Rabu, 16 Maret 2011

Menguak Sejarah Sastra di Indonesia

Judul : Sastra Indonesia Awal: Kontribusi Orang Tionghoa
Penulis : Claudine Salmon
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta
Cetak : Desember 2010
Tebal : 562 halaman
Peresensi: Bandung Mawardi *
http://www.lampungpost.com/

Lembaran-lembaran sejarah sastra di Indonesia ingin disingkapkan dengan sorotan kritis dan reflektif. Claudine Salmon mengantarkan pembaca pada petualangan teks sastra, pengenalan biografi-biografi kecil, dan pemahaman atas latar zaman saat proyek literasi disemaikan di Indonesia pada abad XIX dan XX. Ikhtiar menarasaikan jejak-jejak sejarah sastra awal memang bisa mengejutkan, menyulut curiga, dan melegakan kehausan historis para pembaca sastra. Penelusuran sastra dari kalangan Tionghoa-Peranakan ini seolah jagat misteri dalam produksi buku-buku sejarah sastra ala A. Teeuw, H.B. Jassin, Bakrie Siregar, Ajip Rosidi, Sapardi Djoko Damono, dan Jakob Sumardjo.

Dua puluh esai dalam buku ini memunculkan pikat untuk pembayangan atas nasib sastra dari zaman ke zaman. Keberadaan surat kabar, industri buku, dan komunitas literasi memberi bukti tentang gairah sastra di Indonesia oleh kalangan pengarang dan pembaca Tionghoa-Peranakan. Mereka menjadi pemula dari agenda penerjemahan-penyaduran sastra dari China dan Barat. Penulisan sastra dalam bentuk syair, cerita bersambung, drama, dan novel juga dipelopori oleh mereka sebagai konsekuensi modernisasi di Hindia Belanda. Sastra menjadi bagian dari perubahan sosial-kultural-politik dan kalangan peranakan menjalankan peran strategis untuk mengobarkan gairah literasi di negeri terjajah.

Claudine Salmon mengajukan esai Awal Sastra Melayu-Tionghoa Dicerminkan oleh Sebuah Syair Iklan Tahun 1886. Informasi produksi dan perkembangan sastra terekam dalam iklan tapi masih diselimuti oleh misteri. Pelbagai novel di iklan dan pengarang belum bisa diketahui gamblang. Iklan ini memang membuat penasaran karena sejumlah informasi tentang minat sastra dan pergaulan masyarakat di Hindia Belanda dengan khasanah sastra dunia dan sastra China klasik. Iklan sastra menguak asal-mula kesusastraan Melayu-Tionghoa dalam bentuk cetakan, jumlah penerjemahan roman Tionghoa dalam bahasa Melayu, dan model-model pendahulu kesusastraan Indonesia modern.

Iklan itu ditulis oleh Ting Sam Sien di Semarang (1886) dalam bentuk syair Melayu. Ada 41 buku cerita ditawarkan dalam iklan dengan penjelasan dan perincian untuk kepentingan penjualan. Simaklah petikan iklan sastra ini: Banjak lah tabe hormat besrenta,/ Pada pembatja sekalian rata,/ Dari hal segala boekoe tjerita,/ Njang ada terdojoewal di toko kita// Di bawah ini saja menbrita,/ Pada sekalian pembatja kita,/ Dari hal segala boekoe teherita,/ Harganja djoega poen ada besrenta. Makna iklan ini adalah mengawali dari proses pengenalan roman dan penulisan sastra dalam unsur kelokalan. Kelahiran roman Sitti Nurbaya (1922) oleh Marah Rusli kemungkinan turut dipengaruhi oleh jejak-jejak awal dari produksi buku cerita di kalangan Tionghoa-Peranakan.

Claudine Salmon juga menengarai perkembangan penerbitan dalam bahasa Belanda dan Melayu-Tionghoa pada 1880-an merupakan momentum penting dalam sejarah kesusastraan Melayu di Jawa. Industri penerbitan adalah basis dalam pembentukan masyarakat literasi. Kondisi ini menjadi latar dari kelahiran novel Melayu-Tionghoa Thijt Liap Seng (Bintang Toedjoeh) oleh Lie Kim Hok. Novel ini diduga merupakan olahan-campuran dari dua novel Eropa: Klaasje Zevenster karangan J. van Lennep (1902-1868) dan Les Tribulations d’un Chinois en Chine karangan Jules Verne (1828-1905). Penerbitan novel Thijt Liap Seng (Bintang Toedjoeh) diduga menjadi pemula dari sastra Melayu-Tionghoa. Penemuan dan pengakuan ini memang jauh dari pengetahuan publik sastra karena data-data tentang novel dan pengarang masih susah dijelaskan.

Kerja penelitian Claudine Salmon dalam buku ini tampak mozaik ketimbang buku Sastra China Peranakan dalam Bahasa Melayu (1985). Esai-esai dalam Sastra Indonesia Awal kentara memberi multiperspektif untuk meletakkan dan memaknai sastra dalam pelbagai konteks. Penulisan sebuah novel, profil, dan aktivitas pengarang, industri percetakan, dan pers menjadi sumber-sumber informasi untuk pengayaan memahami sastra dan situasi zaman. Pembacaan dan penjelasan Claudine Salmon mirip pengumpulan serakan-serakan data untuk dinarasikan dengan naluri historis. Model ini mengesankan pembaca sanggup memasuki labirin sejarah sastra Indonesia awal dengan gairah dan khusyuk.

Uraian memikat tampil dalam esai Masyarakat Pribumi Indonesia di Mata Penulis Keturunan Tionghoa (1920-1941). Esai ini menandai ada limpahan pengetahuan melalui sastra untuk membaca dan mengenali konstruksi identitas, transformasi sosial-kutlural, dan narasi politis dalam pengisahan. Novel-novel produksi penulis keturunan Tionghoa sanggup merekam, mendefinisikan, dan menebar tendensi untuk memerkarakan kalangan pribumi. Aksara menjadi representasi dari lakon hidup pribumi. Kisah menjelma pengimajinasian hidup dan biografi kaum pribumi.

Sekian novel dengan kisah kaum pribumi, antara lain Oey Se (Thio Tjien Boen), Lo Fen Koei (Gouw Peng Liang), Pertjintahan dalam Halimoen (Numa), dan Djeritan di Ladang Soenji (Tan Sioe Tjhay). Gambaran tentang kehidupan kaum priyayi dan pembaratan di Jawa dikisahkan dalam Boeat Apa Ada Doenia (1929) karangan Njoo Cheong Seng. Model pendidikan ala Barat telah membuat kaum priyayi mengalami dilema secara kultural, sosial, ekonomi, dan politik. Pembaratan berlangsung dan mengalir dalam diri priyayi. Pemahaman atas nilai-nilai tradisional kejawaan bertarung dengan indoktrinasi nilai-nilai Barat melalui jalur pendidikan, pers, dan institusi politik. Contoh kecil ini memberi pengertian bahwa konsentrasi dan kerja riset Claudine Salmon kerap dihadapkan pada keringat tafsiran karena kelangkaan sumber data.

Buku ini pantas menjadi sandaran untuk kembali merenungi kronik sastra dan pemahaman publik terhadap kontribusi kaum Tionghoa-Peranakan dalam pertumbuhan sastra di Indonesia. Sejarah resmi sastra memang jarang memberi ruang untuk mereka. Pembahasan mendalam tentang signifikansi sastra dan geliat zaman melalui sastra produksi mereka juga jarang disuarakan. Claudine Salmon menyapa pembaca untuk melakukan petualangan kritis dalam membuka dan menulis lagi di lembaran-lembaran sejarah sastra.

Bandung Mawardi, Pengelola Jagat Abjad Solo

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati