Kamis, 21 Agustus 2008

Centang Perenang Gaya Hidup Indië

Judul : Resistensi Gaya Hidup: Teori & Realitas
Penulis : Agung Hujatnikajennong (dkk)
Editor : Alfathri Adlin
Penerbit : Jalasutra
Cetakan : Pertama, September 2006
Tebal : xix + 327 hal
Peresensi : A. Qorib. Hidayatullah*
http://indonimut.blogspot.com/

“Kulihat orang-orang terkuat dan terpandai. Kulihat semua potensi ini. Dan kulihat itu disia-siakan. Seluruh generasi memompa gas, menunggu meja, atau jadi budak berdasi. Iklan membuat kita mengejar mobil dan pakaian, mengerjakan pekerjaan yang kita benci supaya kita bisa membeli barang-barang yang tidak kita butuhkan. Kita adalah anak-anak sejarah, tanpa tujuan atau tempat. Tak ada perang besar, tak ada depresi besar. Perang besar kita adalah spiritual. Depresi besar kita adalah hidup. Kita dibesarkan untuk percaya suatu hari jadi jutawan dan bintang rock, tapi sebenarnya tidak. Dan kita mempelajari fakta itu dan kita menjadi sangat marah.” (Sekelumit orasi Tyler Durden)

Zaman sudah berbalik haluan. Manusia-manusia yang menempati zaman memiliki tolok ukur sendiri atas dunia yang ditempatinya. Ikon kejayaan peradaban dahulu seiring rotasinya terindikasi menemui titik kekaburan. Sejarah hanya dijadikan narasi-narasi yang selayaknya terjadi. Tak ada kajian yang lebih kritis terhadapnya. Manusia-manusia dibiarkan untuk merayakan kreativitas penciptaannya. Pengeksplorasian besar-besaran turut terjadi tanpa hasrat menjadi. Kapitalisme! Benar kiranya tesis dari pujangga sufi, anak kelahiran tanah Jawa bernama R. Ngabehi Ronggowarsito, yaitu dengan menyebutnya “Zaman Edan”!.

Hal itulah yang menginspirasi FSK (Forum Studi Kebudayaan) ITB melakukan telaah-telaah terhadap budaya-budaya bangsa maupun dunia. Yang dikemas dengan bentuk kajian-kajian rutin setiap minggu dan bulanan. Hasilnya pun sekarang sudah tampak yaitu berupa kumpulan tulisan-tulisan tentang kebudayaan, kemudian dikumpulkan menjadi sebuah buku: RESISTENSI GAYA HIDUP: Teori dan Realitas. Buku ini menjadi dua elemen besar. Pertama, bagian teori yang memberikan landasan teoritik untuk membedah gaya hidup, budaya, resistensi dan hasrat, habitus, teori meme (gen budaya), imagologi dan tinjauan psikologis. Kedua, bagian realitas yang mengemukakan berbagai realitas resistensi gaya hidup. Mulai dari gerakan New Age dan revitalisasi agama, resistensi seni, metroseksual, feminisme dan posmodernisme, media alternatif dan resistensi gerakan literasi, resistensi di dunia cyberspace, serta gerakan subkultur.

Dari sintesis teoritik dengan realitas (gaya hidup) tersebut, dicari titik resistensinya. Resistensi dari kekreatifan membaca dan menafsirkan sesuai dengan latar belakang individu, yang kemudian diidentikkan pada gaya hidup tertentu. Misalnya, kelompok computer underground, resistensi merupakan hasil pembacaannya atas hegemoni komersialisasi pengetahuan komputer oleh sekolompok produsen. Hal ini juga dilakukan oleh kelompok literasi. Bagi kelompok literasi, kondisi saat ini dibaca sebagai minimnya minat baca karena kecenderungan hura-hura dikalangan mahasiswa yang seharusnya menjadi golongan terpelajar dan akademisi tulen. Lanjut kelompok literasi, “dalam transaksi jual beli buku banyak toko buku besar yang memasang harga mahal, harus melakukan resistensi dengan memberikan harga diskon, layanan bersahabat dengan membangun kultur yang berbeda yaitu kultur literasi.”

Mengenai gaya hidup kelompok literasi, diawal abad kesembilan belas, di bagian Eropa dan Amerika mulai menarik perhatian dan berkonflik dengan gaya hidup lainnya. Melalui gaya hidup alternatifnya, mereka suka dan enjoy hidup dibagian kota-kota miskin, menyesaki waktu dengan membaca, berkarakter milankolik, dan bersekutu dengan seni. Kemudian dengan lambat laun, mereka pun dijuluki Bohemian, sebuah nama yang diambil dari karya Henri Murger, Scenes de la vie de Boheme (1851) yang menggambarkan gaya hidup intelektual bebas dikafe-kafe Paris (hal 24).

Gaya hidup Bohemian tersebut bertolak belakang dengan gaya hidup Borjuasi yang meletakkan materi sebagai hal utama atau skala prioritas. Perbincangan kaum Borjuasi hanya seputar dimanakah pesta yang paling bergengsi malam ini dan gaun apa yang pas dan paling cocok dipakai. Manusia oleh kaum Borjuasi diukur berdasarkan kesuksesan material dan reputasi sosialnya saja.

Tak dapat dipungkiri, dalam realitas masyarakat banyak tebaran gaya hidup yang niscaya beragam. Hal ini disebabkan, gaya merupakan sistem bentuk dengan kualitas dan ekspresi bermakna yang menampakkan kepribadian atau pandangan umum suatu kelompok (hal 166). Selain itu, gaya juga merupakan wahana ekspresi masyarakat yang mencampurkan nilai-nilai tertentu dari agama, sosial, dan kehidupan moral melalui bentuk yang mencerminkan perasaan.

Resistensi Simbol Keagamaan
Kita sering melihat diwilayah nyata masyarakat yang menggunakan atribut yang berupa simbol keagamaan dalam kehidupan sehari-harinya, bahkan dibawa ke ruang yang lebih luas. Entah berupa kalung, cincin, pakaian, dan lain sebagainya. Namun, yang menjadi unik adalah ketika dari atribut atau simbol tersebut diyakininya atau dipercaya dapat mendatangkan kekuatan, keberuntungan atau kesucian bagi yang memakainya.

Bentuk resistensi mengenai atribut atau simbol keagamaan tersebut, Yasraf Amir Piliang membangun lima pembacaan. Pertama, pembacaan denotatif atas teks kitab suci yang biasanya melahirkan bentuk-bentuk sikap yang harfiah dalam menampilkan agama secara gaya hidup maupun visual. Misalnya, seorang penganut agama harus memperlihatkan secara visual mulai dari ujung kepala hingga kaki, segala atribut keagamaan. Dengan pembacaan akan berujung pada sikap-sikap fundamentalistik.

Kedua, pembacaan konotatif atas kitab suci umumnya dapat melahirkan sikap-sikap yang lebih moderat dari kalangan agama. Suatu fenomena tidak serta-merta dihukumi secara harfiah begitu saja melalui sebuah teks. Ketiga, pembacaan dekontekstual biasanya dikemukakan oleh kalangan yang secara serampangan, dapat dikatakan memiliki sikap ambivalen, yaitu spiritual-enggan-sekuler tak mau.

Keempat, pembacaan fetisistik yaitu pembacaan yang umumnya paling sering berkembang dinegara-negara dunia ketiga. Pembacaan ini memiliki potensi resis terhadap berbagai hal rasional yang mementahkan tafsir yang dihasilkan. Kelima, pembacaan dekonstruktif adalah pembacaan yang paling lazim muncul dalam komunitas budaya pop. Pembacaan ini lebih banyak didasarkan pada segala hal yang bersifat popular, seperti imajinasi, cara berpikir dan argumen yang dangkal (hal 172).

Pertanyaannya kemudian, apakah kita cukup senang dengan gaya hidup yang kita miliki sekarang? Adakah unsur-unsur mutasi yang terkemas dalam memetis (meniru gaya hidup orang lain)? Dengan membaca dan memahami buku inilah, kita sedikit-banyak akan menemukan khazanah-khazanah budaya dan sedikit mengerti budaya-budaya kelompok manusia ataupun budaya-budaya pop. Mungkin, menurut pembaca biasa seperti saya, sulit menemukan tebaran kesalahan dalam buku ini. Begitu juga bagi para pembaca budaya awal, akan sulit menemukan kesalahan. Kalau begitu, awalilah dengan membaca buku ini.

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati