Rabu, 07 Januari 2009

Sastra Perang Ternyata Sudah Ada Sejak Dulu

Susianna
http://www.suarakarya-online.com/

Sastra yang bersandar pada tema perang menjadi bahasan utama sejak jaman dulu. Umpamanya cerita Mahabharata atau Ramayana dari India, Samkok dari China, serta karya Shakespeare hingga Albert Camus. Di Indonesia sejak Mpu Panuluh sampai Pramoedya Ananta Toer, yang menjadikan perang sebagai sumber utama inspirasi. Perang dan sastra agaknya telah menjadi semacam perkawinan abadi, yang antara lain melanggengkan jalan kebudayaan, melanggengkan kehidupan manusia.

Maka tak heran sastra berkaitan dengan perang dan genre satra perang teryata juga digemari pembaca. Paling tidak bisa disimak dari hasil studi pustaka di seputar karya-karya sastra yang bersangkutan dengan perang. Di samping itu hasil dari kuestioner yang disebarkan di kalangan pembaca sastra. Tercatat 95 persen yang berpendapat ada kaitan sastra dengan perang dan 70 persen berpendapat perlu gentre sastra perang.

Hasil survey tersebut dipresentasikan Damhuri Muhamad dari Bale Sastra Kecapi sebelum memasuki Diskusi Sastra dan Perang di Bentara Budaya, Jakarta Selatan. Rabu pekan lalu. Tampil sebagai pembicara mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef (80) sebagai budayawan, sastrawan Arswendo Astmowiloto dan sejarahwan Asvi Warman Adam.

Dipandu Radhar Panca Dahana, Doed Joesoef berpendapat, sejak jaman dulu sudah ada satra perang dalam cerita pewayangan. Ketika masa kanak-kanak, Daoed bukan mengenal cerita perang melalui wayang, tetapi melalui hikayat yang dalam komunitas Aceh disebut Perang Sabil melawan kompeni.

Berbicara perang, menurut Daoed Joesoef ada sisi negatif dan positif. Dari sisi negatif menimbulkan penderitaan terutama di kalangaan wanita dan anak-anak serta trauma yang berkepanjangan seperti yang pernah ia hadapi. Dari sisi positif perang merupakan sumber pengetahuan, pembentukan karaker dan tatanan dunia baru. Namun perang harus tetap diwaspadai.

Dalam kaitan dengan sastra Daoed menilai kekuatan sastra bukan karena ia memapar realitas dengan tepat, tapi karena ia telah menggambarkan dunia yang tidak riil atau abstrak begitu rupa hingga kelihatannya seperti riil, padahal realitas itu sendiri tidak mirip dengan gambaran tersebut.

Sumber Sejarah

Mengambil topik Perang Yang Tak Pernah Selesai, Asvi Warman mengutip pengantar Mochtar Lubis dalam novelnya Maut dan Cinta. Antara lain sastra yang baik selalu merupakan sebuah cermin masyarakat. Sastra memang bukan tulisan sejarah dan juga tidak dapat dijadikan sumber penulisan sejarah. Sastrawan yang baik akan dapat menampilkan pengalaman manusia dalam situasi dan kondisi yang berlaku dalam masyarakatnya.

Walaupun tidak ikut secara langsung dalam operasi tahun 1947, Mochtar Lubis di dalam buku Maut dan Cinta secara hidup menggambarkan perjuangan sekelompok pemuda menembus blokade Belanda. Mereka menukar komoditi di Sumatera dengan senjata dari semenanjung Melayu dan Thailand untuk digunakan pasukan republiken.

Meskipun ada pendapat sastra bukan tulisan sejarah, namun menurut Asvi kurang tepat bila dikatakan sastra tidak dapat dijadikan sumber sejarah. Sebagai contoh novel Maut dan Cinta dapat dijadikan rujukan untuk memahami perjuangan mempertahankan kemerdekaan tahun 1947 melalui barter barang ke negara tetangga.

Asvi mengutip pandangan sejarahwan dan sastrawan Kuntowidjopjo, sastra adalah pekerjaan imajinasi, kebenaran di tangan pengarang dengan kata lain kebenaran bersifat subyektif. Pengarang memiliki kebebasan penuh. Ia hanya dituntut agar taat asas dengan dunia yang dibangunnya sendiri. Sastra bisa berakhir dengan pertanyaan, sedangkan sejarah harus memberikan informasi selengkap-lengkapnya.

Berbeda pendapat Arswendo Atmowiloto, barangkali karya sejarah yang jujur. Sedemikian jujurnya sehingga ia tidak berpretensi sebagai karya sejarah. Ia bisa didekati sebagai karya sejarah atau catatan sejarah, atau mengambil bahan sejarah sebagai data atau fakta. Namun unsur subyektivitas untuk pengarang yang kreatif dengan imajinasinya lebih berperanan.

Realitas dalam karya sastra juga karya seni pada umumnya adalah realitas yang diciptakan. Ia bisa setia dan menggambarkan realitas keseharian, tapi memberikan makna yang berbeda. Atau bahkan kisah yang berbeda. Sebagai contoh baris puisi Chairil Anwar ..... gerimis mempercepat kelam. Atau juga bait puisi Rendra ..langit biru bagai kain tetoron. Demikian juga puisi Sapardi Djoko Damono apa yang dikatakan kayu kepada api sebelum jadi abu.

Mengacu pada topik Sastra (Sepi) Perang, menurut Arswendo untuk tema perang sekalipun atau sejarah, atau biografi, tak terhindarkan adanya "warna tetoron" atau "percakapan kayu". Bahkan di sinilah letak keunggulan karya sastra atau berbeda.

Sebagai contoh data dan fakta dari peristiwa yang sama pun bisa jauh berbeda seperti komik karya Abdulsalam yang terbit di tahun 50-an bertajuk "6 Jam di Yogya", di mana sama sekali tidak menyinggung pasukan janur kuning yang menjadi pasukan istimewa dalam membebasnkan Yogya pada film Pasukan Janur Kuning atau Serangan Fajar.

Asvi menambahkan hingga sekarang masih ada penerbitan novel sejarah seperti Gajah Mada sebanyak lima jilid ditulis Langit Kresna Hariadi, novel Pangeran Diponegoro oleh Remy Silado yang direncanakan empat jilid, tetapi baru terbit jilid pertama yaitu Menggagas Ratu Adil. Selain itu novel September ditulis Noorca M Massardi yang berangkat dari Peristiwa G30 September 1965. Tentunya melalui riset perpustakaan menceritakan siapa dalang di balik peritiwa keji itu.

"Orang yang tahu tentang peristiwa itu pasti bisa menebak. Karena penulis menuliskan semua nama - nama sebenarnya, tetapi dibalik-balik," ujar peneliti LIPI itu.

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati