M. Ady
Harian Analisa, 9 Des 2012
PADA saat seseorang berkunjung atau berziarah ke suatu makam tokoh terkenal dalam sejarah, tentu yang dilihat tidak saja makam tua yang telah berabad-abad itu. Selain melihat nama dan tahun tokoh itu mangkat, juga akan dilihat apa yang tertulis pada batu nisan tokoh yang amat terkenal itu. Sebagai salah satu contoh seseorang yang berkunjung ke bekas Kerajaan Samudera Pasai di Aceh Utara, disana ada makam Sultan Malik al Saleh yang wafat tahun 696 H.
Pada inskripsi yang terdapat pada bagian depan nisan kepala baginda tertulis dalam bahasa Arab yang artinya “Kuburan ini kepunyaan hamba yang dihormati, yang diampuni, yang taqwa yang menjadi penasehat yang terkenal yang berketurunan, yang mulia, yang kuat, beribadat, penakluk, yang bergelar Sultan Malik al Salih.
Prof. Ibrahmi Alvian dalam bukunya “Wajah Aceh Dalam Lintasan Sejarah” mengatakan suatu yang sangat menarik di makam Malik al Saleh itu. Pada bagian belakang Nisan beliau terdapat puisi dalam Bahasa Arab. Puisi tersebut oleh J.P Moquette dengan bantuan Dr. Van Ronkel disalin kemudian diterjemahkan sebagai berikut :
Sesungguhnya dunia ini fana
Dunia ini tidaklah kekal
Sesungguhnya dunia ibarat sarang
Yang ditenun oleh laba-laba
Memadailah buat engkau dunia ini
Hai orang-orang yang mencari makan
Dan umur hanyalah singkat sahaja
Semuanya akan menuju kematian
Seratus lima puluh tahun kemudian puisi ini menyeberang Selat Malaka dan dipahat pada nisan Sultan Malaka Mansur Syah bin Muzaffars Syah yang mangkat tahun 1477. Juga puisi ini terdapat pada nisan Sultan Pahang Ke 3 Sultan Abdul Jamil mangkat tahun 1512.
Dari ungkapan di atas jelaslah pernyebaran Islam dari Kerajaan Samudera Pasai selain ke seluruh Pulau Sumatera juga ke arah Malaka dan pulau-pulau sekelilingnya. Pulau Jawa sendiri penyebaran Islam oleh Maulana Malik Ibrahim dan kawan-kawannya yang kemudian dikenal sebagai para Wali Songo.
Prof. A. Hadi Arifin mantan Rektor Universitas Malikul Saleh di Lhok Saumawe pernah menyatakan di Trengganu (Malaysia) disana terdapat satu batu bersurat yang menyebutkan pengembangan Islam disana datang dari Pasai dalam abad ke 14. Pengembangan Islam di Petani (Thailand) dilakukan oleh Da’i dari Pasai bernama Syaikh Said. Bukti sejarah berupa sebuah makam yang oleh masyarakat dikenal dengan Tok Pasai (Datok Pasai) di masa itu orang-orang terkemuka di masyarakat apakah dia seorang Dai atau bukan disebut Datok. Sejalan dengan penyebaran Islam ke berbagai tempat di Sumatera bagian Timur atau di sekitar Malaka, tokoh-tokoh terkemuka walau bukan seorang ulama disebut Tok (Datok) yang banyak terdapat Datok baik Sumatera Timur maupun di Malaysia, diduga sebutan Datok berasal dari Kerajaan Samudera Pasai. Seorang yang berasal dari Pasai yaitu Muhammad TWH (Tok Wan Haria) oleh orang tuanya dibubuhi kata Tok dibelakang namanya mungkin sebagai tanda orang ini memang berasal dan lahir di bekas situs kerajaan Samudera Pasai.
SASTRA MELAYU KLASIK
Kerajaan Samudera Pasai bukan hanya dikenal perannya dalam menyebarkan agama Islam, tetapi juga sebagai Pusat Kebudayaan. Di Kerajaan ini masyarakat memanfaatkan huruf Arab yang dibawa oleh Agama Islam untuk menulis karya-karya dalam bahasa Melayu yang di waktu itu disebut bahasa Jawi. Salah satu karya yang ditulis dalam bahasa Melayu klasik adalah “Hikayat Raja-Raja Pasai” yang mengisahkan tentang Raja Pasai sejak masuknya Islam ke kawasan tersebut. Bahasa Jawi itu dikenal dengan Bahasa Melayu Pasai yang ditulis dalam “tulisan Arab bahasa Melayu”. Malah Prof. Ibrahim Alfian menyebutkan “Bahasa Jawi Pasai di Aceh Utara cikal bakal Bahasa Nasional Indonesia’’.
Yang menimbulkan pertanyaan kapankah Hikayat Raja-Raja Pasai itu ditulis? Sudah merupakan kelaziman dalam sastra Melayu Lama, nama pengarang dan tahun karya itu disusun tidak pernah dituliskan. Menurut pendapat Dr. A. H. Hill Karya Hikayat Raja-Raja Pasai itu ditulis sekitar tahun 1360. Sir Richard O. Winstedt dalam bukunya “A history Malay Literature” sangat mungkin Hikayat Raja-Raja Pasai itu ditulis, dalam abad ke-15. Tetapi dalam bukunya itu ditulis antara tahun 1350 dan 1500, dengan mengetahui kapan Hikayat raja-raja Pasai dilukis menjadi jelaslah kapan masyarakat Pasai memulai Sastra Melayu Klasik, disertai pula dengan , menggunakan huruf Jawi (tulisan Arab Bahasa Melayu).
Hikayat Raja-raja Pasai naskahnya tersimpan di Royal Asiactic Society di London dalam koleksi Raffless Ms. 67. Naskah ini selesai disalin di Demak tanggal 2 Januari 1814. Dibawa oleh Raffles ke Inggris tahun 1816. Setelah dia meniggal diserahkan oleh Lady Raffless kepada Royal Asiatic Society tanggal 16 Januari 1830. Tahun 1849 teks ini diterbitkan dalam Bahasa Jawi di Paris oleh Edward Dukaurier. Tahun 1874 disalin dalam huruf latin oleh P.J Mead dan tahun 1960 oleh A. H. Hill juga dimuat dalam JMBR AS 33,2 1960.
Kalau kita bicara Hikayat Raja-raja Pasai rajanya yang pertama mulanya namanya Merah Silu setelah agama Islam namanya menjadi Malik Al Salih yang mangkat dalam bulan Ramadhan tahun 696 H atau tahun 1297. Makam tokoh yang amat terkenal ini terletak di Meunasah Beringin Kecamatan Samudera Geudong (Aceh Utara) di samping makamnya terdapat makam puteranya Malik Al Zahir (1297 – 1326). Dibawah kepemimpinan Sultan Muhammad Al Zahir Kerajaan Samudera Pasai mengeluarkan mata uang emas yang sampai sekarang dianggap mata uang emas tertua di Asia Tenggara.
RATU NAHRASIYAH
Putera Sultan Muhammad Malik Al Zahir adalah Sultan Zainal Abidin 1385-1405 yang mempunyai seorang Puteri bernama Ratu Nahrasiyah Rawangsa Khadiyu yang merupakan Ratu (Sultanah) berakhir kerajaan Samudera Pasai. Ratu ini memerintah di Kerajaan Samudera Pasai 801-831 H (1400-1428 M) Makam Ratu Nahrasiyah, terletak di Kutakrung. Komplek kuburan ini dikenal dengan sebutan ” Kuta Karang” tidak jauh dari kompleks ini terdapat satu bukit kecil yang dikenal dengan nama “Cot Astana”. Disebut bukit Astana, besar dugaan Istana Raja-raja Pasai terletak di atas bukit tersebut yang dapat memandang lepas ke laut selat Malaka. Makam Ratu Nahrasiyah merupakan makam yang paling cantik dan menarik juga disebut makam pualam yang terindah di Pasai dengan kaligrafi dan hiasan yang sangat indah.
Ayahanda Ratu Nahrasiyah mangkat dalam pertempuran merebut kekuasaan oleh Panglimanya Laksamana Nagur Rabath Abdul Kadir Syah. Sang Laksamana sendiri kemudian dibunuh oleh Perwira bawahannya bernama Arya Bakoy yang juga menjabat Syahbandar Samudera Pasai. Kemudian Arya Bakoy kawin dengan janda Sultan Zainal Abidin Malikul Dhahir dan menjadi ayah tiri Ratu Nahrasiyah yang komplek makamnya banyak mendapat kunjungan wisatawan.
Demikian sekelumit kisah yang hikayat Raja-raja Pasai, naskahnya adalah naskah klasik yang dikoleksi oleh tokoh bangsa Inggris bernama Raffless. Naskah Melayu Klasik ini masih tersimpan di Royal Asiatic Society London.***
Dijumput dari: http://www.analisadaily.com/news/read/2012/12/09/92945/naskah_sastra_melayu_klasik_koleksi_rafles_disimpan_di_london/#.UNeDnqx2Na8
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
A Rodhi Murtadho
A. Hana N.S
A. Kohar Ibrahim
A. Qorib Hidayatullah
A. Syauqi Sumbawi
A.S. Laksana
Aa Aonillah
Aan Frimadona Roza
Aba Mardjani
Abd Rahman Mawazi
Abd. Rahman
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Wahab
Abdullah Alawi
Abonk El ka’bah
Abu Amar Fauzi
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Adhimas Prasetyo
Adi Marsiela
Adi Prasetyo
Aditya Ardi N
Ady Amar
Afrion
Afrizal Malna
Aguk Irawan MN
Agunghima
Agus B. Harianto
Agus Himawan
Agus Noor
Agus R Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus S. Riyanto
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Ahda Imran
Ahlul Hukmi
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musthofa Haroen
Ahmad S Rumi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sahal
Akhmad Sekhu
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alex R. Nainggolan
Alfian Zainal
Ali Audah
Ali Syamsudin Arsi
Alunk Estohank
Alwi Shahab
Ami Herman
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Amir Machmud NS
Anam Rahus
Anang Zakaria
Anett Tapai
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anita Dhewy
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurniawan
Anwar Noeris
Anwar Siswadi
Aprinus Salam
Ardus M Sawega
Arida Fadrus
Arie MP Tamba
Aries Kurniawan
Arif Firmansyah
Arif Saifudin Yudistira
Arif Zulkifli
Aris Kurniawan
Arman AZ
Arther Panther Olii
Arti Bumi Intaran
Arwan Tuti Artha
Arya Winanda
Asarpin
Asep Sambodja
Asrul Sani
Asrul Sani (1927-2004)
Awalludin GD Mualif
Ayi Jufridar
Ayu Purwaningsih
Azalleaislin
Badaruddin Amir
Bagja Hidayat
Bagus Fallensky
Balada
Bale Aksara
Bambang Kempling
Bandung Mawardi
Beni Setia
Beno Siang Pamungkas
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Brillianto
Brunel University London
BS Mardiatmadja
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Bustan Basir Maras
Catatan
Cerpen
Chamim Kohari
Chrisna Chanis Cara
Cover Buku
Cunong N. Suraja
D. Zawawi Imron
Dad Murniah
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Dana Gioia
Danang Harry Wibowo
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darma Putra
Darman Moenir
Dedy Tri Riyadi
Denny Mizhar
Dessy Wahyuni
Dewi Rina Cahyani
Dewi Sri Utami
Dian Hardiana
Dian Hartati
Diani Savitri Yahyono
Didik Kusbiantoro
Dina Jerphanion
Dina Oktaviani
Djasepudin
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dr Junaidi
Dudi Rustandi
Dwi Arjanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi Rejeki
Dwi S. Wibowo
Dwicipta
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi AH Iyubenu
Edi Sarjani
Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra
Eduardus Karel Dewanto
Edy A Effendi
Efri Ritonga
Efri Yoni Baikoen
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Eko Endarmoko
Eko Hendri Saiful
Eko Triono
Eko Tunas
El Sahra Mahendra
Elly Trisnawati
Elnisya Mahendra
Elzam
Emha Ainun Nadjib
Engkos Kosnadi
Esai
Esha Tegar Putra
Etik Widya
Evan Ys
Evi Idawati
Fadmin Prihatin Malau
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faiz Manshur
Faradina Izdhihary
Faruk H.T.
Fatah Yasin Noor
Fati Soewandi
Fauzi Absal
Felix K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Fitri Yani
Frans
Furqon Abdi
Fuska Sani Evani
Gabriel Garcia Marquez
Gandra Gupta
Gde Agung Lontar
Gerson Poyk
Gilang A Aziz
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gus TF Sakai
H Witdarmono
Haderi Idmukha
Hadi Napster
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hardjono WS
Hari B Kori’un
Haris del Hakim
Haris Firdaus
Hary B Kori’un
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Hazwan Iskandar Jaya
Hendra Makmur
Hendri Nova
Hendri R.H
Hendriyo Widi
Heri Latief
Heri Maja Kelana
Herman RN
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Herry Firyansyah
Herry Lamongan
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Husen Arifin
I Nyoman Suaka
I Wayan Artika
IBM Dharma Palguna
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Ida Ahdiah
Ida Fitri
IDG Windhu Sancaya
Idris Pasaribu
Ignas Kleden
Ilham Q. Moehiddin
Ilham Yusardi
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indira Permanasari
Indra Intisa
Indra Tjahjadi
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irwan J Kurniawan
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iskandar Norman
Iskandar Saputra
Ismatillah A. Nu’ad
Ismi Wahid
Iswadi Pratama
Iwan Gunadi
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iwank
J.J. Ras
J.S. Badudu
Jafar Fakhrurozi
Jamal D. Rahman
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jay Am
Jemie Simatupang
JILFest 2008
JJ Rizal
Joanito De Saojoao
Joko Pinurbo
Jual Buku Paket Hemat
Jumari HS
Junaedi
Juniarso Ridwan
Jusuf AN
Kafiyatun Hasya
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Kedung Darma Romansha
Key
Khudori Husnan
Kiki Dian Sunarwati
Kirana Kejora
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER)
Korrie Layun Rampan
Kris Razianto Mada
Krisman Purwoko
Kritik Sastra
Kurniawan Junaedhie
Kuss Indarto
Kuswaidi Syafi'ie
Kuswinarto
L.K. Ara
L.N. Idayanie
La Ode Balawa
Laili Rahmawati
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Leon Agusta
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
Lona Olavia
Lucia Idayanie
Lukman Asya
Lynglieastrid Isabellita
M Arman AZ
M Raudah Jambak
M. Ady
M. Arman AZ
M. Fadjroel Rachman
M. Faizi
M. Shoim Anwar
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.H. Abid
Mahdi Idris
Mahmud Jauhari Ali
Makmur Dimila
Mala M.S
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Maqhia Nisima
Mardi Luhung
Mardiyah Chamim
Marhalim Zaini
Mariana Amiruddin
Marjohan
Martin Aleida
Masdharmadji
Mashuri
Masuki M. Astro
Mathori A. Elwa
Media: Crayon on Paper
Medy Kurniawan
Mega Vristian
Melani Budianta
Mikael Johani
Mila Novita
Misbahus Surur
Mohamad Fauzi
Mohamad Sobary
Mohammad Cahya
Mohammad Eri Irawan
Mohammad Ikhwanuddin
Morina Octavia
Muhajir Arrosyid
Muhammad Rain
Muhammad Subarkah
Muhammad Yasir
Muhammadun A.S
Multatuli
Munawir Aziz
Muntamah Cendani
Murparsaulian
Musa Ismail
Mustafa Ismail
N Mursidi
Nanang Suryadi
Naskah Teater
Nelson Alwi
Nezar Patria
NH Dini
Ni Made Purnama Sari
Ni Made Purnamasari
Ni Putu Destriani Devi
Ni’matus Shaumi
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nisa Ayu Amalia
Nisa Elvadiani
Nita Zakiyah
Nitis Sahpeni
Noor H. Dee
Noorca M Massardi
Nova Christina
Noval Jubbek
Novelet
Nur Hayati
Nur Wachid
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nurhadi BW
Nurul Anam
Nurul Hidayati
Obrolan
Oyos Saroso HN
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
PDS H.B. Jassin
Petak Pambelum
Pramoedya Ananta Toer
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prosa
Proses Kreatif
Puisi
Puisi Menolak Korupsi
Puji Santosa
Purnawan Basundoro
Purnimasari
Puspita Rose
PUstaka puJAngga
Putra Effendi
Putri Kemala
Putri Utami
Putu Wijaya
R. Fadjri
R. Sugiarti
R. Timur Budi Raja
R. Toto Sugiharto
R.N. Bayu Aji
Rabindranath Tagore
Raden Ngabehi Ranggawarsita
Radhar Panca Dahana
Ragdi F Daye
Ragdi F. Daye
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rama Dira J
Rama Prabu
Ramadhan KH
Ratu Selvi Agnesia
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Renosta
Resensi
Restoe Prawironegoro
Restu Ashari Putra
Revolusi
RF. Dhonna
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar Galuh
Ridwan Rachid
Rifqi Muhammad
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Risa Umami
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rofiuddin
Romi Zarman
Rukmi Wisnu Wardani
Rusdy Nurdiansyah
S Yoga
S. Jai
S. Satya Dharma
Sabrank Suparno
Sajak
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salman Yoga S
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sariful Lazi
Saripuddin Lubis
Sartika Dian Nuraini
Sartika Sari
Sasti Gotama
Sastra Indonesia
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Saut Situmorang
Sayuri Yosiana
Sayyid Fahmi Alathas
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shiny.ane el’poesya
Shourisha Arashi
Sides Sudyarto DS
Sidik Nugroho
Sidik Nugroho Wrekso Wikromo
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputro
Slamet Widodo
Sobirin Zaini
Soediro Satoto
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sonya Helen Sinombor
Sosiawan Leak
Spectrum Center Press
Sreismitha Wungkul
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sugeng Satya Dharma
Sugiyanto
Suheri
Sujatmiko
Sulaiman Tripa
Sunaryono Basuki Ks
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Sutrisno Budiharto
Suwardi Endraswara
Syaifuddin Gani
Syaiful Irba Tanpaka
Syarif Hidayatullah
Syarifuddin Arifin
Syifa Aulia
T.A. Sakti
Tajudin Noor Ganie
Tammalele
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Tenni Purwanti
Tharie Rietha
Thayeb Loh Angen
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tito Sianipar
Tjahjono Widarmanto
Toko Buku PUstaka puJAngga
Tosa Poetra
Tri Wahono
Trisna
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Udo Z. Karzi
Uly Giznawati
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Uniawati
Unieq Awien
Universitas Indonesia
UU Hamidy
Viddy AD Daery
Wahyu Prasetya
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Sunarta
Weli Meinindartato
Weni Suryandari
Widodo
Wijaya Hardiati
Wikipedia
Wildan Nugraha
Willem B Berybe
Winarta Adisubrata
Wisran Hadi
Wowok Hesti Prabowo
WS Rendra
X.J. Kennedy
Y. Thendra BP
Yanti Riswara
Yanto Le Honzo
Yanusa Nugroho
Yashinta Difa
Yesi Devisa
Yesi Devisa Putri
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yudhis M. Burhanudin
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yusuf Assidiq
Zahrotun Nafila
Zakki Amali
Zawawi Se
Zuriati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar