Sabtu, 16 April 2011

Kota Bandung dan Peristiwa Seni

Soni Farid Maulana
Pikiran Rakyat, 27 Des 2008

DIGELARNYA acara “100 Tahun Pa Daeng” oleh Serambi Piraous di Gedung Merdeka Jln. Asia-Afrika Bandung, pameran seni rupa “Window Display” karya perupa Wiyoga Nuhardanto di Selasar Sunaryo Art Space, dan pameran seni rupa “Breakthrough” di Studio Jeihan yang menampilkan karya 47 perupa Kota Bandung, merupakan tiga dari sekian kegiatan seni di bulan Desember 2008 di Kota Bandung. Digelarnya acara tersebut diharapkan bisa memberikan makna yang signifikan bagi perkembangan dan pertumbuhan seni di negeri ini.

Acara 100 Tahun Pa Daeng menjadi penting direnungkan karena dalam konteks yang demikian itu, kita mengenang seorang tokoh yang telah berjasa dalam mencipta angklung modern yang tangga nadanya berasal dari Barat, yakni do-re-mi-fa-so-la-si-do. Inti dari peringatan tersebut bagi kita yang hidup dewasa ini adalah merenungkan kembali makna daya kreatif dalam berkesenian, yakni menciptakan sesuatu karya seni yang berguna bagi nusa dan bangsa. Jasa Pa Daeng dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan seni tidak bisa dilupakan. Oleh karena itu, tidak aneh kalau negara memberikan berbagai tanda jasa dan bintang jasa untuk Pa Daeng.

Berkait dengan hal tersebut, pada sisi yang lain, sepanjang 2008, setidaknya di Bandung digelar 30 pameran seni rupa, baik tunggal maupun bersama. Sementara untuk pertunjukan teater, termasuk monolog di dalamnya digelar 20 pertunjukan. Pertunjukan teater dan pameran seni rupa, termasuk kegiatan seni cukup sering diselenggarakan di Bandung. Sementara untuk kegiatan sastra, tercatat 23 kegiatan. Di dalamnya termasuk acara baca puisi, diskusi sastra, pembagian hadiah sastra, dan peluncuran buku karya sastra.

Data-data yang saya catat dalam laporan akhir tahun ini, berdasarkan pada hasil olah data yang dilakukan oleh Hanif Hafsari Chaeza dari Pusat Data Redaksi HU Pikiran Rakyat Bandung, yang berdasarkan pada hasil liputan dan agenda budaya di suplemen Khazanah. Sementara data lain yang saya dapat dari Disbudpar Jawa Barat, untuk kegiatan seni pertunjukan di Jawa Barat sepanjang 2008 tercatat 98 kali. Peristiwa lainnya masih pada Desember 2008, di Bogor, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata menggelar Kongres Kebudayaan 2008. Lalu di Jakarta, Komunitas Sastra Indonesia (KSI) dan Pemda Jakarta menggelar Jakarta International Literary Festival 2008, yang pembicaranya antara lain datang dari Jepang, Portugal, Prancis, Korea, Singapura, serta Indonesia.

**

TENTU saja kegiatan seni yang berlangsung di Bandung sepanjang 2008 bukan hanya itu. Ada juga festival film pendek, pertunjukan musik, serta kegiatan-kegiatan lainnya seperti pertunjukan tari dan pertunjukan seni tradisional lainnya. Jika kegiatan seni rupa tampak dominan, itu terjadi karena di Bandung pameran seni rupa tidak hanya diselenggarakan di kampus-kampus yang memiliki jurusan seni rupa, tetapi juga diselenggarakan berbagai galeri seni rupa. Galeri yang paling aktif menyelenggarakan kegiatan seni rupa antara lain Selasar Sunaryo Art Space (SSAS), yang telah menginjak usia ke-10 tahun.

Penyair Goenawan Mohamad menyebut SSAS sebagai permata, yang kian tua kian berkilau sinarnya. Berkilau karena SSAS mempunyai peran yang cukup besar dalam menumbuhkembangkan seni rupa di Kota Bandung, baik untuk merangsang daya kreatif para perupa agar lebih bergiat lagi dalam berkarya seni, maupun dalam hal menumbuhkan daya apresiasi siswa dan mahasiswa terhadap karya seni rupa yang digelar di situ.

“SSAS ingin menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi perkembangan dan pertumbuhan seni di Kota Bandung, khususnya dalam bidang seni rupa kontemporer. Berkait dengan itu, aspek apresiasi seni sebagai bagian dari dunia pendidikan mempunyai peran yang cukup penting di dalamnya,” ujar perupa Sunaryo, pemilik sekaligus salah seorang pengelola SSAS dalam percakapannya dengan penulis beberapa waktu lalu di tempat tinggalnya, Jln. Dago Pakar Timur, Bandung.

Lepas dari soal tersebut, tampak jelas bahwa berbagai kegiatan seni yang berlangsung di Bandung selama ini lebih banyak diselenggarakan oleh swasta daripada pemerintah. Untuk kegiatan sastra, misalnya, yang bisa dikatakan berskala besar adalah Temu Sastrawan 10 Provinsi, yang baru saja digelar di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada November 2008. Acara ini sepenuhnya didanai Pemprov Jabar c.q. Disbudpar Jabar. Sementara untuk seni pertunjukan yang berskala bersar adalah “Temu Taman Budaya se-Indonesia”, yang dananya sebagian besar konon dikucurkan dari pusat. Acara tersebut sayangnya tidak dihadiri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, sebagai tuan rumah. Saat itu, Menbudpar Jero Wacik mengkritik habis tuan rumah yang diwakili Kadisbudpar Jabar, H.I. Budhyana, M.Si.

**

KOTA Bandung sebagai etalase budaya di Jawa Barat masih memegang peranan yang cukup penting dalam hal menumbuh-kembangkan seni dan budaya di Jawa Barat. Itu terjadi karena di Kota Bandung tidak hanya ada perguruan tinggi seni, baik untuk seni tradisional maupun seni kontemporer, baik untuk jurusan musik, karawitan, teater, tari, dan seni rupa, tetapi juga karena di Bandung bermukim banyak seniman yang cukup berwibawa dalam bidangnya masing-masing, yang hingga kini masih kreatif dan produktif dalam berkarya seni.

Sayangnya, dalam kondisi yang demikian itu, pemerintah yang seharusnya bijak menanggapi berbagai persoalan yang muncul dalam dunia kesenian di Jawa Barat, sepanjang 2008, pada satu sisi seakan “tutup mata & telinga” dalam menyelesaikan persoalan keuangan yang dihadapi manajemen Gedung Kesenian (GK) Rumentang Siang, sehingga terancam bubar. Bila memasuki 2009, manajemen GK Rumentang Siang benar-benar bubar maka sejarah kesenian di Bandung mengalami masa kelam. Apa pun kelebihan dan kelemahannya, GK Rumentang Siang mempunyai peran yang cukup penting dalam hal menumbuhkembangkan kesenian di Bandung, baik untuk bidang teater, pertunjukan sastra, tari, dan seni-seni lainnya.

“Studiklub Teater Bandung (STB) yang menyejarah itu tumbuh dan besar di Bandung. Mendiang Suyatna Anirun berjasa besar dalam menumbuhkan seni teater di Bandung, yang sebagian besar diproduksi di Gedung Kesenian Rumentang Siang. Bila benar-benar bubar, ini berarti sejarah buram bagi dunia kesenian kita,” ujar penyair Godi Suwarna dalam percakapannya dengan penulis, dalam suatu kesempatan di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Jln. Baranang Siang, Bandung. Selain itu, Godi mengakui bahwa dari tangan Suyatna banyak lahir peteater-peteater dari generasi kemudian yang kini sudah malang melintang.

Berkait dengan itu, dalam memasuki 2009, para seniman berharap Pemprov Jabar lebih bersungguh-sungguh dalam membangun kesenian di Bandung. Dalam bidang seni rupa, misalnya, begitu banyak seniman yang mengharapkan Pemprov Jabar maupun Pemkot Bandung mendirikan museum seni rupa berskala internasional. Apa sebab? Karena Kota Bandung dalam sejarah perkembangan dan pertumbuhan seni rupa kontemporer memegang peranan yang cukup penting di dalamnya. Hal itu antara lain dengan berdirinya sekolah seni rupa di ITB, yang dalam perjalanannya kini menjadi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB, Bandung.

“Seharusnya di Bandung ada museum seni rupa, apalagi Kota Bandung diposisikan sebagai gerbang pariwisata Jawa Barat,” ujar Biranul Anas, Dekan FSRD ITB dalam sebuah kesempatan. Untungnya dalam situasi yang demikian itu di Bandung ada perupa yang murah hati, yang mendirikan museum seni rupa kecil-kecilan, apa pun namanya, meski yang dikoleksi di museum tersebut adalah karya pribadi mereka. Selain SSAS, ada Museum Barli, Studio Jeihan, Serambi Pirous, Museum Patung Nyoman Nuarta, dan beberapa tempat lainnya.

Sumber: http://cabiklunik.blogspot.com/2008/12/kota-bandung-dan-peristiwa-seni.html

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati