Kamis, 21 Agustus 2008

CAFÉ SOCRATES*

Abonk El ka’bah

“Huff…akhirnya” bisik hatiku yang merasa bebas ketika dosen meninggalkan ruangan. Serasa aku kembali ke taman Eden kini, padang rumput nan hijau bertabur merah bunga mawar yang mulai merekah, menyambutku bak pahlawan yang pulang dari medan tempur Jahanam.

Segera kupasang head setku dan suara Matthew Bellamy segera lepas dari MP3 hp. Buas, liar, namun harmonis menyergap gendang telingaku. Ku lirik LCD hand phone, jam 13.00. Efektifitas! hp langsung berdering mengingatkanku akan janji pada seorang teman yang mungkin sekarang mulai beku di deretan meja café samping kampus.
Ku percepat langkahku menuruni anak tangga kuil para intelektual. Sedikit perenggangan otot leher, membantuku untuk rileks sebelum kembali pada arena perdebatan panjang dengan sahabatku.

4 menit 53 detik, waktu yang ku butuhkan untuk sampai pada satu bangunan dengan cat warna biru yang berada tepat di depan pintu gerbang. Oleh pemiliknya tempat ini dibaptis sebagai café, walaupun aku kurang sepakat. Bagi ku ini hanyalah warung dengan 2 bilik. Masing-masing bilik terdapat 4 meja dan 16 kursi plastik. Tidak ada satupun kriteria café yang sanggup dipenuhi warung ini, selain menyediakan kopi bagi para pelanggannya dan lebih bersih dibanding warung yang berderet sepanjang jalan Kertamukti.

Aku segera masuk ke bilik bagian dalam dekat dapur. Inilah nenek moyang restoran open kitchen! yang didirikan oleh peranakan Brebes. Bagi ku berdiskusi di bilik bagian dalam lebih nyaman, karena tidak harus terganggu dengan wajah-wajah cantik yang terus berkelebat di balik jendela kaca besar café. Walaupun aku harus menanggung konsekuensi untuk terus menikmati wajah lusuh pelayan yang hilir mudik. Tapi ini lebih realistis dari pada kecantikan nisbi diluar sana.

“Casanova” sapa sahabatku, setengah mengejek kisah cintaku yang tak pernah bertahan lebih dari tiga bulan. Atau malah tentang mantanku yang kini kalau digabungkan jari tangan dan kakiku pun tak cukup untuk menghitungnya.

“Fachri” balasku menyebutkan satu tokoh di novel ayat-ayat cinta sebagai respek terhadap lelaki yang masih percaya pada cinta sejati.
“Ha ha ha” sahabatku tertawa senang bukan kepalang. Seakan Sandra Dewi baru saja memohon untuk menjadi yang halal baginya.

Aku duduk di depan dia. Kami saling berhadapan dan dipisahkan meja kayu warna putih dengan asbak dan segelas jus alpukat diatasnya.
“Jadi apa yang membuatmu butuh saran dari orang yang mulai muak dengan kisah cintanya ini?” tanyaku langsung pada inti permasalahan.
“Amateur”
“Possessive?”
“Sacrifice”
“Irrational!” aku membentaknya.
“Perasaan” kata sahabatku tegas.
“Ha ha ha” aku mulai terhibur dengan si cengeng ini.

“Maksudmu?”
“Es Cappuccino..” teriakku pada pelayan yang memberi isyarat, mau minum apa aku siang ini.
“Bisa kita lanjutkan?”
“Silahkan” jawabku sambil menyalakan sebatang rokok.
“Komentar apa yang kau hadiahkan padaku sobat?”
“Konvensional”
“Proses”
“Maskulinitas” kataku sambil memperlihatkan otot bahu.
“Tahapan”
“Absurd”

“Entahlah…” sobatku yang baru mengenal cinta itu mulai menyerah.
“Itu lah wanita. Tidak kah kau ingat? Sigmund Freud tidak tahu pasti apa keinginan wanita, sampe Adam-pun mesti turun dari surga. Apalagi bayi seperti kita”
Dialektika berhenti. Oase ide sobat ku, Andi, ternyata kering sebelum musim panas tiba. Ejakulasi dini. Layu sebelum berkembang. Entah kalimat apa lagi yang pantas buat mengolok-olok sahabatku yang sudah mencapai klimaks sebelum aku sekalipun merasakan orgasme dari diskusi disiang nan panas ini. Memalukan.
Es cappuccino datang menghampiri meja kami. Segera ku dinginkan otakku yang hari ini bekerja layaknya mesin diesel.

“Kita para pejantan sudah menaklukkan berbagai benua, menuliskan kisah kita dalam sejarah. Tak seharusnya kita menyerah pada mereka yang berjalan di belakang kita dengan keranjangnya”.

“Selalu tentang penaklukan, tapi lupa dengan perawatan” Andi mengingatkanku.
“Makhluk superior”
“Emansipasi”
“Taklid buta”
“Aku didepan tembok Cina”
“Ini bukan tentang pertahanan kokoh buat menghalau musuh”
“Lalu?”
“Pengenalan diri”
“Untuk?”

“Ingat Sun Tze kawan! Kenali dirimu sebelum kau berperang. Bagaimana kau akan menaklukan seseorang kalau kau belum pernah menaklukan dirimu?”
“Masuk akal”
“Ha ha ha, seharusnya kau panggil aku suhu”
“Sejak kapan Casanova berwarga negara Cina?”
“Sejak para pria berbondong bondong menziarahi Monalisa di Museum de lovre Perancis”
“Ha ha ha, kau ternyata masih suka memperolok Da Vinci”
“Bukan, tapi penikmat seni yang rabun” aku berapologi
“Apa itu kecantikan?” tanya Andi. “Keindahan kah?”.

“Lebih”
“Maha karya?”
“Lebih”
“Kesempurnaan?”
“Tak sampai”
“Lalu?”
“Bagiku itu hanya konsep”
“Bukannya Value?”
“Lebih tepatnya produk”
“Sesungguhnya?”
“Ssst…biarkan dia tenang di dalam sini” kataku sambil menunjuk ke otak kananku.
“Lantas apa yang harus ku bawa dari pertemuan kali ini?”
“Tesis yang harus kau cari anti tesisnya”
“Saran?”
“Terus mendengarkan kata hatimu”
“Tapi aku bukan sufi dan yogi”
“Apakah selain mereka, manusia tak ada yang punya hati?” aku bertanya sambil melotot ke arah Andi. Dia diam tak bersuara, aku tahu kalau kali ini dia merasa bersalah dan menyesal dengan pertanyaannya.

“Maaf”
“Teruslah berjalan dengan yang kau yakini”
“Lalu?”
“Dengarkan suara yang tak mampu ditangkap telinga”
“Lalu?”
“Lihatlah segala sesuatu dengan kekuatan pikiranmu bukan sang penipu kasat mata”
“Terus?”
“Asahlah hatimu untuk terus merasakan semua yang menyelimuti hidupmu”
“Hasilnya?”
“Pengembangan” kata ku sambil meniupkan asap rokok diantara ruang yang memisahkan aku dan Andi. Dia mengangguk tanda mengerti.

“Sobat kau jangan mengulangi kebodohan Vasco Da Gama yang merasa telah sampai pada tanah penghasil rempah-rempah, padahal dia masih di tanah India” pesanku kemudian pergi meninggalkan Andi sendiri untuk menyelami kehidupannya.**

Jakarta, 2008

*)Judul buku yang menginspirasi cerpen ini.

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati