Minggu, 13 Februari 2011

Perjalanan Sastra Anak di Indonesia

Fadmin Prihatin Malau
http://www.analisadaily.com/

Teringat dua puluh tujuh tahun lalu, ketika penulis masih aktif menulis cerita anak di halaman Taman Riang Analisa Minggu Medan, ada sesuatu yang tidak bisa dilupakan. Menulis cerita anak, tidak semudah yang diperkirakan banyak orang.

Ada beban ketika menulis cerita anak. Bukan sekadar menulis cerita, bagaimana agar anak-anak yang membaca cerita itu senang, juga mampu memberikan edukasi (pendidikan) kepada anak-anak yang membaca cerita itu. Abangda (alm) Bouy Hardjo selaku redaktur halaman Taman Riang Analisa Minggu Medan selalu mengingatkan, mengajari penulis agar menulis cerita anak, utamakan unsur mendidik ada di dalam cerita.

Banyak hal yang diberikan alm. Bouy Hardjo kala itu dan memang diakui tidak mudah menulis cerita anak, meskipun dirasakan menjadi penulis cerita anak kurang diperhitungkan sebagai penulis oleh para sastrawan kala itu, boleh jadi sampai kini.

Menjadi penulis cerita anak harus dapat menghayati sebagai seorang ayah (orang tua) yang bertanggungjawab penuh pada masa depan anaknya. Suasana bathin, harus total tampil sebagai orang tua yang mendidik anaknya, menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan Negara.

Tegasnya menulis cerita anak harus mampu menghasil satu cerita yang menarik. Enak dibaca anak-anak, mudah dipahami anak, ada dalam kehidupan anak sehari-hari. Anak yang membaca cerita, mendapat pencerahan serta bertambah wawasannya secara alam anak-anak. Menjadi memori dalam kehidupannya sampai dewasa.

Jujur sebenarnya, sejatinya sastra anak memiliki peran yang cukup penting dalam membentuk watak, karakter anak yang memengaruhi cara berpikir anak pada masa anak-anak sampai kepada dalam kehidupan si anak sampai menjadi dewasa. Fenomena ini jarang diperhatikan banyak orang, termasuk para sastrawan dan juga pemerintah Indonesia belum sepenuhnya melihat sastra anak bagian penting dalam mempersiapkan generasi mendatang sejak dini.

Perjalanan sastra anak di Indonesia dapat dikatakan kurang baik karena dari dahulu sampai kini, sastra anak hadir begitu saja. Anak-anak belum menemukan, merasakan adanya bacaan cerita anak yang menjadi pujaan para anak. Hal ini didukung pula dengan masih minimnya jumlah majalah, surat kabar dan kumpulan cerita anak, novel untuk anak yang beredar di Indonesia.

Peluang bisnis untuk cerita anak, cukup bagus. Hal itu terlihat dari animo anak-anak dalam menyari bacaan cerita anak yang ada di surat kabar pada setiap hari minggu. Begitu juga dengan majalah anak-anak, majalah keluarga dan wanita, selalu menyajikan cerita anak serta novel, kumpulan cerita anak yang dijual di took-toko buku.

Bila dilihat animo atau keinginan anak-anak untuk mendapatkan cerita anak yang baik kurang seimbang dengan hadirnya cerita-cerita anak yang berkualitas, sehingga apa yang diinginkan, yang dibutuhkan anak untuk mendapatkan bahan bacaan cerita anak yang baik dan berkualitas belum dirasakan anak-anak.

Belum Menjadi Perhatian

Sastra anak belum menjadi perhatian yang serius untuk tampil prima, meyakinkan tetapi masih memprihatinkan. Kurang diketahui secara pasti, argumentasi apa yang membuat banyak orang belum (tidak) memerhatikan sastra anak, termasuk juga pemerintah yang belum (tidak) menilai sastra anak bagian penting dari sebuah kebudayaan di negeri ini. Belum (tidak) melihat cerita anak dari dunia pendidikan anak, dari seni budaya bangsa, dari segi politik, ekonomi dan sosial bangsa.

Kurangnya perhatian kepada sastra anak dari berbagai kalangan, ada dugaan hasil warisan dari pemerintah kolonial Belanda yang pada zaman penjajahan, tidak menginginkan sastra berkembang leluasa, terutama sastra anak. Warisan penjajahan Belanda ini terus berlanjut ketika Indonesia sudah merdeka. Ada penilaian yang diwariskan Belanda kepada anak jajahannya, dunia anak bukan bagian penting dari peradaban budaya yang ada di masyarakat.

Warisan Belanda itu sangat melekat, meskipun Indonesia sudah merdeka, zaman sudah berubah, tetapi pola pikir belum juga berubah. Indonesia merdeka, masuk era orde lama (orla), berganti dengan orde baru (orba) dan kini era reformasi, sastra anak masih kurang mendapat perhatian serius.

Menurut Riris K Sarumpaet dalam bukunya “Bacaan Anak-Anak” (1976) menilai sastra anak di Indonesia masih memprihatinkan, belum diperhitungkan dalam dunia sastra, sehingga tidak hadir cemerlang para penulis cerita anak. Menurutnya sederetan nama penulis cerita anak, kurang berkibar dibandingkan dengan penulis yang bukan menulis sastra anak. Nama-nama penulis cerita anak seperti Toha Mohtar, Dwianto Setyawan, Julius Sijaranamual, F.X. Soesilo Moerti dan lainnya kalah pamor dengan penulis non sastra anak.

Fakta yang ada memang demikian, dapat dilihat para penulis cerita anak di media cetak (surat kabar, majalah) hampir luput dari para pengamat, kritikus sastra. Cerita anak yang hadir di media cetak berlalu begitu saja, apresiasi terhadap karya-karya sastra anak yang ada di media cetak jarang dibicarakan, seakan-akan tidak dinilai sebagai karya sastra pada hal kontribusinya sangat besar. Sastra anak memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan peradapan umat manusia pada masa kini, terutama pada masa mendatang.

Hal itu karena sastra anak memberikan kontribusi pada perkembangan emosional anak, intelektual, imajinasi, rasa sosial, membentuk kepribadian luhur, membangun kreatifitas anak, sehingga sastra anak yang baik, berkualitas berdampak multidemensi dalam kehidupan anak sekarang ini dan berlanjut pada masa mendatang. Sastra anak berperan penting membangun sumber daya manusia sejak dini, sehingga kehadiran sastra anak sejatinya tidak hanya sekadar hadir tetapi eksistensi sastra anak luar biasa dampak yang dihasilkannya.

Hal ini harus disadari semua pihak, dari orang tua, pendidik, pemerintah dan juga para sastrawan Indonesia bagaimana melahirkan sumber daya manusia masa depan yang kualitasnya lebih baik dari sumber daya manusia yang ada sekarang ini. Tidak hanya hadrnya sastra anak yang baik, berkualitas akan melairkan para sastrawan yang baik, berkualitas pada masa mendatang sebagai regenerasi sastrawan.

Perjalanan sastra anak Indonesia yang sejak zaman kolonial Belanda sampai kini sudah ada, tetapi hanya sekadar ada. Masa mendatang, kehadiran sastra anak tida lagi sekadar ada. Bagaimana caranya agar sastra anak tidak hanya sekadar ada, tetapi turut mewarnai khasanah sastra di Indonesia dan member kontribusi yang positif buat masa depan bangsa Indonesia maka sejak dini semua pihak peduli akan sastra anak.

Kepedulian terhadap sastra anak, sejatinya dimulai dari para sastrawan Indonesia untuk mau menulis cerita anak yang berkualitas, mengapresiasi setiap karya-karya sastra anak yang ada. Tidak menilai kehadiran sastra anak sebagai sesuatu yang kurang punya nilai. Hal ini tugas dan tanggungjawab semua sastrawan di Indonesia, termasuk yang ada di Sumatera utara. Mari menulis karya sastra anak yang dahulu sejumlah penulis pernah hadir di media cetak meramaikan khasanah karya sastra anak bersama dengan para penulis karya sastra anak yang ada sekarang ini.

sumber: http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=85801:perjalanan-sastra-anak-di-indonesia&catid=127:artikel&Itemid=150

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati