Rabu, 30 Juni 2010

Aceh Butuh Kritikus Sastra

Thayeb Loh Angen*
http://blog.harian-aceh.com/

Aceh butuh kritikus sastra untuk merawat mutu karya dan arahnya. Namun banyak yang belum siap mengupasnya.

Kehadiran orang-orang yang memahami dunia kesusastraan di Aceh patut disyukuri dan diharapkan ada beberapa di antara mereka yang mengambil posisi sebagai kritikus yang adil, atas dasar standar dan dilengkapi dengan keahlian yang cukup.

Demi majunya dunia sastra di Aceh, orang-orang yang telah memposisikan dirinya sebagai senior dan menyamankan diri di menara gading kita minta keluar ke halaman atau setidaknya bukalah jendela atau pintu, lihatlah sekeliling dunia sastra kita.

Indonesia kekurangan kritikus sastra, apalagi Aceh. Tulisan-tulisan yang tersebar di beberapa media di Aceh terlihat berjalan sendiri tanpa ada pengamat yang disebut kritikus sastra. Fakta ini terjadi karena beberapa sebab, di antaranya: kurangnya orang yang memahami seluk beluk tentang kesusastraan. Para lulusan akademik bidang sastra pun jarang menampilkan dirinya untuk ambil bagian sebagai kritikus. Jika mereka tidak bisa berkarya bagus, setidaknya menggerakkan orang lain untuk berkarya bagus dan standar nasional dan dunia.

Di Aceh, kebanyakan dari orang-orang yang menggeluti sastra memposisikan dirinya sebagai pengkarya, yang kebanyakan telah memilih masa aman tanpa memperbaiki mutu karyanya lagi sehingga kemajuan sastra di Aceh terhenti pada menara gading yang mereka bentuk, maka menara gading puja-puji semu itu harus diruntuhkan kini, dan telah runtuh. Perasaan senioritas dari kalangan penulis bikin mutu karya sastra yang tersebar di Aceh tidak meningkat.

Tidak adanya orang yang ambil resiko sebagai kritikus sastra di Aceh karena penerimaan dari pengarya yang miring. Ini terjadi karena penulis hanyut dalam utopia yang menganggap karyanya begitu hebat sementara di balik penolakan itu ada rasa ingin diakui tapi tidak percaya diri untuk menerima kekurangan karyanya. Memang, media dan juri bukan hakim untuk karya penulis, di samping itu, para penulis harus sadar benar kelebihan dan kekurangan karyanya karena tidak pernah ada yang sempurna diciptakan.

Selama ini, orang yang jadi kritikus di Aceh rada-rada setengah hati, mungkin karena sikap penerimaan para pengarya yang kurang beretika. Walau begitu penghakiman untuk sebuah karya sebaiknya dihindari karena kita hanya butuh wawasan, jadi para kritikus bisa mengatakan kelebihan dan kekurangan sebuah karya dari segala sisi. Nah, penting dipahami oleh penulis yang baru-baru muncul, bahwa bagi kritikus, yang penting menguasai konteks sastra dari segala lini, tak penting apa para kritikus itu punya karya atau tidak.

Kitikus satra penting hadir di Aceh sebagai cermin untuk karya-karya seperti hikayat, cerpen, puisi, dan novel yang telah dilahirkan. Adanya kritikus bikin dunia sastra hidup, tidak hilang gaungnya begitu saja, dan penulis atau pembaca punya pilihan penilaian selain yang telah miliki sendiri. Di negara luar, sastra mereka maju karena selain banyak penulis yang serius menelorkan karya bagus juga banyak kritikus yang serius mengulas karya mereka. Di Indonesia, Chairil Anwar yang melegenda itu tidak pernah dikenal orang bila tidak ada HB Jassin –Disebutkan sebagai Paus Sastra Indonesia- yang habis-habisan membela karya Chairil Anwar.

Sejarah sastra Aceh yang gemilang sudah saatnya dikembalikan di zaman ini seraya membikin perbaikan mendasar dalam setiap sendi sastra di Aceh. Kehadiran beberapa organisasi yang bergerak di bidang sastra telah memperbaiki keadaan ini walau jauh dari cukup karena masing-masing organisasi tersebut telah membuat tempurung diri mereka masing-masing dan menilai dunia dengannya –rasa senioritas dan pakar tak tertandingi- sebuah klaim kebenaran terhadap ideologi organisasi. Tapi setidaknya mereka telah melakukan sesuatu dan sampai tahap tertentu itu berguna bagi sastra di Aceh.

Pertemuan Sastra di Aceh

Demi mendukung perbaikan dunia sastra di Aceh, penting dihadirkan fakultas sastra dan seni jika atau merealisasikan Institut Kesenian Aceh –tapi harus diurus oleh orang tepat. Pertemuan-pertemuan berbasis budaya dan sastra sebaiknya lebih sering diadakan untuk membahas tentang budaya, sastra dan peradaban Aceh. Peran organisasi bidang kepenulisan, sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan pemerintah amat penting dalam memajukan sastra di Aceh.

Pertemuan yang menghadirkan para penulis di Aceh yang karya mereka telah dipublis di media atau tidak, penting dilakukan pertemuan ini untuk mengetahui apa masalah sehingga sastra di daratan peninggalan Bapak Sastra Melayu Hamzah Fansuri ini belum mengatasi zaman.

Para penulis yang telah memilih jalan sunyi dalam keputusasaan harus dijemput kembali karena mereka adalah wakil zaman, dan kita sandingkan mereka kembali dengan para penulis yang baru muncul agar kedua generasi ini saling terispirasi.

Yang generasi awal terispirasi pada muda bahwa kenapa ia yang lebih dulu tidak lagi sekreatif dan sesemangat yang muda. Yang muda terispirasi dengan generasi lebih awal bahwa semangat yang lebih awal patut dihargai karena telah menyambungkan tali dunia sastra kita di saat orang-orang tidak menghiraukannya. Kekompakan, persatuan adalah sumber kemajuan peradaban, budaya, dan sastra kita.

Pertemuan sastra di Aceh perlu segera diadakan dengan konsep rapi dan terarah agar tidak terjebak pada romantisme dan seremonial seperti yang dialami pengurus sastra di negara Malaysia dengan acaranya dialog utara, juga tidak terjebak hal serupa seperti pertemuan-pertemuan lain di Indonesia. Aceh harus lebih cerdas dan harus punya konsep selangkah lebih maju, agar tidak malu pada indatu kita yang jadi penggebrak dunia kesusastraan di Asia Tenggara. Salam dunia menulis, salam humanisme, salam persatuan dan perdamaian.[]

*) Wartawan Harian Aceh, Penulis Novel TEUNTRA ATOM, Inisiator Lembaga Budaya SAMAN

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati