Jumat, 29 Agustus 2008

Wajah Timur Tengah di Indonesia

Judul Buku : Jejak Kafilah: Pengaruh Radikalisme Timur Tengah di Indonesia
Penulis : Greg Fealy dan Anthony Bubalo
Penerbit : Mizan
Cetakan : I, Desember 2007
Tebal : 202 hal
Peresensi : A Qorib Hidayatullah

Islam yang sejatinya berwajah lembut serta penuh sentuhan kasih sayang berubah garang kerap menampilkan kekerasan. Islam kini ditengarai pelepas pelatuk terorisme. Beragam kampanye menyeru perlunya curiga pada aktivisme muslim. Benarkah Islam demikian?

Islam adalah agama berisalahkan perdamaian serta cinta kasih. Pun Islam —juga agama lainnya—, terlahir sebagai agama rahmat bagi semua telah teruji kesahihannya. Hanya keterlibatan faktor lain yang begitu kompleks menjadi penentu terjadinya itu semua. Di Indonesia misalnya, di mana segala biang radikalisasi tertuju pada Islam patut diklarifikasi secepat mungkin.

Buku ini, Jejak Kafilah: Pengaruh Radikalisme Timur Tengah di Indonesia, memberi kesaksian lewat argumentasi kuat atas tindak kekerasan yang belatar belakang aktivis muslim Indonesia. Dalam Islam, gerak gagasan ber-amar ma’ruf nahi munkar ialah Islamisme. Islamisme semacam paham diskursus yang berkembang tentang hubungan antara Islam, politik, dan masyarakat. Penting dipahami, bahwa Islamisme tak sekadar ihwal ide-ide yang berkembang dan berubah sepanjang masa, tapi juga momen-momen historis bilamana ide-ide itu bekerja.

Menguak akar semangat Islamisme dilahirkan, yaitu bertujuan demi kebangkitan atau pembaruan Islam. Islamisme sebagai pemantik ide sentral yang mengilhami Dunia Islam saat tengah berada dalam kemunduran dan bagaimana harus dibenahi. Ruh paham itulah, oleh kelompok besar Islamis diserap langsung dari Ikhwanul Muslimin Mesir sebagai inspirasi dengan menjadikan warisan tradisi revivalis-reformis yang berniat menggerakkan perkembangan sejarah Islam.

Tengok misalkan, dua gerakan revivalis yang khususnya menyediakan konteks bagi perkembangan Islamisme kontemporer di Timur Tengah (TT). Suatu gerakan yang berawal pada abad ke-18 dari Muhammad ibn Abd al-Wahab (1703-1787) di Arabia Tengah; dan gerakan pada abad ke-19 dan ke-20 yang dipimpin tiga jawara pemikir Islam: Jamal al-Din al-Afghani (1839-1897), Muhammad Abduh (1849-1905), serta Rasyid Ridha (1865-1935).

Perubahan konkret yang diusung Ibn Abd Wahab, hendak menggerus tradisi pra-Islam dan praktik lokal suku-suku Badui di Arabia Tengah yang “menodai” kemurnian Islam (hal 30). Begitu pun perubahan al-Afghani, Abduh, dan Ridha, yang saat itu berhadapan dengan disparitas kekuatan tajam antara Eropa dan TT. Mereka dirundung kekhawatiran hebat, pesimis temukan solusi cemerlang bagaimana Dunia Islam yang mundur dapat terus melawan menyerap kemajuan Barat dalam hukum, industri, serta teknologi militer. Bagi al-Afghani, kuncinya tidak dengan mengadopsi ide-ide Barat secara membebek (epigon).

Dalam benak para jurnalis dan pejabat pemerintah Barat yang bekerja di Indonesia, merebaknya terorisme adalah bukti “efek domino” Islam TT ke Nusantara. Keberadaan kelompok teroris (yang berbasis di Indonesia) sudah terbukti. Pelopor yang memopulerkan terorisme di antara mereka adalah Jama’ah Islamiyah (JI). Tak diragukan lagi, secara idelogis, ada pengaruh TT terhadap JI. Dalam dokumen-dokumen resmi JI, figur-figur TT —baik figur kontemporer maupun figur lampau— memiliki tempat terhormat dalam organisasi ini.

Pengaruh Politik TT
Orang Indonesia kerap mencari pengetahuan dan inspirasi dari TT, lalu mereka mengetrapkan pengetahuan itu dalam cara “lokal” yang otomatis berbeda dengan “sumbernya”. Pengkaji memandang fenomena ini sebagai kecerdasan adaptif orang-orang Indonesia, terampil meracik yang lama dengan yang baru guna mencipta sintesis keagamaan supaya kaya.

Ada dua hal yang menjadi gamblang saat mempertimbangkan transmisi ide-ide Islamis dari TT ke Indonesia. Pertama, transmisi ide-ide tersebut sebagian besar berlangsung satu arah: dari TT ke Indonesia. Orang Indonesia mencari audiens bagi karya mereka di TT, namun kenyataannya, sebagian besar orang Arab menganggap Asia Tenggara sebagai pinggiran intelektual Dunia Islam.

Kedua, transmisi Islamisme ke Indonesia memiliki beberapa faktor penarik maupun faktor pendorong. Banyak muslim Indonesia aktif menuntut ilmu ke TT, baik sebagai pelajar atau mahasiswa. Tercatat lebih dari 20.000 orang Indonesia tinggal di TT. Mayoritas mereka adalah pekerja, meskipun proporsi signifikannya adalah mahasiswa.

Janji buku ini hendak membuktikan, seberapa pengaruh gerakan Islam Indonesia oleh TT. Penulis buku ini memberi satu bab khusus membincang soal itu, “Setiap Benih yang Kau (Timur Tengah) Tanam di Indonesia Pastilah Tumbuh” (hal 105). Bab ini mengeksplorasi mendalam soal ekspresi utama pemikiran Ikhwanul Muslimin yang dilandasi gerakan Tarbiyah. Gerakan Tarbiyah mencuat pada awal 1980-an saat praktik penindasan Orde Baru terhadap Islam dan politik mahasiswa sedang gencar-gencarnya (hal 108).

Orde Baru pada 1998 mengalami masa tumbang akibat badai krisis finansial di Asia. Di saat itulah aktivis Tarbiyah membentuk organisasi mahasiswa bernama KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Melihat ada peluang bagus saat Soeharto makzul, pemimpin Tarbiyah berduyun-duyun mendirikan partai bernama Parta Keadilan (PK). Partai inilah yang pada pemilu 1999, mendulang 1,4 persen suara dengan tujuh kursi di parlemen pusat.

Seiring merayakan pesta demokrasi, PK berekspansi mengubah namanya menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Perubahan nama itu dilakukan karena PK gagal memenuhi threshold sebesar 2 persen yang dibutuhkan untuk bisa berkontestasi di panggung pemilu 2004. PKS adalah satu-satunya partai yang menjadi kontestan pemilu 1999 dan mengalami keberhasilan luar biasa pada pemilu 2004. Memberi kesan bahwa, pemilih partai ini pada pemilu 2004 lebih tertarik pesan politik menyangkut pemerintahan yang bersih dan keadilan sosial dibanding seruan Islamnya (hal 111).

Berkat bantuan Greg Fealy dan Anthony Bubalo menggubah buku ini, membuka pemahaman pentingnya melacak jejak yang melatari tiap-tiap gerakan Islam saat ini. Yudi Latif (penulis buku, Inteligensia Muslim dan Kuasa), mengapresiasi kehadiran buku ini sebagai arus besar yang cenderung melukiskan Islamisme berwajah tunggal berdimensi transnasional. Sebuah buku yang hendak merobohkan pencitraan naif, dengan menunjukkan keragaman dan dimensi lokal dari presentasi Islamisme dalam ruang sejarah

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati