Minggu, 01 Juni 2014

Misteri “Kekuatan” Menulis

Efri Yoni Baikoen *
harianhaluan.com 26 Agu 2012

Pada 23 Juli 1726, berla­yarlah sebuah kapal dari London menyusuri sungai Thames dengan tujuan Philla­delphia. Hanya terdapat seorang pemuda sebagai pe­num­pang dalam kapal itu yang selalu sibuk menulis sesuatu meski kantongnya betul-betul kempes. Apa saja dia tulis dalam bukunya selama perjalanan. Si pemuda yang berumur tidak lebih 20 tahun tersebut terus asyik menulis sesuatu. Ketika kapal itu tiba di Amerika tanggal 11 Oktober 1726 maka diba­wanya setumpuk kertas-kertas penuh dengan tulisan.


Lelaki muda itu adalah Benyamin Franklin yang kemudian amat sukses dalam kariernya yang bermacam-macam: bidang bisnis berhasil (menginjak usia 40 tahun jadi jutawan karena punya banyak perusahaan), bidang ilmu berhasil (penemu aliran listrik dan tungku “Franklin”), bidang sastra berhasil (wartawan, penerbit dan penulis buku), dan bidang politik pun ber­hasil. Menguasai empat baha­sa asing secara otodidak! Satu hasil borongan yang langka! Keluarganya di Boston bukan­lah orang berada.

Tulisan ini saya awali dengan cerita Benyamin terse­but untuk membuktikan beta­pa pentingnya kemampuan menulis untuk meraih sukses. Tidak dapat dinafikan, apa­pun bidang yang akan diceburi pasti berhubungan dengan dunia menulis. Jangan berpre­tensi menjadi penulis itu hanya menjadi sastrawan ataupun novelis, tidak. Menu­lis adalah pengertian yang sangat umum.

Menulis adalah mengo­munikasikan atau mengung­kap­kan pikiran, ide, gagasan, perasaan kita kepada orang lain melalui tulisan. Menulis itu sebenarnya gampang ba­nget. Kita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi agar dapat teori menulis, tidak perlu tunggu jadi orang kaya biar bisa beli laptop atau mesin ketik seperti pengalaman Benyamin Fran­klin di atas atau tidak pula menunggu dewasa.

Pengalaman sejarah di Indonesia juga menunjukkan banyak penulis yang otodidak. Mereka tidak bersekolah, namun belajar sendiri menjadi penulis. Ambil contohnya Buya HAMKA yang dikenal seorang ulama dan pujangga Nusantara. Beliau lahir di Padang Panjang tahun 1908 dan wafat 1981 di Jakarta. Pendidikannya hanya kelas 2 Sekolah Rendah (SD), tapi mampu menghasilkan tulisan lebih dari 114 buah buku. Bahkan pada usia 19 tahun, beliau sudah menerbitkan novel perdana “Si Sabariah”. Umur 21 tahun, terbit buku keduanya ”Laila Majnun”. Ketika beliau berkawin dengan Siti Raham Binti Endah Sutan, Buya Hamka memodali rumah tangga baru itu dengan menjual buku-bukunya.

Pada Tahun 1964, ketika ditahan atas tuduhan sub­versif oleh rezim Sukarno tahun 1964–1966, Buya Ham­ka berhasil menye­lesaikan Tafsir Al-Azhar lengkap 30 juzu’ yang menjadi “master­piece”. Karena pemikirannya yang bergema lewat buku-bukunya itulah, dua univer­sitas berkelas menganu­gerah­kan gelar DR Honoris Causa sebagai penghormatan kepada beliau yaitu Universiti Al-Azhar, Mesir tahun 1960 dan Universitas Kebangsaan, Ma­lay­sia tahun 1974. (Ironis ya.. penghormatan akademik lebih beliau terima dari luar negeri ketimbang bangsanya sendiri).

Menjadi penulis juga tidak mesti menunggu dewasa. Anak-anak Indonesia juga terbukti berbakat menulis. Lihatlah seorang bernama Abdurahman Faiz. Lelaki kelahiran Jakarta tanggal 15/11/1995 ini dalam usia 11 tahun telah dinobatkan seba­gai “Anak Cerdas Kreatif Indonesia 2006” dan meneri­ma Anugerah Kebudayaan 2009 dari Presiden RI. Dia juga dapat julukan “The Most Amazing Teen 2011” versi Student Globe. Faiz yang anak dari Elvi Tiana Rosa (seorang sastrawati) ini telah menulis puisi sejak 5 tahun. Dikenal publik ketika men­juarai Lomba Menulis Surat untuk Presiden oleh Dewan Kesenian Jakarta (2003).

Tidak kurang dari 8 buku telah berhasil digarap penulis cilik ini. Pada usia 8 tahun, dia sudah meluncurkan buku pertamanya “Untuk Bunda Dan Dunia” diterbitkan Mizan, 2004 dan dapat Anugerah Pena 2005 serta Buku Terpuji Adikarya IKAPI 2005. Buku ke-2 “Guru Matahari” diterbitkan Mizan, 2004. Buku ke-3 “Aku Ini Puisi Cinta” (DAR! Mizan 2005) meraih “Penulis Cilik Berprestasi” dari Yayasan Taman Bacaan Indonesia (2005). Buku ke-4: “Permen-Permen Cinta Untukmu” diterbitkan DAR! Mizan, 2005. Bukunya: “Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil” terbit, Juli 2007. Tahun 2008 antologi bersamanya: Magic Cristal (Mizan) terbit. Pemenang Sayembara Menulis Naskah Drama Federasi Teater Indonesia (2011).

Selain itu, menulis juga tidak mengenai usia. Lihat contohnya Rosihan Anwar (wartawan Senior, mantan Ketua PWI) masih menulis sampai wafatnya dalam usia 89 tahun. Beliau juga tidak pikun karena menulis ibarat mengasah pisau. Semakin sering diasah, pisau semakin tajam dan tidak berkarat. Pikun salah satu sebabnya adalah otak yang “berkarat” karena tidak terpakai maksimal.

Untuk mahir menulis tentunya kita harus sering menulis, kurangi menonton TV, belilah buku-buku terbaru. Yang paling “mustahak”, banyaklah membaca. Saya teringat ucapan Prof. Dr. Ali Hasymi ketika mengunjungi Museum dan Perpustakaannya di Banda Aceh. “Kalau saya menulis 1 buku, itu artinya saya sudah membaca paling tidak 10 buku”, katanya. Buatlah perpustakaan di sudut rumah. Apa saja ide-ide cemerlang yang keluar dalam pikiran kita perlu ditulis, kemudian kembangkan dalam bentuk yang realistik. Tulislah apa saja hal-hal menarik dalam aktivitas kita berinteraksi dengan orang lain. Ketika mengunjungi suatu tempat, berceritalah keindahan dan pengalaman anda dalam bentuk tulisan. Ketika bertemu teman baru, tulislah kesan anda terha­dapnya, atau ketika anda kecewa sekalipun, ungkap­kanlah dalam betuk tertulis karena sebagian “sesak dada” anda akan berkurang.

Pendiri Forum Lingkar Pena, Helvy Tiana Rosa me­nga­takan bahwa menulis itu ibarat “berenang” dan “main kunfu”. Kita tidak bisa bere­nang kalau hanya mendengar teori instruktur di tepian sungai atau kelam renang. Artinya kita harus “nyem­plung” ke dalam air. Begitu juga, kita tidak akan pernah bisa main kunfu hanya dengan sering nonton filmnya “Jet Lee” maupun “Bruce Lee”. Hanya dengan berlatih dan meng­gerakan seluruh organ tubuh kita serta berani menghadapi lawan akan membuat kita sungguh-sungguh bisa main kunfu.

Jadi kesimpulannya, me­nulis itu ternyata gampang kok. Asalkan kita berani mulai. Menulis tidak diten­tukan “mood”, tidak pula “intensitas kesibukan”. Asal kita berani memulai, pasti bisa!!! Hanya ada 3 syarat jadi penulis selain membaca: 1). Menulis. 2). Menulis dan 3). Menulis. Teriakkan dalam hati “Satu buku sebelum mati.

*) Pemimpin Redaksi Majalah “Permai”

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati