Senin, 25 November 2019

BERAT BADAN

Anindita S Thayf
Riau Pos, 12 Mei 2019

Ketika seorang ustad beberapa waktu lalu mengatakan berat badan perempuan salihah tidak lebih dari 55 kg, itu bukan lelucon. Menurut penyair Octavio Paz, bahasa pernah berada dalam momen "berhenti merangkak dan menegakkan diri dan menyeimbangkan badan dalam ruang kosong." Namun, momen yang disampaikan Paz hanya terjadi dalam sajak. Dalam sajak, bahasa menyimpang dari tujuan alamiahnya sebagai alat komunikasi. Di luar sajak, bahasa merupakan konstruksi sosial masyarakat. Artinya, ia tidak berada di ruang kosong.

Dalam sajak Pelajaran Bahasa Inggris Tentang Berat Badan, penyair Afrizal Malna menulis: "Maaf, berapa berat badanmu?", "Permisi, berapa jam berat badanmu?", "Berat badanmu bagaimana, please", "Maaf. Berat badanmu siapa?" "Sorry ...dimana berat badanmu?" "Maaf, pernah melihat berat badanku?" Tentu berat badan dalam sajak Afrizal berbeda fungsi dan makna dengan yang diucapkan seorang ustad saat berceramah tentang ciri perempuan salihah.

Dalam sajak Afrizal, berat badan tidak hanya bersanding dengan diksi "berapa", tetapi juga "jam", "bagaimana", "siapa", "dimana", "melihat". Tersebab berat badan dalam sajak tersebut tidak semata berhubungan dengan berat tubuh manusia, melainkan berfungsi pula sebagai metafora. Ia merujuk pada sesuatu di balik realitas yang disampaikan dan/atau berlainan dengan realitas yang sudah dikenal. Lantas, bagaimana dengan berat badan dalam ceramah sang ustad?

Lewat Man Made Language, D. Spender menyampaikan bahwa bahasa "merupakan alat penataan, klasifikasi dan manipulasi dunia." Dalam konteks ini, dia menghubungkan bahasa dengan masyarakat yang masih patriarkal. Menurutnya, dengan mempelajari bahasa masyarakat patriarkal maka, "kita juga telah belajar mengklasifikasi dan menata dunia sesuai dengan tatanan patriarkal..." Di sinilah ucapan sang ustad tentang berat badan berada.

Frasa berat badan dalam ceramah sang ustad bukan metafora. Ia memang merujuk pada realitas berat badan perempuan yang dianggapnya salihah. Di sini jelas tertampak korelasi bahasa dengan kondisi masyarakat. Dalam masyarakat patriarkal, perempuan adalah obyek sekaligus liyan. Keberadaanya ditentukan oleh subyek, yaitu laki-laki. Perempuan tidak bisa melepaskan diri dari konstruksi sosial masyarakat. Pun, tidak memiliki kuasa atas tubuhnya sendiri. Tubuh perempuan yang ideal merupakan produk masyarakat patriarkal, mulai dari bentuk, warna dan ukuran dari ujung rambut sampai ujung kaki. Misalnya, rambut panjang, hidung mancung, kulit putih, tubuh langsing.

Sebelumnya, kesempurnaan perempuan dalam masyarakat patriarkal hanya dihubungkan dengan bentuk tubuh. Bahwa perempuan yang ideal adalah yang bertubuh langsing dengan ukuran berat badan tertentu. Tidak mengherankan, ketika menemukan tubuhnya tidak langsing, seorang perempuan merasa wajib melakukan rupa-rupa upaya penurunan berat badan. Semua itu dilakukan demi sesuatu di luar dari dirinya: demi cinta seorang laki-laki; demi pengakuan masyarakat. Sebagaimana yang dikatakan narator sebuah acara gosip di televisi tentang perubahan fisik si Goyang Itik, Zaskia Gotik. Komentarnya, perempuan itu sengaja memanjangkan rambut dan rajin berolahraga sehingga tubuhnya tampak seksi semata agar semakin disayang oleh sang kekasih, yang kemudian mengajaknya berlibur ke luar negeri.

Dalam perkembangan selanjutnya, berat badan bukan lagi sekadar tubuh yang ideal, tapi telah merambah ke ruang agama yang transendental. Bila merujuk pada KBBI, pengertian salihah adalah "saleh (untuk wanita)", yaitu perempuan yang "taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah" dan "suci dan beriman". Sama sekali tidak disebutkan soal berat badan. Maka ketika tiba-tiba saja kata salihah dikaitkan dengan berat badan, jelas terlihat usaha pengkonstruksian di sana. Sebuah usaha untuk mengukur kadar kesalehan seorang perempuan yang dilakukan oleh laki-laki dengan legitimasi agama.

Dalam konstruksi patriarkal, ungkapan sang ustad sudah jelas seksis. Bila merujuk pada pengertian umum seksisme sebagai diskriminasi gender karena jenis kelamin seseorang maka ucapan tersebut merupakan bentuk diskriminasi. Hanya perempuan yang dianggap perlu ditentukan berat badannya agar bisa disebut salihah, tapi laki-laki tidak. Beratnya timbunan lemak dalam tubuh seorang laki-laki tidak mengurangi kadar kesalehannya. Baik laki-laki gendut maupun gemuk, dia tetap bisa dianggap saleh. Contoh lain dari ungkapan seksis adalah gelar yang cenderung bermakna konotatif, yang diberikan kepada perempuan yang baru saja diceraikan/ditinggalkan suaminya. Gelar serupa tidak diberikan kepada laki-laki. Alhasil, telinga kita pun akrab dengan panggilan janda kembang, ketimbang duda kembang.

Di sisi lain, ungkapan seksis masih sering dianggap lelucon oleh masyarakat. Dianggap candaan tanpa ada yang merasa keliru dengan itu. Tidak pula ada yang merasa bersalah saat menyebarluaskannya. Ironisnya lagi, di hadapan kata-kata yang sedemikian diskriminatif, tidak sedikit perempuan yang justru ikut tertawa tanpa menyadari dirinya sedang dilecehkan. Sejalan dengan itu, tingkat sensitif gender dalam masyarakat juga masih jauh dari beradab.

Apapun dalihnya, sebuah tindakan atau ungkapan seksis mencerminkan pola pikir pelakunya yang patriarkal. Adapun sikap permisif menunjukkan betapa sakitnya masyarakat kita. Bila bahasa menunjukkan bangsa maka begitulah kondisi bangsa ini sekarang. Sungguh memiriskan hati.

Dan, seumpama ada yang menghubung-hubungkan kesalehan dengan kemampuan berbahasa, kira-kira siapakah yang lebih saleh: sang ustad atau Afrizal Malna? ***

*) Novelis dan esais
https://www.facebook.com/anindita.thayf/posts/10206257472753950

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati