Minggu, 18 Maret 2012

Menjemput Kata dari Penjara

Riza Multazam Luthfy *
http://www.lampungpost.com/

Kadang, saya sampai pada pemikiran bahwa lebih baik dipenjara saja supaya bisa menghabiskan satu hari untuk membaca buku dengan tenang. (Julian Assange, pendiri WikiLeaks).

PENJARA merupakan sebuah sangkar yang menjerat dan membatasi kebebasan manusia. Di sanalah manusia dilatih agar menjalani kehidupan minim dengan segala fasilitas. Penjara mengajak penghuninya untuk lebih bersahaja dan hidup ala kadarnya.

Beberapa tokoh nasional pernah merasakan pengapnya udara penjara. Namun, dengan gerak fisik yang selalu terbatas, hal tersebut tidak lantas memasung pemikiran mereka. Tengok saja Soekarno, Hatta, dan Tan Malaka—yang menerbitkan gagasan-gagasan besar justru dari bilik penjara.

Dengan pengawasan ekstraketat serta tekanan fisik luar biasa, Mochtar Lubis berusaha bagaimana agar sanubarinya tetap berkata lantang dan meradang-menerjang. Usai berpenat-penat menjinakkan waktu dan pikiran, ternyata ia mampu merampungkan buku Nirbaya: Catatan Harian Mochtar Lubis dalam Penjara Orde Baru. Nirbaya sendiri adalah nama sebuah penjara yang terletak di bagian timur Jakarta. Dilukiskan oleh Mochtar, bahwa Nirbaya berdekatan dengan lokasi Taman Mini Indonesia Indah. Nirbaya kerap menjadi tempat penahanan sejumlah tokoh penting di masa lampau, termasuk para tahanan dari peristiwa Gerakan 30 September atau mereka yang dituduh pemerintah Orde Baru terlibat di dalamnya.

Sebelumnya, Mochtar telah menulis Catatan Subversif sebagai gambaran kondisi penjara yang ia alami pada masa pemerintahan presiden Indonesia pertama. Naskah ini jauh lebih panjang dibandingkan dengan naskah catatan penjara pada zaman Orde Baru. Catatan Subversif total berjumlah 402 halaman. Sedang Nirbaya hanya kurang dari 150 halaman saja.

Penjara: Awal Sebuah Berkah

Sebagian tokoh dunia mendayagunakan penjara sebagai loka menggayuh tujuan. Sebut saja Boethius, Sayyid Quthb, Adolf Hitler, serta Antonio Gramsci.

Boethius (475-525), filsuf klasik sejati, dicemplungkan ke penjara oleh Raja Italia, Theodoric, karena alasan paganism dan mempraktekkan ilmu hitam. Tidak puas dengan keadaan kala itu, ia menganggit The Consolation of Philosophy, di mana ia menolak kebenaran agama Kristen. Ia menuturkan bagaimana Dewi Philosophia tiba-tiba muncul tepat di depannya di dalam sel guna “mengarahkannya menuju kebahagiaan yang sesungguhnya”.

Pada November 1954, Sayyid Quthb ditangkap oleh Gamal Abdul Nasser bersamaan dengan penangkapan besar-besaran pemimpin Ikhwanul Muslimin. Quthb bersama kawan-kawannya dituduh bersekongkol untuk membunuh Nasser (subversif) dan melakukan kegiatan agitasi antipemerintah sehingga dijatuhi hukuman 15 tahun “kerja keras”. Selama bermukim di penjara, ia berhasil merevisi tiga belas juz pertama Tafsir fii Zhilal dan menyusun beberapa masterpiece-nya, termasuk Hadzad Diin dan Al-Mustaqbal Hadzad Diin.

Adolf Hitler mengantongi kesempatan mengambil jarak dari realitas semasih meringkuk dalam penjara sehingga dapat menggariskan visi dan misi politiknya secara lebih perinci. Hitler mengarang Mein Kampf (terdiri dari dua jilid. Jilid pertama ditulisnya semasa dipenjara, sedangkan jilid kedua setelah keluar dari penjara)—yang diamini sebagai kitab suci kaum Nazi. Penjara merupakan tempat ideal bagi Hitler untuk menggodok konsep-konsep politiknya, mengonsolidasikan pendukungnya, serta menyusun rencana-rencana guna mencapai ambisinya. Mein Kampf memuat ide Hitler yang gila. Menurutnya, sejarah merupakan catatan pertarungan ras-ras manusia. Ia meyakini pandangan Lanz von Liebenfels bahwa ras Arya yang berpusat di Jerman, akhirnya akan menang dan memimpin seluruh dunia. Dalam buku itu, Hitler mengutuk bangsa-bangsa yang dianggap sebagai ras rendah—oleh karena itu layak dimusnahkan. Yang sering disebut adalah bangsa Yahudi dan Slavia. Rencana ekspansi ke timur—untuk menaklukkan Rusia—juga disebut. Dari sana, ia akan menguasai dunia dan memerintah atas nama superioritas ras Arya. Ide lain Hitler yang tidak kalah gila dalam Mein Kampf adalah Lebensraum (konsep ruang hidup). Sebagai bangsa yang besar, Jerman memerlukan sejumlah besar wilayah taklukan. (A. Pambudi: 33-34).

Buah pikiran Antonio Gramsci dapat dilacak melalui surat-suratnya dari dalam penjara yang berhasil diselundupkan melalui kegigihan iparnya, Tatiana, dan dibukukan dengan titel Prison Notebooks. Sayang, sulit sekali memahami karya itu sebab disusun sangat abstrak dan penuh sandi untuk menghindari sensor sipir. Gramsci harus mengganti marxisme dengan filsafat praksis, kelas dengan kelompok sosial dominan dan bawahan, lalu revolusioner dengan pangeran modern. Akibatnya, penelaahan pemikiran Gramsci yang paling gigih pun selalu merasa ragu, apakah sungguh telah memahami apa yang ia maksudkan. Akan tetapi, setidaknya ada tiga pokok pikirannya untuk memahami kapitalisme lanjut dan mengaplikasikan marxisme. Pertama, masyarakat sipil dengan institusinya seperti sekolah, partai politik, gereja, dan media massa, yang dalam kapitalisme Barat juga dimanfaatkan sebagai senjata guna menaklukkan masyarakat. Kedua, hegemoni yang secara genial telah dipraktikkan dan menguasai pikiran masyarakat tanpa disadari. Ketiga, perang posisi, yaitu kemampuan mengintip untuk melakukan pukulan balas saat kapitalisme guncang. (Aulia A. Muhammad: 34).

Maka, berbahagialah para koruptor yang tengah menikmati aroma penjara. Siapa tahu, di tempat itulah mereka dapat menelurkan karya dan menularkan ilmu kepada generasi selanjutnya.

Riza Multazam Luthfy, mahasiswa Pascasarjana Hukum UII Yogyakarta /18 March 2012

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati