Tegar Putra
Etik Widya
Evan Ys
Evi Idawati
Fadmin Prihatin Malau
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faiz Manshur
Faradina Izdhihary
Faruk H.T.
Fatah Yasin Noor
Fati Soewandi
Fauzi Absal
Felix K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Fitri Yani
Frans
Furqon Abdi
Fuska Sani Evani
Gabriel Garcia Marquez
Gandra Gupta
Gde Agung Lontar
Gerson Poyk
Gilang A Aziz
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gus TF Sakai
H Witdarmono
Haderi Idmukha
Hadi Napster
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hardjono WS
Hari B Kori’un
Haris del Hakim
Haris Firdaus
Hary B Kori’un
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Hazwan Iskandar Jaya
Hendra Makmur
Hendri Nova
Hendri R.H
Hendriyo Widi
Heri Latief
Heri Maja Kelana
Herman RN
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Herry Firyansyah
Herry Lamongan
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Husen Arifin
I Nyoman Suaka
I Wayan Artika
IBM Dharma Palguna
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Ida Ahdiah
Ida Fitri
IDG Windhu Sancaya
Idris Pasaribu
Ignas Kleden
Ilham Q. Moehiddin
Ilham Yusardi
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indira Permanasari
Indra Intisa
Indra Tjahjadi
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irwan J Kurniawan
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iskandar Norman
Iskandar Saputra
Ismatillah A. Nu’ad
Ismi Wahid
Iswadi Pratama
Iwan Gunadi
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iwank
J.J. Ras
J.S. Badudu
Jafar Fakhrurozi
Jamal D. Rahman
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jay Am
Jemie Simatupang
JILFest 2008
JJ Rizal
Joanito De Saojoao
Joko Pinurbo
Jual Buku Paket Hemat
Jumari HS
Junaedi
Juniarso Ridwan
Jusuf AN
Kafiyatun Hasya
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Kedung Darma Romansha
Key
Khudori Husnan
Kiki Dian Sunarwati
Kirana Kejora
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER)
Korrie Layun Rampan
Kris Razianto Mada
Krisman Purwoko
Kritik Sastra
Kurniawan Junaedhie
Kuss Indarto
Kuswaidi Syafi'ie
Kuswinarto
L.K. Ara
L.N. Idayanie
La Ode Balawa
Laili Rahmawati
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Leon Agusta
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
Lona Olavia
Lucia Idayanie
Lukman Asya
Lynglieastrid Isabellita
M Arman AZ
M Raudah Jambak
M. Ady
M. Arman AZ
M. Fadjroel Rachman
M. Faizi
M. Shoim Anwar
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.H. Abid
Mahdi Idris
Mahmud Jauhari Ali
Makmur Dimila
Mala M.S
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Maqhia Nisima
Mardi Luhung
Mardiyah Chamim
Marhalim Zaini
Mariana Amiruddin
Marjohan
Martin Aleida
Masdharmadji
Mashuri
Masuki M. Astro
Mathori A. Elwa
Media: Crayon on Paper
Medy Kurniawan
Mega Vristian
Melani Budianta
Mikael Johani
Mila Novita
Misbahus Surur
Mohamad Fauzi
Mohamad Sobary
Mohammad Cahya
Mohammad Eri Irawan
Mohammad Ikhwanuddin
Morina Octavia
Muhajir Arrosyid
Muhammad Rain
Muhammad Subarkah
Muhammad Yasir
Muhammadun A.S
Multatuli
Munawir Aziz
Muntamah Cendani
Murparsaulian
Musa Ismail
Mustafa Ismail
N Mursidi
Nanang Suryadi
Naskah Teater
Nelson Alwi
Nezar Patria
NH Dini
Ni Made Purnama Sari
Ni Made Purnamasari
Ni Putu Destriani Devi
Ni’matus Shaumi
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nisa Ayu Amalia
Nisa Elvadiani
Nita Zakiyah
Nitis Sahpeni
Noor H. Dee
Noorca M Massardi
Nova Christina
Noval Jubbek
Novelet
Nur Hayati
Nur Wachid
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nurhadi BW
Nurul Anam
Nurul Hidayati
Obrolan
Oyos Saroso HN
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
PDS H.B. Jassin
Petak Pambelum
Pramoedya Ananta Toer
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prosa
Proses Kreatif
Puisi
Puisi Menolak Korupsi
Puji Santosa
Purnawan Basundoro
Purnimasari
Puspita Rose
PUstaka puJAngga
Putra Effendi
Putri Kemala
Putri Utami
Putu Wijaya
R. Fadjri
R. Sugiarti
R. Timur Budi Raja
R. Toto Sugiharto
R.N. Bayu Aji
Rabindranath Tagore
Raden Ngabehi Ranggawarsita
Radhar Panca Dahana
Ragdi F Daye
Ragdi F. Daye
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rama Dira J
Rama Prabu
Ramadhan KH
Ratu Selvi Agnesia
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Renosta
Resensi
Restoe Prawironegoro
Restu Ashari Putra
Revolusi
RF. Dhonna
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar Galuh
Ridwan Rachid
Rifqi Muhammad
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Risa Umami
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rofiuddin
Romi Zarman
Rukmi Wisnu Wardani
Rusdy Nurdiansyah
S Yoga
S. Jai
S. Satya Dharma
Sabrank Suparno
Sajak
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salman Yoga S
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sariful Lazi
Saripuddin Lubis
Sartika Dian Nuraini
Sartika Sari
Sasti Gotama
Sastra Indonesia
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Saut Situmorang
Sayuri Yosiana
Sayyid Fahmi Alathas
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shiny.ane el’poesya
Shourisha Arashi
Sides Sudyarto DS
Sidik Nugroho
Sidik Nugroho Wrekso Wikromo
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputro
Slamet Widodo
Sobirin Zaini
Soediro Satoto
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sonya Helen Sinombor
Sosiawan Leak
Spectrum Center Press
Sreismitha Wungkul
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sugeng Satya Dharma
Sugiyanto
Suheri
Sujatmiko
Sulaiman Tripa
Sunaryono Basuki Ks
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Sutrisno Budiharto
Suwardi Endraswara
Syaifuddin Gani
Syaiful Irba Tanpaka
Syarif Hidayatullah
Syarifuddin Arifin
Syifa Aulia
T.A. Sakti
Tajudin Noor Ganie
Tammalele
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Tenni Purwanti
Tharie Rietha
Thayeb Loh Angen
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tito Sianipar
Tjahjono Widarmanto
Toko Buku PUstaka puJAngga
Tosa Poetra
Tri Wahono
Trisna
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Udo Z. Karzi
Uly Giznawati
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Uniawati
Unieq Awien
Universitas Indonesia
UU Hamidy
Viddy AD Daery
Wahyu Prasetya
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Sunarta
Weli Meinindartato
Weni Suryandari
Widodo
Wijaya Hardiati
Wikipedia
Wildan Nugraha
Willem B Berybe
Winarta Adisubrata
Wisran Hadi
Wowok Hesti Prabowo
WS Rendra
X.J. Kennedy
Y. Thendra BP
Yanti Riswara
Yanto Le Honzo
Yanusa Nugroho
Yashinta Difa
Yesi Devisa
Yesi Devisa Putri
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yudhis M. Burhanudin
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yusuf Assidiq
Zahrotun Nafila
Zakki Amali
Zawawi Se
Zuriati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar