Minggu, 10 Juni 2012

Polemik yang Tak Aplikatif

Beni Setia
Lampung Post, 5 Sep 2010

KHASANAH sastra Indonesia penuh pertentangan biner yang tidak ada putusnya. Dari polemik kebudayaan dengan pilihan mem-Barat atau mereaktualisasi Timur. Lantas yang mendunia dengan yang menggali kekayaan lokal.

Terjadi clash antara sastra realisme sosial versus sastra agamawi dan humanisme universal. Keperkasaan liris menghasilkan penentangan berwujud Pengadilan Puisi di Bandung, di Surabaya almarhum Muhamad Ali mengeluhkan dominasi c.q. esei Izinkan Saya Bicara pada dekade 1970-an. Lantas lahir sastra sufi eskapistik dan sastra kritik sosial. Lalu muncul gerakan RSP dan BP.
Apa yang dominan dari semua itu. Apa ciri positif itu masih ada di polemik terakhir.

***

SEBAGAI pengarang yang menulis puisi dan cerpen, minat saya pada teori sastra, teks kritik, dan esei analisis, dan telaah karya selanjutnya: teks nonfiksi, terkadang sangat praktis. Melulu mencari yang bisa diaplikasikan bila nanti berkreasi menulis fiksi. Sampai di titik: pengetahuan yang ditemukan itu instan operasional ketika menulis fiksi, jadi pencerahan nonfiksi yang teraplikasikan dan mewujudkan satu karya sastra. Sebuah rambu untuk perambahan mencari kemungkinan ucap lain.

Kalau memakai termin bentuk serta isi, yang pantas diperhatikan itu hanya apa ada potensi bentuk yang bisa dipakai mewadahi isi teks fiksi yang diisyaratkan teks nonfiksi. Isi teks fiksi itu sendiri terumuskan karena sang kreator mengikuti poin, asumsi atau tesis yang dirumuskan teoretikus serta kritikus yang menulis teks nonfiksi. Meskipun kilasan ilham itu sifatnya subjektif dan tergantung dari anugerah kemurahan Allah, tapi ilham itu tetap menuntut harus diperkaya dulu dengan wawasan di satu sisi. Sambil mengkaji berapa kemungkinan pentersuratannya sebagai karya dengan merujuk pada segala poin, asumsi, dan tesis yang disimpulkan dari pembacaan teks nonfiksi bahkan aneka teks nonfiksi.

Satu polemik dengan bukaan-bukaan referensi terkini, yang memperluas wawasan akademik pun terkadang cuma diinventarisasi potensi aplikasinya. Hanya sejauh (sebagai) tawaran bentuk ungkap baru atau cara cerdas memperkaya dari isi ungkap yang mungkin cocok dengan bentuk ungkap itu. Hingga semua teks nonfiksi, bahkan dari polemik yang penuh sergahan vulgar, hanya ditelusuri kandungan potensi aplikasi serta kuasa mungkin bentuk ungkap terbaru atau cara untuk memahami apa yang akan diungkapkan dengan memperkaya materi ilham sehingga menghadirkan bakal isi (teks) alternatif.

***

VERIFIKASI nyaris hanya merujung pada potensi aplikatif yang bisa operasional di zona (penciptaan) kreatif fiksi, bukan di tataran ide para intelektual, akademisi, teoretikus dan kritikus. Bahkan, ketimbang suntuk dengan teori sastra dan corak baru analisis kritik, saya lebih tertarik dengan fenomena bagaimana pisau analisis berpraktek mengupas karya dan mengetahui apa kelebihan dan kekurangan teks karya yang dianalisis dan dikritik. Sehingga punya gambaran: jangan menulis seperti itu, atau jangan sampai mengandung cacat seperti itu. Bahkan aktif mencari serta membaca karya yang ditunjuk oleh teks nonfiksi itu sebagai pembanding dan rujukan.

Motif adaptasi serta aplikasi dalam pembacaan teks nonfiksi itu amat berbeda dari akademisi dan kritikus, pihak yang menjadikan teks nonfiksi itu sebagai referensi dalam rangka menganalisis teks fiksi sebagai kajian ilmiah. Atau dalam rangka membangun teori sastra atau untuk menyelenggarakan pertukaran pendapat cerdas dalam diskusi, polemik, atau ceramah. Saya hanya mempertimbangkan teks nonfiksi itu sejauh bisa menemukan yang bisa diaplikasikan saat menulis fiksi. Saya tak begitu tertarik teori sastra murni demi pengayaan khazanah pengetahuan serta referensi sastra. Saya (naluriah) hanya mengukur potensi aplikatif memastikan-memperkaya kilasan ilham, dan jadi batu arah perencanaan (draf) penulisan fiksi.

Bukan pisau analisisnya, bukan karena referensinya, serta bukan lantaran datanya valid. Bukan level akademiknya, meski kadang terpukau mengikuti akrobatika referensi, analisis, dan hipotesis. Jadi sebuah polemik yang paling menarik minat dan mengguncang emosi pun tidak pernah diikuti dengan kekaguman pol pada analisis orisinil serta referensi akademiknya. Ukurannya tetap potensi aplikasi, apa sumbangannya bagi teknik penulisan dan metoda (untuk) memperkaya wawasan. Yang itu bukan tujuan meski aktif mencari fakta dan memvalidisasinya jadi data ilmiah, karena semuanya dikelompokkan sebagai potensial atau inproduktif bagi proses pertukangan menulis fiksi.

***

SAYA merasa aneh ketika pembacaan cermat pada polemik terkini, yang motifnya pragmatis mencari potensi aplikatif melulu untuk penciptaan fiksi diapresiasi dengan tuntutan superbiner, dengan tuntutan harus ada pernyataan sikap berupa pemihakan. Ikut yang sejak awal sudah tegas memisahkan mana kawan mana teman. Sebab itu alih-alih memperluas wawasan dan menambah referensi polemik jadi zona identifikasi eksklusif, dengan ganas menghujat lawan dan lembut mengelus kawan. Tak ada suasana akademik, melulu cuma teriakan meminta bukti keberpihakan aktif. Tapi apa pentingnya pemihakan bagi proses kreatif menulis fiksi?

Polemik seharusnya menghasilkan terobosan-atau postulat si batu arah bagi ilmu sastra, bagi teori serta kritik sastra, bagi eseis, kritikus, mahasiswa serta akedemisi sastra, atau kemungkinan aplikatifnya untuk penulisan fiksi mutakhir. Tanpa itu sebuah polemik akan degradatif jadi cerca, melulu hanya cemooh pada pihak lain. Menjadi sia-sia dan tak menjanjikan selain pembongkaran segala cacat teks dan kesalahan personal kreatornya. Hanya nonsensia. Gelombang permukaan yang jauh dari kedalaman (palung) yang tenang konsentratif Zen bila mengutip epilog Musashi hanya badai dalam gelas. Perilaku lalar gawe, kata tetangga di Caruban.

Beni Setia, pengarang
Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2010/09/polemik-yang-tak-aplikatif.html

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati