Maman S Mahayana
http://mahayana-mahadewa.com/
Judul: Leksikon Susastra Indonesia, Penyusun: Korrie Layun Rampan, Penerbit: Balai Pustaka, Jakarta, Cetakan I: November 2000, Tebal: xv + 576 halaman
Dalam kesusastraan negara mana pun, buku yang memuat sejumlah nama penga-rang berikut karya yang dihasilkannya, sering kali diposisikan sebagai alat legitimasi dan stempel seseorang pantas-tidaknya disebut sastrawan. Buku Twentieth Century Authors A Biographical Dictionary of Modern Literature (disusun Stanley J. Kunitz dan Howard Haycraft, 1963) merupakan contoh, bagaimana buku itu hingga kini dipandang sebagai buku yang berwibawa dan penting yang memuat nama para pengarang Amerika berikut biodata ringkas dan karya-karya yang dihasilkannya. Secara periodik dalam waktu selam-batnya lima atau 10 tahun, buku itu akan mengalami revisi dan penambahan entri. Tidak mengherankan jika dalam setiap edisi, jumlah halaman buku itu akan terus membengkak, lantaran adanya tambahan nama dan data-data baru.
Buku Leksikon Susastra Indonesia (LSI) yang disusun Korrie Layun Rampan ini, juga diharapkan berwibawa dan menjadi semacam alat pengakuan atau bahkan legitimasi bagi kehadiran dan peranan kesastrawanan seseorang. Ia mencatat serba sedikit riwayat hidup sastrawan Indonesia ?sejak Tirto Adhi Soerjo dan Mas Marco Kartodikromo? sampai ke sastrawan Indonesia yang muncul awal tahun 2000. Dengan begitu, buku ini akan dapat dijadikan sebagai panduan awal bagi publik jika ingin mengetahui serba ring-kas biodata pengarang dan karya-karyanya selama kurun waktu lebih seabad lamanya.
Sesungguhnya, langkah Korrie bukanlah hal baru. Sebelum itu, Pamusuk Eneste pernah menyusun buku serupa, Leksikon Kesusastraan Indonesia Modern (LKIM) (Ja-karta: Gramedia, 1982; Edisi Baru, Djambatan, 1990). Mencermati LSI dan membanding-kannya dengan LKIM, yang segera tampak adalah adanya pola penyusunan yang sama. Hanya tiga entri dalam LKIM yang luput termuat dalam LSI. Dalam beberapa hal, Korrie berhasil memanfaatkan data dari LKIM dengan memasukkan dan melengkapinya dengan data mutakhir. Keterangan mengenai Linus Suryadi AG (hlm. 262), misalnya, tidak hanya dilengkapi dengan tarikh meninggalnya, tetapi juga dengan karya-karya terbarunya, meski antologi Yogya Kotaku (Grasindo, 1997) tak tercantum di sana. Begitu juga dengan entri Titis Basino P.I. (hlm. 487), Korrie melengkapinya sampai ke novelnya yang terbit tahun 2000. Dari sudut itu, LSI banyak menyajikan nama-nama baru dan informasi terkini.
Jika LKIM (1982) memuat 309 entri dan LKIM Edisi Baru (1990) memuat 582 entri dengan 499 biodata sastrawan, maka LSI yang terbit belakangan memuat 1382 entri, terdiri dari 1231 biodata sastrawan dan 151 nama lembaga, majalah, novel, dan hal lain yang berkaitan dengan peristiwa kesusastraan Indonesia. Dengan begitu, buku LSI memu-at lebih dari dua kali lipat entri dalam LKIM Edisi Baru. Dari segi jumlah data, Korrie telah berhasil mencatat prestasi yang menunjukkan juga ketekunan dan keuletannya.
Demikianlah, sebagai buku yang memuat nama sejumlah sastrawan kita, tentu saja buku LSI cukup representatif. Nama-nama baru, teristimewa yang berasal dari daerah, seperti menyerbu dan memaksa masuk sebagai entri. Barangkali, kita akan kaget sendiri, betapa jumlah sastrawan daerah jauh melebihi jumlah sastrawan ibukota. Data ini meng-indikasikan bahwa sastrawan daerah tidak lagi bangun dan hanya ngulet, tetapi langsung dengan membuat gerakan menerbitkan karya-karyanya sendiri. Dari sudut itu, fenomena itu dapat dimaknai sebagai petunjuk adanya hasrat besar sastrawan daerah untuk mandiri dan tidak lagi bergantung pada dominasi Jakarta.
Sesungguhnya, seperti telah disinggung, LSI dapat menjadi semacam alat legitima-si; stempel peran kesastrawan seseorang diakui kiprahnya. Untuk sampai ke sana, salah satu syarat yang mutlak disampaikan penyusunnya menyangkut pertanggungjawaban. Apa kriterianya dan atas pertimbangan apa seseorang pantas namanya tercatat dalam buku itu. Dalam hal yang menyangkut pemilihan, subjektivitas penyusun harus diakui ikut memain-kan peranan. Namun, sejauh ada pertanggungjawaban, sejauh itu pula, siapa pun atau apa pun yang menjadi entri buku itu, tidak akan menjadi persoalan.
Dalam konteks itu, sayang sekali Korrie melakukan kelalaian yang sama, seperti yang juga pernah dilakukan Pamusuk Eneste. Tidak ada ktiteria, tidak ada argumen, dan tidak ada pula pertanggungjawabannya. Di situlah kemudian muncul berbagai masalah. Sekadar mencatat nama-nama atau apapun dan memasukkannya sebagai entri, tentu boleh-boleh saja, dan tidak ada sesiapa pun yang melarang. Namun, sebagai sebuah karya penting yang niscaya berdampak pada persoalan legitimasi dan cap peran kesastrawanan seseorang, bagaimanapun pertanggungjawabannya menjadi sangat signifikan. Apalagi ke-mudian jika persoalannya dikaithubungkan dengan kualitas dan otoritas.
Ada sejumlah peneliti atau penerjemah asing yang namanya tercatat dalam LSI, tetapi tokoh penting yang banyak menerjemahkan sastra Indonesia dan membuat film do-kumenter tentang beberapa sastrawan kita, John H. Mac-Glynn, tidak tercatat dalam LSI. Tentu masih ada nama lain yang juga patut di-pertimbangkan, semisal Tinneke Helwig (Belanda) yang bolak-balik ke Indonesia guna meneliti citra wanita Indonesia dalam novel-novel kita. Begitupun George Quinn (Australia) yang meski disertasinya mengenai novel berbahasa Jawa, ia juga pengamat sastra Indonesia yang andal.
Mengenai para peneliti asing ini, sungguh mengherankan tidak ada satu pun yang berasal dari negara tetangga Malaysia. Yahaya Ismail yang penelitiannya mengenai keja-tuhan Lekra, Baha Zain yang mengupas sejumlah novel Indonesia yang terbit pada perio-de 1966–1971, dan A. Wahab Ali yang membandingkan novel-novel awal Malaysia dan novel awal terbitan Balai Pustaka, juga luput dalam LSI.
Kealpaan lain menyangkut nama Aryanti (pseud. Prof. Dr. Haryati Subadio) yang telah menghasilkan empat novel dan satu antologi cerpen. Hal yang sama pun terjadi pada sejumlah nama penyair Riau, semisal Hoesnizar Hood, Syaukani Al Karim, Samson Ram-bah Pasir dan Junewal Muchtar. Keempatnya, sungguh penyair yang sudah jadi dan men-janjikan. Tentu kita masih dapat menderetkan nama-nama lain, teristimewa sastrawan dari berbagai daerah yang karya-karyanya mungkin saja luput dari perhatian kita.
Di luar persoalan itu, terutama yang menyangkut butir masukannya, ada beberapa hal yang agaknya justru akan sangat baik jika tidak dipaksakan masuk sebagai entri. Per-tama, adanya sinopsis novel akan menjadi masalah ketika kita mempertanyakan kriteria dan argumen yang mendasarinya. Pertanyaan, mengapa Keluarga Gerilya atau Para Pri-yayi tidak terdapat di sana, dapat berlanjut dengan pertanyaan serupa untuk novel yang lain, termasuk puisi dan drama, yang juga penting mewakili zaman atau periode tertentu.
Kedua, sedikitnya pemuatan nama majalah, penerbit, dan lembaga, dapat ditafsir-kan bahwa “hanya” itu majalah, penerbit dan lembaga yang langsung berhubungan dengan kehidupan sastra Indonesia. Padahal, jika semua itu dijadikan entri, maka boleh jadi butir masukan mengenai nama majalah, penerbit, dan lembaga, akan mencapai jumlah ratusan.
Ketiga, kesan subjektif penyusun terasa agak menonjol jika kita mencermati entri Korrie Layun Rampan (hlm. 244–247) yang begitu lengkap dan panjang. Jika entri H.B. Jassin, Mochtar Lubis atau Pramudya Ananta Toer dan entri lain yang berisi biodata sastrawan disajikan relatif ringkas, mengapa entri yang satu itu jauh melebihi semuanya.
Bahwa pertanyaan-pertanyaan itu muncul semata-mata lantaran penyusun meng-hindar dari pertanggungjawaban. Jika saja ada keterangan dan argumen yang mendasari penyusunannya, niscaya munculnya pertanyaan-pertanyaan itu sudah disediakan jawaban-nya. Jadi, kembali lagi, muara persoalan itu jatuh pada ihwal pertanggungjawaban
Di luar kelalaian kecil itu, bagaimanapun juga LSI tetap punya tempat yang khas dan kita dapat memperlakukannya sebagai dokumen penting. Tanpa usaha Korrie, sangat mungkin sejumlah nama yang berkarya “sekali tidak berarti, sesudah itu mati” akan benar-benar mati sebelum ia hidup. Oleh karena itu, dari sudut pendokumentasian, LSI telah menempati posisinya sebagai tonggak penting. Bahkan, jika karya sejenis ini digarap secara sungguh-sungguh, ia akan menjadi sebuah monumen yang sangat mungkin tidak dapat lagi dipisahkan dari perjalanan sejarah kesusastraan Indonesia. Dengan ketelatenan dan keuletan seorang Korrie Layun Rampan, rasanya kita percaya, Korrie niscaya mampu melakukan itu. Tahniah!
(Maman S. Mahayana, Staf Pengajar FSUI).
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
A Rodhi Murtadho
A. Hana N.S
A. Kohar Ibrahim
A. Qorib Hidayatullah
A. Syauqi Sumbawi
A.S. Laksana
Aa Aonillah
Aan Frimadona Roza
Aba Mardjani
Abd Rahman Mawazi
Abd. Rahman
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Wahab
Abdullah Alawi
Abonk El ka’bah
Abu Amar Fauzi
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Adhimas Prasetyo
Adi Marsiela
Adi Prasetyo
Aditya Ardi N
Ady Amar
Afrion
Afrizal Malna
Aguk Irawan MN
Agunghima
Agus B. Harianto
Agus Himawan
Agus Noor
Agus R Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus S. Riyanto
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Ahda Imran
Ahlul Hukmi
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musthofa Haroen
Ahmad S Rumi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sahal
Akhmad Sekhu
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alex R. Nainggolan
Alfian Zainal
Ali Audah
Ali Syamsudin Arsi
Alunk Estohank
Alwi Shahab
Ami Herman
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Amir Machmud NS
Anam Rahus
Anang Zakaria
Anett Tapai
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anita Dhewy
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurniawan
Anwar Noeris
Anwar Siswadi
Aprinus Salam
Ardus M Sawega
Arida Fadrus
Arie MP Tamba
Aries Kurniawan
Arif Firmansyah
Arif Saifudin Yudistira
Arif Zulkifli
Aris Kurniawan
Arman AZ
Arther Panther Olii
Arti Bumi Intaran
Arwan Tuti Artha
Arya Winanda
Asarpin
Asep Sambodja
Asrul Sani
Asrul Sani (1927-2004)
Awalludin GD Mualif
Ayi Jufridar
Ayu Purwaningsih
Azalleaislin
Badaruddin Amir
Bagja Hidayat
Bagus Fallensky
Balada
Bale Aksara
Bambang Kempling
Bandung Mawardi
Beni Setia
Beno Siang Pamungkas
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Brillianto
Brunel University London
BS Mardiatmadja
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Bustan Basir Maras
Catatan
Cerpen
Chamim Kohari
Chrisna Chanis Cara
Cover Buku
Cunong N. Suraja
D. Zawawi Imron
Dad Murniah
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Dana Gioia
Danang Harry Wibowo
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darma Putra
Darman Moenir
Dedy Tri Riyadi
Denny Mizhar
Dessy Wahyuni
Dewi Rina Cahyani
Dewi Sri Utami
Dian Hardiana
Dian Hartati
Diani Savitri Yahyono
Didik Kusbiantoro
Dina Jerphanion
Dina Oktaviani
Djasepudin
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dr Junaidi
Dudi Rustandi
Dwi Arjanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi Rejeki
Dwi S. Wibowo
Dwicipta
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi AH Iyubenu
Edi Sarjani
Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra
Eduardus Karel Dewanto
Edy A Effendi
Efri Ritonga
Efri Yoni Baikoen
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Eko Endarmoko
Eko Hendri Saiful
Eko Triono
Eko Tunas
El Sahra Mahendra
Elly Trisnawati
Elnisya Mahendra
Elzam
Emha Ainun Nadjib
Engkos Kosnadi
Esai
Esha Tegar Putra
Etik Widya
Evan Ys
Evi Idawati
Fadmin Prihatin Malau
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faiz Manshur
Faradina Izdhihary
Faruk H.T.
Fatah Yasin Noor
Fati Soewandi
Fauzi Absal
Felix K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Fitri Yani
Frans
Furqon Abdi
Fuska Sani Evani
Gabriel Garcia Marquez
Gandra Gupta
Gde Agung Lontar
Gerson Poyk
Gilang A Aziz
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gus TF Sakai
H Witdarmono
Haderi Idmukha
Hadi Napster
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hardjono WS
Hari B Kori’un
Haris del Hakim
Haris Firdaus
Hary B Kori’un
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Hazwan Iskandar Jaya
Hendra Makmur
Hendri Nova
Hendri R.H
Hendriyo Widi
Heri Latief
Heri Maja Kelana
Herman RN
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Herry Firyansyah
Herry Lamongan
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Husen Arifin
I Nyoman Suaka
I Wayan Artika
IBM Dharma Palguna
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Ida Ahdiah
Ida Fitri
IDG Windhu Sancaya
Idris Pasaribu
Ignas Kleden
Ilham Q. Moehiddin
Ilham Yusardi
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indira Permanasari
Indra Intisa
Indra Tjahjadi
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irwan J Kurniawan
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iskandar Norman
Iskandar Saputra
Ismatillah A. Nu’ad
Ismi Wahid
Iswadi Pratama
Iwan Gunadi
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iwank
J.J. Ras
J.S. Badudu
Jafar Fakhrurozi
Jamal D. Rahman
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jay Am
Jemie Simatupang
JILFest 2008
JJ Rizal
Joanito De Saojoao
Joko Pinurbo
Jual Buku Paket Hemat
Jumari HS
Junaedi
Juniarso Ridwan
Jusuf AN
Kafiyatun Hasya
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Kedung Darma Romansha
Key
Khudori Husnan
Kiki Dian Sunarwati
Kirana Kejora
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER)
Korrie Layun Rampan
Kris Razianto Mada
Krisman Purwoko
Kritik Sastra
Kurniawan Junaedhie
Kuss Indarto
Kuswaidi Syafi'ie
Kuswinarto
L.K. Ara
L.N. Idayanie
La Ode Balawa
Laili Rahmawati
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Leon Agusta
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
Lona Olavia
Lucia Idayanie
Lukman Asya
Lynglieastrid Isabellita
M Arman AZ
M Raudah Jambak
M. Ady
M. Arman AZ
M. Fadjroel Rachman
M. Faizi
M. Shoim Anwar
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.H. Abid
Mahdi Idris
Mahmud Jauhari Ali
Makmur Dimila
Mala M.S
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Maqhia Nisima
Mardi Luhung
Mardiyah Chamim
Marhalim Zaini
Mariana Amiruddin
Marjohan
Martin Aleida
Masdharmadji
Mashuri
Masuki M. Astro
Mathori A. Elwa
Media: Crayon on Paper
Medy Kurniawan
Mega Vristian
Melani Budianta
Mikael Johani
Mila Novita
Misbahus Surur
Mohamad Fauzi
Mohamad Sobary
Mohammad Cahya
Mohammad Eri Irawan
Mohammad Ikhwanuddin
Morina Octavia
Muhajir Arrosyid
Muhammad Rain
Muhammad Subarkah
Muhammad Yasir
Muhammadun A.S
Multatuli
Munawir Aziz
Muntamah Cendani
Murparsaulian
Musa Ismail
Mustafa Ismail
N Mursidi
Nanang Suryadi
Naskah Teater
Nelson Alwi
Nezar Patria
NH Dini
Ni Made Purnama Sari
Ni Made Purnamasari
Ni Putu Destriani Devi
Ni’matus Shaumi
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nisa Ayu Amalia
Nisa Elvadiani
Nita Zakiyah
Nitis Sahpeni
Noor H. Dee
Noorca M Massardi
Nova Christina
Noval Jubbek
Novelet
Nur Hayati
Nur Wachid
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nurhadi BW
Nurul Anam
Nurul Hidayati
Obrolan
Oyos Saroso HN
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
PDS H.B. Jassin
Petak Pambelum
Pramoedya Ananta Toer
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prosa
Proses Kreatif
Puisi
Puisi Menolak Korupsi
Puji Santosa
Purnawan Basundoro
Purnimasari
Puspita Rose
PUstaka puJAngga
Putra Effendi
Putri Kemala
Putri Utami
Putu Wijaya
R. Fadjri
R. Sugiarti
R. Timur Budi Raja
R. Toto Sugiharto
R.N. Bayu Aji
Rabindranath Tagore
Raden Ngabehi Ranggawarsita
Radhar Panca Dahana
Ragdi F Daye
Ragdi F. Daye
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rama Dira J
Rama Prabu
Ramadhan KH
Ratu Selvi Agnesia
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Renosta
Resensi
Restoe Prawironegoro
Restu Ashari Putra
Revolusi
RF. Dhonna
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar Galuh
Ridwan Rachid
Rifqi Muhammad
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Risa Umami
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rofiuddin
Romi Zarman
Rukmi Wisnu Wardani
Rusdy Nurdiansyah
S Yoga
S. Jai
S. Satya Dharma
Sabrank Suparno
Sajak
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salman Yoga S
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sariful Lazi
Saripuddin Lubis
Sartika Dian Nuraini
Sartika Sari
Sasti Gotama
Sastra Indonesia
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Saut Situmorang
Sayuri Yosiana
Sayyid Fahmi Alathas
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shiny.ane el’poesya
Shourisha Arashi
Sides Sudyarto DS
Sidik Nugroho
Sidik Nugroho Wrekso Wikromo
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputro
Slamet Widodo
Sobirin Zaini
Soediro Satoto
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sonya Helen Sinombor
Sosiawan Leak
Spectrum Center Press
Sreismitha Wungkul
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sugeng Satya Dharma
Sugiyanto
Suheri
Sujatmiko
Sulaiman Tripa
Sunaryono Basuki Ks
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Sutrisno Budiharto
Suwardi Endraswara
Syaifuddin Gani
Syaiful Irba Tanpaka
Syarif Hidayatullah
Syarifuddin Arifin
Syifa Aulia
T.A. Sakti
Tajudin Noor Ganie
Tammalele
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Tenni Purwanti
Tharie Rietha
Thayeb Loh Angen
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tito Sianipar
Tjahjono Widarmanto
Toko Buku PUstaka puJAngga
Tosa Poetra
Tri Wahono
Trisna
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Udo Z. Karzi
Uly Giznawati
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Uniawati
Unieq Awien
Universitas Indonesia
UU Hamidy
Viddy AD Daery
Wahyu Prasetya
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Sunarta
Weli Meinindartato
Weni Suryandari
Widodo
Wijaya Hardiati
Wikipedia
Wildan Nugraha
Willem B Berybe
Winarta Adisubrata
Wisran Hadi
Wowok Hesti Prabowo
WS Rendra
X.J. Kennedy
Y. Thendra BP
Yanti Riswara
Yanto Le Honzo
Yanusa Nugroho
Yashinta Difa
Yesi Devisa
Yesi Devisa Putri
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yudhis M. Burhanudin
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yusuf Assidiq
Zahrotun Nafila
Zakki Amali
Zawawi Se
Zuriati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar