http://www.kompas.com/
Puisi seorang ndoro untuk babunya
Minah…
kamu sudah lima tahun nderek ndoromu
sudah saya anggap jadi keluarga
Pada hari raya nanti
Kamu saya belikan kalung emas 5 gram
Sebagai penghargaan atas loyalitas pengabdianmu
Tapi saya minta kamu tidak pulang
Nanti saya kasih tambahan hadiah satu kali gaji"
Minah tidak memberi jawaban
Tapi raut mukanya jelas menyatakan penolakan
Para babu ketika lebaran
Susah ditahan untuk pulang
Susah diajak kompromi untuk berbincang
Tak mau diiming imingi uang
Menahan pembantu pulang
Seperti menahan gelombang pasang
Percuma ........ia pasti pulang kandang
Tanpa babu kita memang kelimpungan
Tanpa babu para ndoro kelihangan keseimbangan
Akhirnya para ndoro mbaboni
Masak seterika dan cuci sendiri
rasanya kesel sebel capek dan pusing
Anak-anak, suami dan isteri kekompakannya diuji
Akhirnya berantem saling iri
Tiga hari sebelum lebaran
Minah nekat pamit pulang
Rambut disasak model lohan
Kacamata cengdem warna hiitam
Pakaian nya merah menyala agak kusam
Hp barunya dikalungkan
"ndoro saya pulang….."
Setelah lebaran
Babu ditunggu babu diharap
Janji janji tinggal janji
Tanggal datang tak ditepati
mbolos kantor bakal terjadi
Dapat babu baru
Belum tentu cocok membantu
Masih bodo telmi dan lugu
Harus diajari berapa minggu
Salah dimarahi, kabur tak tentu
Saya kirim sms ke Minah
“Kapan balik lagi saya tunggu”
Minah menjawab sms
“Maaf Ndoro, saya lagi honey moon jangan diganggu”
Jakarta, 28 September 2008
puisi babu kepada ndoronya
ndoro saya pulang dulu
setahun sudah berlalu
inilah kebahagiaan kami para babu
jangan... jangan halangi aku
saya musti pulang
ketemu para kadang
kangen simbok kangen bapak
juga pak lik bu lik dan adik2
babu itu juga manusia
biarkan sementara
kami bebas maki dan cerca
bisa pamer handpone didesa
"ndoro kalau perlu sms saya"
ndoro..selamat menggantikan tugasku
mencuci piring .mencuci baju.. menyapu
menyiapkan makan.. menutup pintu
maaf aku pulang kapan semauku
selamat menggerutu
lebaran adalah hari raya para babu
hari hari sengsara ndoro ndoroku
Guantanamo
Di sebuah tempat
di teluk guantanamo kuba
di luar jurisdiksi amerika
digunakan untuk penjara
untuk menghukum teroris dunia
Bila penjara itu di wilayah amerika
jelas melangar undang-undangnya
sebuah plintiran rekayasa
menyelesaikan sementara
tapi sorotan tajam ham dunia
tak pernah melepasnya
11 september 2002 tahun rembulan
amerika sang adidaya dipermalukan
world trade center lambang kedigdayaan
oleh osama bin laden diledakkan
Dua pesawat bajakan ditabrakkan
dua gedung seperti krupuk dihancurkan
merasa kebingungan dan dilecehkan
genderang perang langsung dinyatakan
melindungi warganya dari ancaman
Orang-orang tak berdosa mati sia-sia
dua ribu orang lebih jadi korbannya
tergencet beton terpanggang api
mereka mati sia-sia
Tindakan preventif berlebihan dilakukan
perang lawan terorisme dicanangkan
penggeledahan dilakukan
balas dendam diproklamirkan
Sebuah penjara
untuk para tersangka disiapkan
yang dicurigai dicomot dimasukan
tanpa proses pengadilan
Para tersangka itu
diminta untuk mengaku
segala cara dilakukan
segala cara dihalalkan
dalam perang hanya dua pilihan
menembak atau ditembak
Para tersangka itu
dengan rayuan atau kekerasan
diminta memberi kesaksian
metode teror diterapkan
bila seseorang takut kegelapan
di ruang bawah tanah is dimasukkan
Bila pesakitan belum mengaku
dengan setrum disiksa sampai pingsan
dengan jepitan dibuat mengerang-erang
dengan pukulan badan jadi biru lebam
kesakitan fisik akan melahirkan pengakuan
yang tak bersalah bisa bisa mati duluan
Bila tetap tak mengaku
dokter dan psikolog didatangkan
pesakitan diperiksa dan dicari kelemahan
dokter yang sumpahnya menyembuhkan
justru memberi sakit yang berlebihan
di sini tak ada hukum
di sini tak ada ham
yang ada balas dendam
dan luapan kebencian
Amerika bilang mereka teroris
mereka bilang amerika teroris
kita tak tahu siapa yang teroris
orang-orang mati dan carat berjatuhan
orang-orang tak berdosa jadi korban
ohh...saling balas dendam
kenapa selalu terjadi dalam kehidupan?
Penindasan melahirkan ketakutan
ketakutan melahirkan kenekatan
sehingga mati bunuh diri
bagi si tertindas adalah kebahagian
karena dapat melepaskan
katup dendam dan kebencian
Mereka yang dilepaskan
luka batin menggores sukma
sakit hati tak mungkin diobati
balas dendam tiap saat dapat diledakkan
Guantanamo
yang teroris sebenarnya siapa?
guantanamo
monumen kebencian dan balas dendam
Guantanamo
monumen hak asasi yang dilecehkan
oleh negara yang menganjurkan demokrasi
Bom bunuh diri tetap saja berdentuman
korban orang-orang tak berdosa berjatuhan
guantanamo tak pecahkan permasalahan!
Jakarta, 21 juli 2005
Palu Keadilan
Ketika pekerja pukulkan palu
tembok bata hancur jadi debu
palu pekerja hasilnya pasti dan tentu
Ketika hakim ketukkan palu tembok keadilan adakah di situ?
belum tentu
Mencari keadilan yang sesungguhnya
di belantara penuh mafia
hanya menguras tenaga dan harta
kalau kita tak kuat.... kita jadi gila
Lihatlah polisi, pengacara, hakim, dan jaksa
dengan leluasa merampok keadilan kita
budaya menyogok menangkan perkara
budaya disogok oknum-oknumnya
membuat peta keadilan bergeser jadinya
calo-calonya gentayangan di sekitar kita
apakah keadilan itu hanya miliknya
pengusaha-penguasa dan calo perkara?
Melihat palu di pengadilan
kita seperti melihat hantu
seram...menakutkan
palu di pengadilan
seharusnya menjadi malaikat penyelamat
memberi rasa aman dan tenteram
Palu itu sendiri merasa
dirinya sangat tersiksa
merasa sangat berdosa
selalu jadi alat pelaksana
menjalankan pekerjaan mafia
dan tak bisa menolaknya!
Palu ini berharap
ada perubahan mendasar
konsep hukum peninggalan penjajah
sesuai kemajuan zaman
menjerat kejahatan kerah putih yang belum terjamah oleh hukuman yang setimpal
Palu ini berharap
sebuah sistem akurat
pengawasan melekat
dan kontrol masyarakat bisa jadi penyelamat
Ketika palu diketuk
untuk perkara yang adil is terharu
masih ada keadilan di negeriku
Palu itu melihat tanpa-tanda itu
bertahap ada perbaikan satu demi satu pemberantas hidupnya was-was
tanpa dukungan kita pasti kandas
Melihat palu di pengadilan di sini
rasanya pingin semua kita curi
lalu semua kita ganti
tapi apakah gantinya nanti
tidak terkontaminasi?
Jakarta, 22 oktober 2005
Tempe
Dianggap sepele
manfaatnya gede
bahan bakunya kedele
diberi ragi menjadi tempe
Orang jawa menemukan
orang jepang mematenkan
kita bingung kan?
Tempe digoreng...sreng hangat dilahap...hap gurih
disantap...tap cabe
dikletus...tus
dimakan lauknya luwe aduh enake!
Bila istrimu galak
pingin jadi jinak
berilah makan tempe
Bila suamimu ganas
supaya tidak beringas
berilah makan tempe
Bung karno bilang
jangan jadi bangsa tempe
jadilah bangsa gede
Sekarang aku bilang
jadilah bangsa tempe
asal di dunia perannya gede
Bangsa tempe
menyehatkan diri sendiri
asal jangan jadi bangsa memble
melarat tak apa asal pede
Bila kita makan tempe
irit pengeluaran
baik untuk kesehatan
beri banyak lapangan pekerjaan
jadi makanlah tempe!
Jakarta, 4 maret 2005
Ciliwing Teater Orkestra
Samar-samar terdengar suara azan pagi
dan radio transistor melantunkan jali-jali
di sepanjang ciliwung wilayah dki
selalu ada upacara ritual terjadi
lelaki clan wanita bergegas pergi
di tepi kali mereka berhenti memelorotkan celana...ah uh ah uh lalu sunyi
Kemudian terdengar bersahutan bunyi-bunyi
dut...dut...bret...plung ..plung...
suara musik berbunyi dut...dut...bret...plung...plung...
suara musik bernyanyi
kombinasi bunyi angin terjepit
dan bunyi benda kuning jatuh di kali
riuh-rendah bagai simfoni
tiba-tiba "bluung"
bunyi anak ngintip kecemplung kali
Samar-samar terdengar suara azan pagi
dan radio transistor melantunkan jali-jali
bebek riang beryanyi "kwek kwek kwek kwek"
ayam jantan berkokok "kukukuruk kok"
burung gereja bernyanyi "cit cit cit cit"
anak anjing berantem "kaing kaing kaing"
anak-anak mandi "byur byur byur byur"
sambil menabuh ember dengan gayung "breng breng"
ibu mencuci pakaian "pyok pyok pyok pyok"
"cuuuuuuuur" bunyi air kencing jatuh ke kali
"ngeoong" bunyi kucing kawin serangan fajar di pagi hari
dan "hap" bunyi ikan lele menyantap tahi
riuh-rendah bagai simfoni
tanpa malu-malu ibu-ibu telanjang mandi "byur byur" tiba-tiba "bluung"
bunyi bapak ngintip kecemplung kali
Di atas jamban asap rokok mengepul pelan
yang lelaki
menutup hidungnya dengan jari
sambil mendekap burungnya dengan tangan kiri
yang wanita menutup auratnya di tempat tersembunyi
sambil melamun menikmati bau tahi
Tiba-tiba ada yang lari sambil memegang perut
dan di tepi jamban teriak "cepetan perut gue sakit"
dari dalam teriak "sama dong"
"wah gile, gue jadi kecerit nih"
dari dalam teriak lagi "sama dong"
"gue ngeri nih, ini celana dalam babe gue"
"mendingan, ini celana dalam pacar gue"
akhirnya dua celana dalam dibuang ke kali
gara-gara gado-gado mak indun
satu rt mencret berkali-kali
dan celana-celana dalam berurutan mengapung di kali
Orang bule itu bilang
"oh my god ... fantastic
we see something different"
ia ngomong beneran atau ngledek kita tak tahu
"oh my god ... fantastic
what kind of perfume we smelt
a unique thing i have never smelt"
saya jawab tegas
"i thing it's combination smelt jasmine and tahi"
"what is tahi"
"it's something like ajinomoto"
biasanya kita ditipu bule, kali ini bule kita kibuli
Dengan celana pendek dan pakaian kumal sekali bule-bule gila sarapan pagi di tepi kali
sambil menyantap ikan lele goreng tadi
saya tanya padanya "is it delicious?"
"oh yes, of course and very chrispy"
Kali ciliwung dalam guinness book of record
ternyata telah tercatat
sebagai wc terpanjang di dunia
Kali ciliwung dalam peta teater dan musik alam
ternyata menyimpan musik orkestra
yang paling unik dan ganjil di dunia.
Jakarta, 10 juli 2006
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
A Rodhi Murtadho
A. Hana N.S
A. Kohar Ibrahim
A. Qorib Hidayatullah
A. Syauqi Sumbawi
A.S. Laksana
Aa Aonillah
Aan Frimadona Roza
Aba Mardjani
Abd Rahman Mawazi
Abd. Rahman
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Wahab
Abdullah Alawi
Abonk El ka’bah
Abu Amar Fauzi
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Adhimas Prasetyo
Adi Marsiela
Adi Prasetyo
Aditya Ardi N
Ady Amar
Afrion
Afrizal Malna
Aguk Irawan MN
Agunghima
Agus B. Harianto
Agus Himawan
Agus Noor
Agus R Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus S. Riyanto
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Ahda Imran
Ahlul Hukmi
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musthofa Haroen
Ahmad S Rumi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sahal
Akhmad Sekhu
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alex R. Nainggolan
Alfian Zainal
Ali Audah
Ali Syamsudin Arsi
Alunk Estohank
Alwi Shahab
Ami Herman
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Amir Machmud NS
Anam Rahus
Anang Zakaria
Anett Tapai
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anita Dhewy
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurniawan
Anwar Noeris
Anwar Siswadi
Aprinus Salam
Ardus M Sawega
Arida Fadrus
Arie MP Tamba
Aries Kurniawan
Arif Firmansyah
Arif Saifudin Yudistira
Arif Zulkifli
Aris Kurniawan
Arman AZ
Arther Panther Olii
Arti Bumi Intaran
Arwan Tuti Artha
Arya Winanda
Asarpin
Asep Sambodja
Asrul Sani
Asrul Sani (1927-2004)
Awalludin GD Mualif
Ayi Jufridar
Ayu Purwaningsih
Azalleaislin
Badaruddin Amir
Bagja Hidayat
Bagus Fallensky
Balada
Bale Aksara
Bambang Kempling
Bandung Mawardi
Beni Setia
Beno Siang Pamungkas
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Brillianto
Brunel University London
BS Mardiatmadja
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Bustan Basir Maras
Catatan
Cerpen
Chamim Kohari
Chrisna Chanis Cara
Cover Buku
Cunong N. Suraja
D. Zawawi Imron
Dad Murniah
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Dana Gioia
Danang Harry Wibowo
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darma Putra
Darman Moenir
Dedy Tri Riyadi
Denny Mizhar
Dessy Wahyuni
Dewi Rina Cahyani
Dewi Sri Utami
Dian Hardiana
Dian Hartati
Diani Savitri Yahyono
Didik Kusbiantoro
Dina Jerphanion
Dina Oktaviani
Djasepudin
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dr Junaidi
Dudi Rustandi
Dwi Arjanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi Rejeki
Dwi S. Wibowo
Dwicipta
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi AH Iyubenu
Edi Sarjani
Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra
Eduardus Karel Dewanto
Edy A Effendi
Efri Ritonga
Efri Yoni Baikoen
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Eko Endarmoko
Eko Hendri Saiful
Eko Triono
Eko Tunas
El Sahra Mahendra
Elly Trisnawati
Elnisya Mahendra
Elzam
Emha Ainun Nadjib
Engkos Kosnadi
Esai
Esha Tegar Putra
Etik Widya
Evan Ys
Evi Idawati
Fadmin Prihatin Malau
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faiz Manshur
Faradina Izdhihary
Faruk H.T.
Fatah Yasin Noor
Fati Soewandi
Fauzi Absal
Felix K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Fitri Yani
Frans
Furqon Abdi
Fuska Sani Evani
Gabriel Garcia Marquez
Gandra Gupta
Gde Agung Lontar
Gerson Poyk
Gilang A Aziz
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gus TF Sakai
H Witdarmono
Haderi Idmukha
Hadi Napster
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hardjono WS
Hari B Kori’un
Haris del Hakim
Haris Firdaus
Hary B Kori’un
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Hazwan Iskandar Jaya
Hendra Makmur
Hendri Nova
Hendri R.H
Hendriyo Widi
Heri Latief
Heri Maja Kelana
Herman RN
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Herry Firyansyah
Herry Lamongan
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Husen Arifin
I Nyoman Suaka
I Wayan Artika
IBM Dharma Palguna
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Ida Ahdiah
Ida Fitri
IDG Windhu Sancaya
Idris Pasaribu
Ignas Kleden
Ilham Q. Moehiddin
Ilham Yusardi
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indira Permanasari
Indra Intisa
Indra Tjahjadi
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irwan J Kurniawan
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iskandar Norman
Iskandar Saputra
Ismatillah A. Nu’ad
Ismi Wahid
Iswadi Pratama
Iwan Gunadi
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iwank
J.J. Ras
J.S. Badudu
Jafar Fakhrurozi
Jamal D. Rahman
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jay Am
Jemie Simatupang
JILFest 2008
JJ Rizal
Joanito De Saojoao
Joko Pinurbo
Jual Buku Paket Hemat
Jumari HS
Junaedi
Juniarso Ridwan
Jusuf AN
Kafiyatun Hasya
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Kedung Darma Romansha
Key
Khudori Husnan
Kiki Dian Sunarwati
Kirana Kejora
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER)
Korrie Layun Rampan
Kris Razianto Mada
Krisman Purwoko
Kritik Sastra
Kurniawan Junaedhie
Kuss Indarto
Kuswaidi Syafi'ie
Kuswinarto
L.K. Ara
L.N. Idayanie
La Ode Balawa
Laili Rahmawati
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Leon Agusta
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
Lona Olavia
Lucia Idayanie
Lukman Asya
Lynglieastrid Isabellita
M Arman AZ
M Raudah Jambak
M. Ady
M. Arman AZ
M. Fadjroel Rachman
M. Faizi
M. Shoim Anwar
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.H. Abid
Mahdi Idris
Mahmud Jauhari Ali
Makmur Dimila
Mala M.S
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Maqhia Nisima
Mardi Luhung
Mardiyah Chamim
Marhalim Zaini
Mariana Amiruddin
Marjohan
Martin Aleida
Masdharmadji
Mashuri
Masuki M. Astro
Mathori A. Elwa
Media: Crayon on Paper
Medy Kurniawan
Mega Vristian
Melani Budianta
Mikael Johani
Mila Novita
Misbahus Surur
Mohamad Fauzi
Mohamad Sobary
Mohammad Cahya
Mohammad Eri Irawan
Mohammad Ikhwanuddin
Morina Octavia
Muhajir Arrosyid
Muhammad Rain
Muhammad Subarkah
Muhammad Yasir
Muhammadun A.S
Multatuli
Munawir Aziz
Muntamah Cendani
Murparsaulian
Musa Ismail
Mustafa Ismail
N Mursidi
Nanang Suryadi
Naskah Teater
Nelson Alwi
Nezar Patria
NH Dini
Ni Made Purnama Sari
Ni Made Purnamasari
Ni Putu Destriani Devi
Ni’matus Shaumi
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nisa Ayu Amalia
Nisa Elvadiani
Nita Zakiyah
Nitis Sahpeni
Noor H. Dee
Noorca M Massardi
Nova Christina
Noval Jubbek
Novelet
Nur Hayati
Nur Wachid
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nurhadi BW
Nurul Anam
Nurul Hidayati
Obrolan
Oyos Saroso HN
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
PDS H.B. Jassin
Petak Pambelum
Pramoedya Ananta Toer
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prosa
Proses Kreatif
Puisi
Puisi Menolak Korupsi
Puji Santosa
Purnawan Basundoro
Purnimasari
Puspita Rose
PUstaka puJAngga
Putra Effendi
Putri Kemala
Putri Utami
Putu Wijaya
R. Fadjri
R. Sugiarti
R. Timur Budi Raja
R. Toto Sugiharto
R.N. Bayu Aji
Rabindranath Tagore
Raden Ngabehi Ranggawarsita
Radhar Panca Dahana
Ragdi F Daye
Ragdi F. Daye
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rama Dira J
Rama Prabu
Ramadhan KH
Ratu Selvi Agnesia
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Renosta
Resensi
Restoe Prawironegoro
Restu Ashari Putra
Revolusi
RF. Dhonna
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar Galuh
Ridwan Rachid
Rifqi Muhammad
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Risa Umami
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rofiuddin
Romi Zarman
Rukmi Wisnu Wardani
Rusdy Nurdiansyah
S Yoga
S. Jai
S. Satya Dharma
Sabrank Suparno
Sajak
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salman Yoga S
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sariful Lazi
Saripuddin Lubis
Sartika Dian Nuraini
Sartika Sari
Sasti Gotama
Sastra Indonesia
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Saut Situmorang
Sayuri Yosiana
Sayyid Fahmi Alathas
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shiny.ane el’poesya
Shourisha Arashi
Sides Sudyarto DS
Sidik Nugroho
Sidik Nugroho Wrekso Wikromo
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputro
Slamet Widodo
Sobirin Zaini
Soediro Satoto
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sonya Helen Sinombor
Sosiawan Leak
Spectrum Center Press
Sreismitha Wungkul
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sugeng Satya Dharma
Sugiyanto
Suheri
Sujatmiko
Sulaiman Tripa
Sunaryono Basuki Ks
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Sutrisno Budiharto
Suwardi Endraswara
Syaifuddin Gani
Syaiful Irba Tanpaka
Syarif Hidayatullah
Syarifuddin Arifin
Syifa Aulia
T.A. Sakti
Tajudin Noor Ganie
Tammalele
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Tenni Purwanti
Tharie Rietha
Thayeb Loh Angen
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tito Sianipar
Tjahjono Widarmanto
Toko Buku PUstaka puJAngga
Tosa Poetra
Tri Wahono
Trisna
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Udo Z. Karzi
Uly Giznawati
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Uniawati
Unieq Awien
Universitas Indonesia
UU Hamidy
Viddy AD Daery
Wahyu Prasetya
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Sunarta
Weli Meinindartato
Weni Suryandari
Widodo
Wijaya Hardiati
Wikipedia
Wildan Nugraha
Willem B Berybe
Winarta Adisubrata
Wisran Hadi
Wowok Hesti Prabowo
WS Rendra
X.J. Kennedy
Y. Thendra BP
Yanti Riswara
Yanto Le Honzo
Yanusa Nugroho
Yashinta Difa
Yesi Devisa
Yesi Devisa Putri
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yudhis M. Burhanudin
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yusuf Assidiq
Zahrotun Nafila
Zakki Amali
Zawawi Se
Zuriati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar