Jumat, 26 Desember 2008

Puisi-Puisi Hamdy Salad

http://sastrakarta.multiply.com/
SURAT-SURAT UNTUK BERKACA

Dan dunia telah dibenamkan para raksasa
ke dasar benua. Laut berlumpur hitam
menghisap cahaya dari cincin matahari
mengaduk luka dan air garam
dalam bencana yang tak pernah selesai

Doa dan dupa, mantra dan sesaji
tak juga sampai ke langit tinggi
menggumpal di udara kelam
bagai awan yang gagal menjadi hujan
tubuh dan jiwa bersembunyi dalam keluh
berpisah diri dengan semesta paling inti

113 surat dalam kitab keabadian
menuliskan martabat cinta
bagi manusia yang berkaca. Bacalah! Bacalah!

2001



SENJA DI ATAS MENARA

Dan bergeraklah senja. Fasabbih, fasabbih!
menyeberangi segala sungai yang mendidih

Matahari berambut pirang, mengirim usia di perbatasan
tangan-tangan saling berebut bagai puncak menara
dalam remang, menjulurkan rasa takut
di antara gema adzan, ayat suci dan panggilan maut
yang bergulung menuju pelangi di langit baka

Maka badai tak kunjung reda untuk berdoa
dan kembali ke dalam mimpi yang lebih purba

Kemarilah wahai pedang khalifah. Tebas leherku!
nyalakan api neraka yang telah padam
di sekujur tubuhku. Bakarlah semua gairah
sampai surga menjadi kosong dalam darahku
dan dunia tak lagi pilu kepompong batu

2002



KERTAS PUTIH PENYAIRKU

Buka mata tulipmu! dan ceraplah warna tinta
sampai huruf dan kata-kata menjadi sirna

Dari pelipis kirimu, kertas putih menari
berpendaran bagai batu-batu granit
penuh beban: meja marmer yang pecah
patahan tulang, gigi palsu dan rambut perak
terlempar dari tempat asalnya
di udara fana. Setitik embun menguap
dan sembahyang bersama terik matahari
tapi jiwamu masih saja pengap dan beku
walau musim semi telah menyergapmu

Maka berlarilah engkau, wahai penyairku
Fafirru, fafirru! Kitari sumbu api di dekat jantungmu

2002



KUKIRIMKAN MAWAR CINTA

Aku ingin kembali menjadi bayi
menyusu rindu pada puting abadi

Seperti angin lalu pada setiap musim
kukirimkan mawar cinta
ke dalam rahimmmu. Wahai kekasihku!
sepenuh waktu aku berdoa dan mengaji
di gigir malam paling sunyi
kubiarkan bintang-bintang berlayar
mendayung perahu
menuju muara tak bertepi

Kulintasi api dan cahaya!
mendaki rindu di bukit cinta

2003



WAKTU DOA DI PAGI BUTA

Waktu doa di pagi itu, di antara lumut hijau yang beku
aku terbangun dan gagap, kata-kata jadi lenyap
tak ada lidah untuk bertanya pada segala
kenapa gempa dan ombak itu bergolak
menangkup rahasia el-maut di tengah kota

Lalu aku berenang di sela batu karang
mengembangkan sirip waktu dan kesaksian
seperti ikan mencari cahaya di tengah gelombang
ketika air garam mengencangkan otot-ototnya
menjalarkan rasa perih ke seluruh tubuhku
sampai aku tak berdaya di gigir pelabuhan
mendengar gema adzan dari pucuk pepohonan

Dan subuh telah berpisah dengan matahari
gelegar badai menggulung perkampungan
juga lembah dan daratan di sepanjang pantai
berjuta luka menjerit dalam kegaduhan
jiwa-jiwa mengukuh di antara benda yang rubuh
lalu berdiri dan berdoa untuk terakhir kali

O laut biru, sungai biru
dzikir air yang mengalir
bawalah syahadat kami
menuju langit Yang Tinggi

Begitu cepat, serupa kilat menembus gelap
kematian berguling dari lantai ke dinding
jasad-jasad berbaur dengan lumpur
mengaduk rasa pilu di bumi subur
cinta, derita dan airmata
membawakan mawar pada semua
sampai cahaya kembali bersinar
di atas kubah dan menara

Masih adakah tasbih laut-mu
untuk mengenang doa terakhir di pagi itu?

2005



WAKTU API MEMBAKAR RINDU

Engkau api dan hujan di musim semi

Waktu api membakar rindu
separuh tubuhku jadi belerang
arwah cinta bangkit kembali dari kuburan
mengirim bangkai para pengkhianat
dalam tengkorakku, dada merah jambu
jenjang leher angsa penuh bulu
menari bagai panas tanpa bayangan
meremuk daging dan tulang nafsu
antara tidur dan mimpiku

Engkau api dan hujan di musim semi

Waktu hujan menyiram rindu
separuh tubuhku menjadi ladang
tempat bersemi segala pujian
tak ada cinta yang berjamur di dada
kalimat tanpa jasad, pohon dan bunga
mencari jejak semesta di tengkukku
daun-daun menghijau dalam keemasan
menanggalkan duri dari tangkainya
antara hidup dan matiku

Engkau api dan hujan di musim semi
matamu kilat menembus dinding batu
keringatmu parfum sepanjang hari
separuh jiwaku menjadi abu
separuhnya lagi jadi tanaman

2006



LAYAR KOSONG

Aku mati jadi mineral
ruh pun berlayar
menuju ke tempat asal

Kecapi abad tak terdengar lagi
lenyap segala dalam riuh dunia
bangkai-bangkai babi
sejarah satu mata
jadi beban di bumi

Anak bangsa bermimpi
terbang tanpa sayap
munuju ke langit tinggi
melintasi gugusan asap
pulau-pulau dan hutan api
mencari jejak katulistiwa
dalam neraka lima benua

Layar kosong
kata-kata gosong
penyair pergi
menyusur kolong
di negeri sendiri

Rubuh kota dalam gempa
raga dan jiwa berpelukan
mencari silsilah keabadian

2006



DOA SEPASANG GANGGANG

Seperti batu dibanting rasa cemburu
anak cintaku terguling dari ayunan
menyulut jerami di antara tidur dan jaga
hingga asapnya memenuhi pipa paru-paru
dalam dadaku – sepasang rusuk mahligai
menilap radang kata dari lembaran buku-buku

Satu menghilang di cermin
mendekap bayangmu tanpa yang lain
dari mula sampai akhirnya

Aku pun mengaji dan keluar dari lubang jeruji
menjadi tukang las di gerbang pintu rumahmu

menyambung ruas baja dan potongan besi
dari masa lalu – leleh keringatku kolam ikan
tempat berenang sepasang ganggang
menjaga rinduku sepanjang siang dan malam
mengusap airmata doa – mengucap doa airmata

Lalu gerimis menghilang di udara fana
tak ada gunanya pipi lembab dan batu nisan
jika tangis bergema hanya sampai telinga

Maka kulepas gelembung duka itu dari semestamu
dari lingkaran usus duabelasjari di lambungku
saat cinta mengikat kembali sayap-sayapnya
di punggung rindu – aku berdiri tanpa beban
memanggul kenangan dari segala penderitaan
berjalan dan terus berjalan di sisimu selamanya

Apalagi yang masih sembunyi -- kekasih!
sebab jejakmu telah tergambar di telapakku
dan darahmu juga mengalir dalam resahku

2007



ORANG PESTA DI BALIK PUNGGUNGMU

Kilat pedangmu menusuk dadaku
berulangkali – aku tersungkur dan berdiri
meliuk bunga matahari tanpa angin
sendiri – membentang pelangi
rajah senja di halaman rumahmu

Mengucur juga akhirnya darah cintaku
merembes ke tanah jadi bayangmu paling indah

Dan biarkan luka itu menganga
bagai mulut si bayi merindukan airsusu ibunya
di ceruk malam – mengisap cahayamu
sampai bulan dan bintang terasa ngilu
sekujur tubuhku – tisikan tato menghitam

Lalu aku bermimpi orang pesta di balik punggungmu
menyantap gulai dari jantung dan hatinya sendiri

Hutan dan taman terbakar – anak waktu terkapar
barisan asap merapat – mengusung lencana
dari ruang diskotik dan kamar mayat
kakek nenek mati bersama – para pahlawan
menjelma arang dalam tungku perapian

Kembali nyeri dadaku membaca surat-suratmu
mengeja kata cinta yang berkilat di langit senja itu

2007



BULAN PECAH DI KOTAKU

langit kaki
bulan pecah di kotaku

Gerak bumi menggerus dinding batu
menyusuri jejak kaki rumah-rumah tua
di antara kilat dan cahaya kematianku

kapak berayun
membelah dada kegelapan

Darah putih menyembur ke empat penjuru
menggulung perihku tanpa gugusan bintang
seratus tahun menghilang dari gundukan waktu

keluh berbaris
mengusung keranda tubuh amis

Kubur-kubur menganga seperti jalan berlubang
saat sunyi memburu bayangku di tengah malam
dari kekosongan menuju kekosongan

sembarang mimpi
di atas ranjang kawat berduri

Lalu surut menggigil dalam selimut warna bunga
rasa pahit butrowali menjelma gula di lidahku
betapa manis duka itu jika ditelan bersama getahnya

2007

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati