Selasa, 24 Januari 2012

Gelombang Pendidikan Sastra

Aan Frimadona Roza
Lampung Post, 18 Des 2010

MENELAAH puisi-puisi dan catatan dewan juri Batu Bedil Award yang dimuat Lampung Post, Minggu, 5 Desember 2010, dalam rangkaian Festival Teluk Semaka 2010, saya benar-benar seperti diajak mengarungi keluasan samudera yang tak berbatas. Setidaknya bagi saya yang tengah menjadi penumpang sekaligus nakhoda dalam bahtera sistem pendidikan membuat saya bertambah yakin betapa lomba cipta puisi seperti ini tidak hanya memberi dampak positif bagi promosi pariwisata dan budaya daerah bersangkutan, tetapi juga bersinggungan dengan tujuan mulia lain, yaitu meningkatkan derajat pendidikan khususnya bidang kesusasteraan.

Meningkatkan derajat pendidikan yang saya maksud dalam konteks ini adalah betapa pendidik seperti saya bersama-sama para siswa akan lebih aktif untuk belajar langsung melalui impresi-impresi, pengalaman visual, pengalaman auditif maupun pengalaman kinetik yang kesemuanya kerap disebut sebagai “pengalaman puitik”. Di sisi lain, guru pun akan lebih aktif menambah kapasitas dirinya sebagai pendidik, khususnya guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang kadung dianggap masyarakat telah mengetahui segala ihwal kesusasteraan.

Ketika pendidik dan siswa dapat bersama-sama memaknai sebuah karya sastra yang berangkat dari lingkungan alamnya, keesaan Tuhan, perilaku manusia, keindahan alam dan sebagainya serta-merta saya teringat tujuan pendidikan yang diungkapkan bapak pendidikan nasional kita, Ki Hajar Dewantara. Tujuan pendidikan yang semestinya adalah memanusiakan manusia, menumbuhkembangkan nilai-nilai perikemanusiaan, serta membangun budi pekerti.

Tidak hanya pada tataran siswa saja konteks pencapaian kesusasteraan, tetapi pada guru khususnya bagi guru bahasa dan sastra juga guru seni budaya akan memberikan suatu sistem pengajaran yang dinamis. Selama ini siswa melulu dijejali dengan teori-teori pengajaran kesusasteraan saja, akan tetapi sedikit banyak ada semacam praktek langsung kepada peserta didik untuk mengejewantahkan dari teori yang didapat selama ini. Hal ini akan menambah daya kreativitas guru akan membangun suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) yang selama ini didengung-dengungkan.

Membaca ulasan dewan juri yang menyebutkan bahwa ada 103 puisi yang dinilai, saya berharap-harap cemas apakah karya-karya puisi itu didominasi oleh peserta pelajar khususnya dari Provinsi Lampung? Kalau jawabannya “ya” tentulah hal ini menjadi kabar sukacita bagi keberlangsungan regenerasi kesusasteraan di provinsi ini, tetapi bila jawabannya “tidak” tentulah ada pertanyaan besar ikutan selanjutnya: Ke mana para siswa dan para pendidik khususnya guru bahasa dan sastra atau guru seni budaya yang begitu meyakini bahwa suasana pembelajaran yang mereka lakukan telah aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan?

Apakah ada yang salah di dunia pendidikan sastra kita? Kurikulum yang kurang menyentuhkah? Pendidik yang tidak berkapasitas mumpunikah? Atau jangan-jangan? Ah, saya mungkin terlalu banyak bermimpi: Membayangkan para siswa dan guru saling membaca puisi mereka di bawah pohon nan rindang atau di selasar sebuah ruang kelas dengan duduk bersila dengan suasana hangat saat jam istirahat tiba.

Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap apa yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanggamus dalam menyelenggarakan Lomba Cipta Puisi Nasional Batu Bedil Award 2010 dalam rangkaian Festival Teluk Semaka tahun ini. Hal ini merupakan terobosan-terobosan dalam mengairahkan perkembangan sastra khususnya di Provinsi Lampung yang kita cintai ini setelah dimulai pertama kali oleh Dewan Kesenian Lampung pada 2002 dengan Lomba Penulisan Puisi bertajuk Krakatau Award.

Momen Batu Bedil Award 2010 ini bisa jadi titik tolak untuk dapat ditiru oleh kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Lampung, dengan tidak hanya melibatkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata saja, tetapi juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dengan berperan mengompori guru dan siswa di sekolah untuk menyukai dan mengikuti kegiatan kesusasteraan.

Inilah yang saya maksudkan sebagai gelombang pendidikan sastra, apabila ada kegiatan serupa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanggamus ini juga dilakukan di Kabupaten Way Kanan yang memiliki agenda tahunan Festival Radin Jambat, di Kota Bandar Lampung dengan Festival Kesenian Bandar Lampung, di Kabupaten Lampung Timur dengan Festival Way Kambas, di Kabupaten Lampung Barat dengan Festival Teluk Stabas, di Kabupaten Lampung Utara dengan Festival Kesenian Akhir Tahun, di Metro dengan Festival Kesenian Kota Metro ataupun di kabupaten lain yang menggagas di mana di situ ada semacam rangkaian dalam anugrah karya sastra entah itu puisi atau cerpen. Hal ini akan menjadi “darah segar” untuk denyut sebuah kegiatan yang kerap terjebak pada rutinitas seremonial belaka.

Saya membayangkan ribuan siswa dan ratusan guru bahasa dan sastra juga seni budaya seprovinsi ini akan bersama-sama menafsir tentang Lampung dan segala ihwal sejarah yang pernah, sedang dan akan terjadi lalu dituangkan dalam sebuah karya? Bukankah ini menjadi “data empirik” yang luar biasa bobotnya ketika harus dihadapkan dengan data-data statistik ketika masyarakat dan pemerintah sudah semakin pragmatik?

Meskipun demikian, saya teramat menyadari, akan ada banyak kendala ketika guru–guru bahasa dan sastra ataupun guru-guru kesenian yang minim pengalaman membuat karya sastra, jarang terlibat forum-forum diskusi, pelatihan-pelatihan pembuatan karya sastra semacam workshop, seminar dan sebagainya sehingga menimbulkan efek domino: Guru menjadi tidak percaya diri dalam “menguasai medan sastra” apatah lagi para siswanya?

Meskipun saya rasakan catatan dewan juri Batu Bedil Award 2010 itu kurang menguliti lebih dalam dan perinci tentang karya-karya yang layak menjadi pemenang sehingga dapat menjadi sumber pustaka bagi pengayaaan guru dan murid, tetapi saya tetap meyakini bahwa setiap momen kesenian di daerah dapat menjadi riak-riak kecil yang terus menggumpal yang akan menjadi gelombang dahsyat bagi perkembangan pendidikan sastra di daerah.

Semoga saja hasil kegiatan lomba penulisan puisi nasional ini benar akan diterbitkan dalam buku seperti janji dewan juri, karena dengan demikian bertambah kaya lagi literatur kesusasteraan asal provinsi ini yang kemudian akan dikancah, dianalisis, diperdebatkan secara akademis dengan pengharapan munculnya gagasan-gagasan dan teori-teori baru.

Akhirnya, ucapan selamat kepada para peraih Batu Bedil Award 2010 juga tahniah kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanggamus yang berani dan kreatif untuk lebih dahulu memulai membuat “momentum budaya baru” di tingkat kabupaten di provinsi ini maka sebagai orang yang berdomisili di Kabupaten Way Kanan tentunya saya tidak berlebihan apabila kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanggamus ini dapat juga dilakukan di bumi ramik ragom karena saya tetap meyakini hidup ini singkat tapi seni tetap abadi. Ars longa, vita brevis… n

*) Aan Frimadona Roza, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 4 Baradatu Way Kanan
Dijumput dari: http://ulunlampung.blogspot.com/2010/12/gelombang-pendidikan-sastra.html

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati