Minggu, 11 Januari 2009

Sejarah Bukan Tempurung Kreativitas

Theresia Purbandini
http://jurnalnasional.com/

Sastra Indonesia bagai dihantui oleh sejarah sastranya. Pernyataan itulah yang dilontarkan Nirwan Dewanto yang mengakibatkan kesusastraan Indonesia terus bertempur di medan peperangan sendirian dan berpangkal pada ketinggalan dari pergaulan dunia sastra luar.

Tetapi nampaknya, perihal sejarah sastra menurut Binhad Nurohmat seorang penulis dengan salah satu kumpulan puisinya yang berjudul Kuda Ranjang (2004), dipandang tidak kuat bila menelisik sumber sejarah sastra di Indonesia. Karena tidak adanya lembaga ataupun individu yang membawahinya, semuanya hanya berdasar pada pengamat sastra yang mengakses hasil-hasil karya sastra melalui penerbitan besar seperti Gramedia, Balai Pustaka, Dian Rakyat, dll.

Sehingga karya sastra yang dianggap menyejarah menurut Binhad adalah karya-karya sastra yang dapat diakses untuk dipublikasikan. “Sebenarnya malah banyak fakta sejarah yang luput dari catatan sejarah kritikus. Sayangnya, dunia kritik, penerbit dan hadiah sastra menjadi bagian yang dibangun berdasarkan akses-akses yang sifatnya empiris,” kata penulis kumpulan puisi Demonstran Sexy ini.

Sejarah sastra dianggap pula oleh Binhad terbentuk pada kurikulum sekolah berdasar masing-masing angkatan dan juga sumber penulisan para kritikus. Tidak ada klimaks bagi Binhad dalam sejarah Sastra Indonesia. “Yang dianggap puncak dalam karya sastra adalah karya yang mendapat pengakuan dari para kritikus sastra, sehingga memberikan kekuatan pada audiens atas analisanya.”

Penulis-penulis lama seperti alm Chairil, WS Rendra dengan puluhan sajak termashyurnya diakui Binhad bahkan terkesan jadi lebih mengenal penulis asing. “Padahal di zamannya dulu, akses buku-buku terjemahan tidak sebanyak sekarang ini, tetapi dunia pendidikannya berusaha merangkul dunia luar yang kemudian dimanfaatkan oleh sastrawan terdahulu.”

Ditelikung Sejarah

Sementara logika yang berlangsung kini, melampaui persoalan sejarah sastra yang menelikung, seiring pesatnya perkembangan teknologi yang semakin canggih, internet yang dengan mudah diakses hingga website dan blog-blog gratis, menurut Binhad ujungnya kini adalah permasalahan publisitas.

Berbeda dengan Binhad, novelis dan penyair Sihar Simatupang mengatakan bahwa sejarah sastra Indonesia mengalami kegagalan. “Seharusnya periode angkatan tidak hanya berdasar pada satu momen politik saja, melainkan bisa diperluas menjadi pertahun, perprovinsi, pertema, perkecamatan, dll,” ujarnya.

Kurang meluasnya lahan sastra di Indonesia, dialamatkan Sihar berpangkal dan berujung pada tidakkreatifnya para pengamat. “Kalau pengamat mau berlelah-lelah menggali lebih dalam lagi mengenai hasil karya sastra yang lebih intrinsik dan ekstrinsik, maka niscaya akan lebih menemukan banyak karya yang memiliki kekuatan,” ujarnya berapi-api.

Menyetujui pendapat Binhad tentang permasalahan lingkaran publikasi sastra masa kini, diutarakan oleh Sihar kurangnya uluran tangan terhadap penerbit-penerbit kecil, koran-koran daerah bahkan buku-buku yang tidak mempunyai kekuatan untuk mendekati media. “Penuh perdebatan kontroversial mengenai masalah ini. Namun kita hanya bisa melihat garis luar dari yang telah terjadi,” ujarnya.

Solusi ditawarkan Sihar bagi para pengamat sastra Indonesia. “Selain menarik garis pembagian, periodeisasi, uji tematik serta timbulnya kesadaran mengolah persoalan estetik akan membuat para pengamat lebih berperan menjembatani sastrawan dengan pembaca,” katanya.

Catatan Kaki

Sejarah menurut Zen Hae, Ketua Komite Sastra DKJ, adalah pengalaman di masa lalu yang dapat menjadi bahan pertimbangan agar tak mengulang kesalahan yang sama, atau bahkan sebagai penanda suatu momentum kejadian. Sejarah sastra merupakan ilmu yang memperlihatkan perkembangan karya sastra dari waktu ke waktu dan menjadi bagian dari ilmu sastra, yaitu ilmu yang mempelajari tentang sastra dengan berbagai permasalahannya. Di dalamnya tercakup teori sastra, sejarah sastra dan kritik sastra, di mana ketiga hal tersebut saling berkaitan.

Sejarah mendulang banyak kenangan yang menyimpan memori di masa lalu. Sihar menuturkan bahwa berkreasi tidak relevan bila dibebani sejarah sastra. Kreasi bisa diangkat tanpa sejarah. “Mungkin saja ada penulis yang tidak membaca sejarah sastra Indonesia. Sebaiknya memang, sejarah sastra hanya dijadikan bahan-bahan pertimbangan saja,” tambah pria lulusan Fakultas Sastra Universitas Airlangga ini.

Tapi generasi Chairil dapat dianggap sebagai generasi penting dalam perjalananan sejarah sastra Indonesia. Menurut Zen Hae, keterbatasan akses pada zaman itu dijadikan keuntungan oleh Chairil dkk dalam meraup keuntungan sastra nasional. “Generasi yang beruntung, di mana buku-buku sastra terjemahan sangat terbatas dan distribusi yang sangat terbatas. Logikanya, zaman sekarang, yang sudah dengan mudah mengakses internet tetapi kenapa tidak bisa melahirkan generasi sehebat zaman Chairil? Selain dibayangi-bayangi sejarah sastra nasional, mungkin juga karena faktor bakat juga,” kata penyair yang menulis buku puisi Paus Merah Jambu (Akar, 2007).

Jika Sihar menilai sejarah sastra mengalami kegagalan, Zen Hae menyanggahnya dengan rileks. “Tidak ada yang gagal dalam sejarah sastra Indonesia, karena sejarah hanya sebagai pengetahuan, jangan dijadikan tempurung atau hambatan dalam berkembang, tetapi jadikan sebagai catatan kaki untuk langkah selanjutnya,” kilah Zen.

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati