Senin, 28 Januari 2013

Memahami Spesifikasi Fiksi Ilmiah

Herry Firyansyah
Suara Karya, 26 Jan 2013

ISTILAH fiksi ilmiah yang terbentuk dari dua kata paradoks dapat dijelaskan demikian : Fiksi adalah cerita prosa yang berdasarkan imajinasi atau angan-angan penulisnya. Ilmiah berarti bersifat ilmu pengetahuan. Unsur ilmu pngetahuan dalam hal ini masih berupa gagasan, belum terwujud dalam kenyataan.
Salah satu fiksi ilmiah klasik yang terkenal misalnya From the Earth to the Moon karya Jules Verne yang ditulis pada abad ke-18. Sepanjang pengetahuan saya inilah fiksi ilmiah pertama tentang penerbangan ruang angkasa.

Berbicara tentang fiksi ilmiah kita bisa kecewa berat terhadap khazanah fiksi Indonesia. Kita belum memiliki fiksi ilmiah. Tetapi hal itu tidak merupakan indikasi Indonesia belum meliki iptek. Fiksi telah banyak ditulis. Iptek telah dikembangkan dan diaplikasi. Masih ada faktor yang menyebabkan belum munculnya ilmiah dalam khazanah fiksi Indonesia.

Dari sifat spesifiknya fiksi ilmiah lahir dari seorang penulis fiksi yang terampil sekaligus berselera tinggi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketrampilannya mengolah imajinasi disintesekan dengan ketrampilannya berimajinasi dalam ilmu pengetahuan. Penulis fiksi ilmiah harus menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan. Sebab dalam fiksi ilmiah terdapat ungkapan-ungkapan rasional.

Hal lain yang mendorong lahirnya fiksi ilmiah adalah kebebasan berfikir. Maksudnya adalah bebas dalam menginterpretasikan pengalaman keilmuan dalam kenyataan dan bebas pula mengekspresikan dalam bentuk fiksi.

Seorang penulis fiksi ilmiah adalah pencipta (cerita) yang melampaui zamannya. Gagasan ilmiah yang diungkapkan dalam fiksinya mungkin masih sangat asing bagi masyarakat zamannya. Resiko paling niscaya bagi seorang penulis fiksi ilmiah adalah diejek atau dicemooh oleh masyarakatnya. Hal ini wajar karena reaksi masyarakat itu merupakan salah satu refleksi kebebasan berfikir. Jules Verne tak pernah ambil pusing dengan ejekan budayawan dan ilmu sezamannya.

Kedua faktor itu belum dimiliki oleh penulis fiksi kita. Tampaknya para penulis fiksi kita belum mau mengakrabi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebaliknya seorang ilmuwan yang punya ketrampilan menulis masih merasa tabu mengembangkan imajinasinya; karena imajinasi masih dianggap kurang berharga bagi dunia ilmu. Dari dua kutub yang paradoks dan tertutup itu tak mungkin lahir fiksi ilmiah; sebab masing-masing menganggap dunianya tak ada hubungannya satu dengan lainnya.

Kebebasan berfikir dan berpendapat, seperti halnya para intelektual dan budayawan di negara maju, belum mentradisi di negara kita. Penyebabnya tak lepas dari sifat sosio-budaya masyarakat kita. Kita ditradisikan untuk cenderung menyelaraskan diri dengan lingkungan dan sedapat mungkin menghindari perbedaan frontal. Orang menjadi takut dan grogi jika berbeda dengan orang lain. Orangpun takut dicemooh dan diejek karena pendapat berbeda dengan orang lain.

Keadaan ini diperkuat lagi dengan sistem politik represif pemerintah Orde Baru; yang salah satu wujudnya adalah penyeragaman di segala bidang. Maka kreativitas sebagai salah satu manifestasi berfikir menjadi kerdil.

Sumber ilham fiksi ilmiah amat banyak; karena merupakan bagian integral dari kebudayaan. Ilmu dan fiksi saling mengisi dan mendorong dalam perkembangan kebudayaan. Unsur-unsur dari keduanya juga ada dalam diri manusia. Berimajinasi, mengkhayal, dan berfikir tumbuh selaras dalam diri manusia yang normal.

Dongeng dan mitologi adalah sumber fiksi ilmiah yang potensial. Embrio fiksi ilmiah bisa lahir dari dongeng atau mitologi yang diinterpretasikan dan ditransformasikan dengan matra ilmu pengetahuan. Dari sini lahir dongeng baru dimana ilmu pengetahuan menjadi substansinya.

Fiksi ilmiah memiliki adaya tarik unik karena mengambang antara fiksi/dongeng dengan ungkapan ilmu pe-ngetahuan. Buku-buku Erich von Da-ni-ken misalnya Chariot of the Gods (Kereta Para Dewa), The Gold of the Gods (Emas Para Dewa), mirip fiksi ilmiah meskipun buku itu ditulis atas dasar data hasil penelitian antropologi yang berskala luas dan mendalam.

Karena bukti-bukti historis yang dipakai landasan telah jauh ditelan zaman dan diinterpretasikan berdasarkan keilmuan modern, maka pembaca modern saat ini mungkin menganggapnya fiksi. Gods (Para Dewa) dalam berbagai mitologi ditafsirkan sebagai astronot dari suatu galaksi di luar tata surya kita yang pernah mengunjungi planet kita di masa silam. Interpretasi yang kontroversial inilah menimbulkan nuansa fiksi ilmiah.

Dari sudut penulisan dan pengembangan fiksi ilmiah, buku-buku Erich von Daniken dapat menjadi sumber modern paling potensial, terutama dalam menginterpretasikan substans mitologi.

Melalui penafsiran kontemporer ala Erich von Daniken, unsur mitologi dalam cerita Mahabharata dapat menjadi substansi fiksi ilmiah. Keluarga Korawa yang dikisahkan lahir dari potongan-potongan daging yang dipelihara dalam tempayan bisa ditafsirkan sebagai manusia rekayasa dengan sistem bayi tabung.

Mesin penditeksi milik Kresna yang dapat memantau sidang para Dewa di Surga ketika membahas perang Bharatayudha adalah perangkat internet super canggih. Cakra milik Kresna yang dapat dilepas dan diperintahkan untuk kembali adalah UFO tanpa awak yang dken-dalikan dari jarak jauh. Penafsiran-kreatif kontemporer semacam ini bisa terus diperpanjang dari berbagai sumber.

Sumber-sumber ilham itu memerlukan seorang penulis fiksi yang kreatif dan punya wawasan iptek. Apresiasi seorang seniman terhadap hasil-hasil iptek adalah bahan mentah fiksi ilmiah. Rancang-bangun sebuah model pangkalan ruang angkasa misalnya, sebagian merupakan hasil garapan para seniman. Ran-cangan ini mungkin belum terwujud dalam kenyataan, tetapi jelas memiliki spekulasi ilmiah.

Harapan kita akan lahirnya fiksi ilmiah khas Indonesia mungkin masih sangat jauh. Kendalanya bukan hanya terletak pada ketrampilan, wawasan dan kreativitas para penulis fiksi, tetapi ada faktor sosio-budaya (antara lain kebebasan berfikir) yang perlu dikondisikan. Faktor itu harus diupayakan melalui transformasi budaya yang mendasar.

Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2013/01/memahami-spesifikasi-fiksi-ilmiah.html

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati