Minggu, 26 Juni 2011

Kembang Matahari Perpuisian Kita

Judul : Memburu Matahari
Pengarang : A. Faruqi Munif, dkk
Editor : Eko Putra
Pengantar : Wayan Sunarta
Penerbit : Bisnis, Maret 2011
Tebal : vi + 124 halaman
Peresensi : Asarpin *
http://www.lampungpost.com/

PUISI ibarat matahari dengan teriknya yang panjang, garang, yang berbeda dengan fajar dan senja yang memancarkan cahaya singkat. Sebagai matahari, maka terdapat puisi yang abadi, yang gema dan pengaruhnya sangat panjang. Maka tak heran jika banyak yang gerah terhadap kehadiran makhluk bernama puisi, terutama mereka yang terbiasa berhadapan dengan kata-kata biasa, bukan kata-kata yang memburu, membakar, memanggang serta menghanguskan sekujur tubuh mereka hingga terkulai tak berdaya.

Puisi juga ibarat pusat gravitasi yang mampu menjadi daya penarik bagi matahari-matahari kecil di sekitarnya. Ia bisa mewujudkan dirinya sebagai sesosok cumi-cumi yang memiliki seribu tangan dan kaki untuk menangkap setiap hal yang berkelebat di sekitarnya. Ia bisa amat sangat berbahaya kendati terasa amat sangat sederhana.

Maka, kalau di zaman yang supersibuk oleh tetek-bengek perekonomian dan politik nasional dan internasional yang aneh ini masih ada penyair yang bergelut dengan perih untuk menghadirkan sesosok makhluk bernama puisi, di saat ketika sebagian besar rekan mereka memburu pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil dengan gaji yang mantap dan stabil sehingga sangat dibangga-banggakan orang tua dan kekasih mereka, lidah saya terasa kelu dan sekujur tubuh saya merinding. Bukan saja karena saya mengamini apa yang diucapkan Oktavio Paz yang dikutip Wayan Sunarta dalam pengantar buku antologi puisi Memburu Matahari (Bisnis2030, 2011) yang akan menjadi fokus pembicaraan saya kali ini, bahwa puisi adalah puncak pencapaian derita para penyair, tapi banyak hal yang tak kuasa saya lukiskan.

Terus terang, saya iri dengan kemampuan 20 penyair yang mencatatkan diri dalam buku bunga rampai ini. Bukan karena usia mereka rata-rata masih 20-an tahun telah menghasilkan sejumlah sajak yang mantap, tapi pencarian yang mereka lakukan dan kemampuan untuk menuliskannya. Tidak hanya mantap dilihat dan dirasakan dari segi larik, tapi juga irama, pilihan kata dan tema. Bahkan di antara mereka tampak memiliki bakat sebagai penyair besar untuk ukuran nasional.

Masalah usia saya kira tak perlu lagi dipersoalkan, karena matang-tidaknya sebuah sajak sama sekali tak terpaut dari segi usia. Ada penyair yang menulis puisi sangat bagus dalam usia kanak-kanak atau remaja, tapi juga bakat-bakat sebagai penyair yang tangguh sering juga muncul di usia yang dianggap tidak muda lagi. Chairil dan Sapardi serta masih banyak lagi, mampu menghasilkan puisi dahsyat dalam usia relatif muda. Dulu Ahmad Yulden Erwin memublikasikan sejumlah sajaknya dengan pengucapan filosofis yang cantik ketika masih duduk di bangku SMP. Tapi Sutardji Calzoum Bachri justru menghasilkan puisi bagus di saat usia menjelang 30, bahkan di usia 35 tahun. Kategori tua-muda juga mesti segera ditangguhkan karena ini sering menyakitkan, juga menyesatkan.

Apresiasi pertama yang mesti disampaikan di sini, dan untuk buku himpunan puisi ini, saya tujukan kepada editor yang dengan tekun dan cerdas memilih sajak yang untuk kumpulan ini. Sekalipun ada satu-dua sajak yang masih tampak goyah dan kedodoran dari banyak segi, tapi secara keseluruhan telah menunjukkan usaha yang keras untuk menghadirkan para pemburu kedalaman kata dan makna.

Bolehlah kita sedikit lega dengan perkembangan perpuisian kita saat ini, dan menaruh harapan yang besar kepada beberapa penyair di masa mendatang untuk mencatatkan dirinya sebagai virtuoso di lapangan perpuisian kita, setidaknya untuk ukuran nasional.

Memang ada sedikit kecemasan, kalau bukan kekhawatiran, yang tampaknya telah menjadi gejala umum bagi perkembangan puisi kita, yakni keseragaman bentuk pengucapan dan pilihan pada bentuk lirik yang konvensional. Tapi kekhawatiran ini bisa segera ditepis sejauh mereka jujur dan memang sungguh-sungguh bergulat, bukan sebagai pengekor atau epigon yang memalukan. Jika terdapat kemiripan satu-dua sajak dari sajak para pendahulu, hal itu sangat lumrah tejadi kepada siapa pun, dan tak usah jadi beban bagi generasi kini.

Sajak-sajak yang saya anggap sudah selesai dari urusan teknis perpiuisian, dan terasa mantap dan menggugah ruang batin saya sebagai penikmat puisi lirik, dapat disebut, di antaranya sajak Anne Frank (Ammad Subki). Sebab Matahari Tak Pernah Bisa Menghapus Kesedihan (Dea Anugrah), Pada Sebuah Taman (Dwi S. Wibowo), Kampung Keramat, Desaku (Eko Putra), Padma Suci (Faisal Syahreza), Di Malam Purnama (Moh. Nurul Kamil), Percakapan (Muhammad Amin), Berkunjung ke Desamu (Na Lesmana), Ingatanku, Bayangan Sebuah Negeri (Pranita Dewi), Surat Dari Bandung (Zulkifli Songyanan), dan masih beberapa yang luput disebutkan.

Mungkin hanya kebetulan saja kalau sebagian besar puisi dalam buku ini yang berhasil justru ketika bicara soal matahari. Ada matahari dengan cahayanya yang kelewat panas, tapi ada yang sedang dan tak terlampau menyengat tapi bisa membuat tubuh tetap berkeringat. Ada yang terasa asing, aneh, lebai, tapi ada yang unik dan cantik menawan hati.

Kita mungkin tak terlampau betah hidup selamanya di bawah kaki langit dengan matahari yang menyilaukan dan membakar sepanjang siang, apalagi di saat berada dalam perjalanan, tapi cukup dengan matahari yang sedang, yang memancarkan cahaya yang tak kelewat garang. Kita membutuhkan keseimbangan antara malam dan siang, hangat dan dingin sehingga menyejukkan. Seperti kata salah satu penyair dalam buku ini, yang mungkin tidakditujukan kepada keseluruhan penyair yang disapanya kita, dengan kehadiran buku puisi ini, semoga kolam di langit akan tumpah malam nanti, dan kita bisa menjenguk sejuk siang hari sambil menatap kembang matahari.

Asarpin, pembaca sastra

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati