Senin, 04 Mei 2009

Membahasakan 1000 Jejak Pram

Judul Buku : 1000 Wajah Pram dalam Kata dan Sketsa
Penyunting : Astuti Ananta Toer
Penerbit : Lentera Dipantara
Tebal : xvi+504 halaman
Harga : Rp. 80.000
Peresensi: Engkos Kosnadi*
http://oase.kompas.com/

100 Wajah Pram dalam Kata dan Sketsa, Ini sebuah buku yang saya kategorikan sebagai salah satu “babad pram” yang ditulis oleh sekitar 68 orang yang pusparagam dari mulai wartawan, pemimpin redaksi, pustakawan, guru, sahabat, pengagum, pemerhati, adik, anak dan cucu dan beberapa orang sahabat dekat pram dan banyak profesi lainnya, jadinya ‘gado-gado ala pramis’. Buku yang disajikan khusus sebagai kado peringatan 100 hari meninggalnya Pramoedya Ananta Toer ini memang terkesan terburu moment, sehingga banyak detail yang terlewatkan dari mulai tidak seragamnya siapa jatidiri penulis sampai beberapa kata yang salah ketik walaupun jumlahnya minimal, mungkin ini lagi-lagi gaya ‘pramis’ yang menjadi ciri dalam kebebasannya dalam menulis. Mungkin mereka ingat pesan Pram “masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri”. (JL, 147) dan buku ini buktinya!

Bagi pembaca karya tulis Pram dalam sejumlah buku ‘best seller’nya kita pasti agak heran karena tak akan menemukan kejutan-kejutan dalam buku ini selain sebuah bahasa seragam dari para ‘iner circle’ dan pengagum yang sangat minim dalam menghidupkan dan mewujud ulang Pram sebagai manusia biasa [mungkin pram sudah tak biasa] terkecuali ada di tulisan sang Adik Soesilo Toer dengan 38 point-nya selebihnya testimony pertemuan dan puisi-puisi yang mengagungkan, padahal Pram berkata “Aku merindukan satu karya yang akan membikin negerinya menyambutnya dengan segala kebesaran.”(BM, 83)

Saya menangkap dua tulisan yang menjadi entry point dari sejumlah tulisan terkumpul yang satu ada pada tulisan Eka Budianta yang mengusulkan dan mengharapkan sebuah penghargaan Bintang Mahaputra untuk Pramoedya Ananta Toer, asumsinya begini “sepanjang abad 20, hanya ada 3 nama besar yang membuat bangsa Indonesia terhormat dan bangga di dunia: Kartini, Soekarno,, dan Pramoedya.

Ketiga orang ini membuktikan bahwa Indonesia mampu menyumbangkan inspirasi yang sangat berharga kepada masyarakat internasional.” Dan “ Pram menulis novel, cerita pendek dan esai yang diterjemahkan kedalam berbagai bahasa. Selama beratus tahun, berikut beratus bahasa yang tumbuh dan mati di kepulauan Indonesia, baru karya-karya sastra Pramoedya yang mampu menembus pasar internasional. Lebih dari 40 bahasa menyebar luaskan karya dan pikiran Pramoedya” dan tentunya dia satu-satunya oran Indonesia kandidat Nobel Susastra. Ini sangat masuk akal karena pemerintah seperti kata Pram jangan sampai “olehnya yang tajam ditumpulkan, yang tumpul di tajamkan, yang kecil dibesarkan, yang besar dikecilkan”. (ASB, 2) sehingga akan menjadi pertanyaan besar kita, seberapa terbuka Pemerintah Indonesia menghargai karya anak bangsa sekelas Pram? Semua harus proporsional dan memakai kamata yang lebar dalam melihat hal ini. Pesan Pram kan jelas bahwa kita“harus adil sudah sejak dalam pikiran, jangan ikut-ikutan jadi hakim tentang perkara yang tidak diketahui benar-tidaknya.” (BM, 105)

Point kedua adalah tulian kawan Zen Rahmat Sugito yang berharap dan mendeklarasikan tanggal meninggalnya Pram (30 April) ditahbiskan menjadi Hari Kliping Nasional, Zen beralasan bahwa “mengingat ketekunan dalam mengkliping warisan ensiklopesi yang masih terbuka untuk dirampungkan dan Pram berjasa dalam tradisi megkliping, mengkliping pada akhirnya menjadi bagian tak terpisahkan dari proyek besar membangun manusia Indonesia yang berkeadaban, punya ingatan yang panjang, tidak mudah dikangkangi oleh rezim yang doyan mengelapkan sejarah.

Dengan membangun tradisi mengkliping kemungkinan sejarah hanya menjadi milik para pemenang bisa diminimalisir”. Saya ingat tulisan di Rumah Kaca “Orang menjadi besar karena tindakan besar, pikiran besar, jiwa besar. Sebaliknya dari orang kecil” tulisnya. “adalah tidak adil karena tulisan kecil, aku mendapatkan hukuman besar”. (RK, 313) dan kliping memainkan perannya disini. Lagi-lagi usul ini menjadi logis karena memang kita belum punya ‘hari yang begituan’ di Indonesia, mengkliping adalah sebuah pekerjaan pengabdian pada catatan peradaban baik bangsa maupun personal warga Negara, jadi saya termasuk yang sepakat dengan ide tersebut, entah pemerintah?

Membaca alur hidup Pram memang tak hanya selesai dengan membaca riwayat hidup dan karyanya yang dihadirkan 11 halaman Asep Sambodja di akhir buku, tapi ‘babad pram’ ini menjadi lengkap jika ‘pramis’ hingga semua pengikut dan pembaca pram dapat mentrafsirkan muatan-muatan kekuatan bahasa Pram dalam konteks perjuangan hidup keseharian hingga kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Ini project besar kita semua! Karena yang kita biasa ketahui selama ini dilingkup pembaca setia Pramoedya Ananta Toer (PAT) sekelas dengan para sastrawan dunia seperti Guter Grass (Jerman), Albert Camus, Jean Paul Sartre (Perancis), Multatuli (Belanda), John Steinbeck (Amerika), Rabindranath Tagore (India), Gao Xinjian (Cina), Gabrel Garcia Marques (Kolombia) dan Jose Samarango (Portugis) an sich. Sang Pahlawan Asia ini [mungkin] memang berkelas dan duduk sama tinggi dalam singgasana sastrawan dunia, tapi disinilah letak beban berat ‘pramis’ untuk bisa berkata bahwa Indonesia kaya dan sorga para penulis tak hanya Pramoedya Ananta Toer yang selalu kita banggakan sebagai [kontestan] Nobel Sastra, prediksi Pram benar bahwa “Manusia terlalu sering bertepuk hanya sebelah tangan” (BM, 9)

Pada akhirnya, buku 504 halaman dengan 1 bahasa Jawa, 16 bahasa Inggris dan 52 tulisan berbahasa Indonesia ini menjadi sebuah oase pelipur kangen dan rindu pada kupasan-kupasan Pramoedya Ananta Toer, sejumlah ‘pramis’ pastinya menjadikannya pelengkap koleksi perpustakaan pribadi. Tapi intinya kita harus kembalikan pada pesan-pesan pram bahwa kita yang menjadi bagian sejarah harus membaca dan banyak membaca, enulis dan lebih banyak lagi menulis karena “Progresivitas sejarah adalah gerak hidup manusia di selingkupan bumi, garis hidup kemanusian. Progresivitas sejarah akan berjalan terus dengan hukum-hukumnya sendiri” (RK, 321) dengan ini kita akan bertemu dengan Pramoedya Ananta Teor dengan wujud lain.

*) Pembaca Setia Buku-buku Pram, kini sedang menulis Biografi dan Pemikiran Ki. Hadjar Dewantara
Blog: http://ramaprabu.multiply.com e-mail : lord.ramaprabu@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati