Kamis, 09 September 2010

Seni Urban Dan Bahaya Sastra Seksual

Para buruh pabrik geram melihat maraknya sastra erotis
Reiny Dwinanda
http://www.infoanda.com/Republika

Tinggal di kota besar, apalagi di ibukota, waktu seperti berjalan lebih cepat dari yang sebenarnya. Dihadapkan pada aktivitas rutin yang menyita waktu, warga kota pun hanya punya sedikit kesempatan untuk dirinya sendiri. Sempatkah mereka berkesenian, atau membaca karya sastra?

Kesenian boleh jadi menduduki nomor urut kesekian pada agenda harian masyarakat kota. Meski begitu, bukan berarti mereka tak dapat mengapresiasi seni dan sastra. Dengan ‘rayuan’ yang pas, warga kota rela menyediakan waktunya untuk mengapresiasi seni dan sastra.

Sedikit banyak, fenomena itulah yang terjadi di Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung. Alia Swastika memotret gambarannya di Yogya. Dia adalah pemerhati studi kultural sekaligus penggerak Rumah Seni Cemeti.

Alia melihat ide kesenian yang coba ditampilkan seniman tak berhasil dibaca jelas oleh masyarakat. Cap elitis menempel erat pada profesi seniman. Kondisi itu diperparah oleh ketidakbiasaan masyarakat melihat seni selain lukis dan patung.

”Sementara, yang Rumah Seni Cemeti tampilkan adalah seni rupa kontemporer berupa grafis, drawing di atas kertas, serta seni instalasi,” kata Alia.

Rumah Seni Cemeti tak membiarkan kondisi itu berkepanjangan. Kampanye yang menyentuh langsung masyarakat lantas digelar silih berganti. ”Dari kampanye ini, pasar seni rupa kontemporer akhirnya terbentuk,” kata Alia, pemakalah pada Konferensi Internasional HISKI dengan tema Sastra dalam Konteks Perkotaan: Industrialisasi dan Urbanisme, yang digelar di FIB UI, Depok, 8-10 Agustus 2007.

Pelibatan warga suburban Bantul, Yogyakarta, dalam proses produksi karya seni rupa merupakan bagian dari kampanye Rumah Seni Cemeti. Dari situ, masyarakat kemudian mendapat pencerahan tentang seni rupa kontemporer. ”Diajak terlibat dalam penciptaan seni instalasi dari bambu, warga Bantul mendapatkan pemaknaan baru dan teknik baru dalam mengolah bambu,” kata Alia.

Seniman Rumah Seni Cemeti juga berhasil menggandeng masyarakat untuk mendesain sebuah area taman main anak di Bantul. Program ini berjalan bukan tanpa kendala. Persoalan persepsi taman main mencuat. Orang-orang tua menginginkan anaknya bisa bermain di taman seperti dirinya dulu.

Namun, dalam pengamatan para seniman, fasilitas taman main seperti itu tidak mendorong anak untuk banyak bergerak dan mengasah kreativitasnya. ”Dengan kekuatan argumentasinya, seniman mampu menyamakan ide dengan warga Bantul untuk menciptakan taman main yang lebih dari sekadar lahan berisikan patung-patung binatang yang bisa ditunggangi,” kata Alia.

Sastra juga merupakan bagian ranah seni yang cukup berhasil menjaring minat warga kota. Fenomena itu tidak terjadi begitu saja. Dorongan yang kuat dari para sastrawan telah membuat mata masyarakat terbuka dan akhirnya mencintai aktivitas baca dan tulis.

Kesadaran itulah yang menggugah penulis sastra Islami, Helvy Tiana Rosa, beserta relawan Forum Lingkar Pena (FLP), untuk bergerak. Mereka kemudian menularkan kemampuannya menulis kepada masyarakat luas. ”Di tahun 2003 saja anggota kami sudah mencapai 5000 orang. Tujuh ratus di antaranya tercatat sebagai penulis produktif,” kata Helvy, pada forum yang sama.

Selain berhasil menjaring peminat baca dan tulis di kota-kota besar, FLP juga menyapa warga Indonesia yang tinggal di luar negeri. Buruh migran yang rata-rata berprofesi sebagai pembantu rumah tangga di Hongkong dan Arab Saudi cukup banyak yang menemukan keasyikan menulis. Mereka lantas menerbitkan antologi cerpen bersama.

FLP termasuk gerakan fenomenal komunitas sastra. Mereka membuat lingkaran jejaring calon pengarang, penerbit, dan pembaca. ”Karya sastranya ditulis oleh kalangan sendiri, diterbitkan sendiri, dan diserap oleh pasar anggota FLP,” tutur Helvy, mantan pemimpin redaksi majalah Anida.

Selama 10 tahun kehidupan FLP, sudah 600 buku dihasilkan awaknya. Yang belum laik terbit juga banyak. Genrenya tak melulu Islami seperti yang digulirkan Helvy, Asma Nadia, dan Mutmainah — tiga penggagas FLP. ”Ada yang menggarap tema Islam, sekuler, seks yang dituturkan secara metafora, sampai fiksi ilmiah,” Helvy membeberkan.

Kendati beda-beda genre, para awak FLP terekatkan oleh satu kesamaan. Mereka merupakan orang-orang yang menulis untuk pencerahan diri dan masyarakat. ”Seburuk apapun tulisan mereka, tak ada satupun yang memberikan kontribusi pada perusakan moral anak bangsa,” tegas Helvy yang kini menjadi anggota Majelis Sastra Asia Tenggara.

Kalangan pekerja pabrik juga bisa tampil sebagai penyair atau sastrawan yang patut diperhitungkan. Mereka banyak menerbitkan buku dan kini ikut melahirkan Jurnal Sastra Boemipoetra yang menemani Jurnal Kalam dan Majalah Sastra Horison, dan mencoba membangun tradisi sastra yang lebih sopan dengan ikut menggulirkan gerakan anti sastra seksual, yang kini ramai dipolemikkan.

Sejak tahun 1995, komunitas sastra buruh tersebar di pinggir-pinggir kota. Mereka berkibar di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Solo, Kudus, dan kota-kota sentra industri lainnya. ”Kantong-kantong kesenian macam inilah yang justru dapat berperan besar dalam meningkatkan apresiasi sastra di masyarakat,” kata Wowok Hesti Prabowo, penyair buruh.

Di mata Wowok, saat ini Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan Komunitas Utan Kayu (KUK) cenderung bergerak mendominasi standar estetik dan ideologi komunitas sastra di Tanah Air. Polah tersebut dianggapnya justru memberangus keberagaman. ”Keberagaman harus dihargai,” katanya.

Bagi buruh, lanjut Wowok, sastra adalah perjuangan, meski tak seefektif pemogokan. Itu pula yang membuat mereka geram melihat munculnya sastra erotis yang cenderung mengeksploitasi seks bebas dan tubuh perempuan. ”Ketika itu ditulis, disebarkan, dan dipuji sebagai yang bagus dan moderen, berati sudah menjadi ideologi. Itu berbahaya,” tegas Wowok.

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati