Sabtu, 27 Agustus 2011

Peristiwa G30S dalam Fiksi Indonesia

Sunaryono Basuki Ks*
Republika, 30 Sep 2007

SETIAP peristiwa penting dalam sejarah Indonesia menghasilkan karya sastra yang mencoba memberi gambaran tentang peristiwa itu. Perang Kemerdekaan menghasilkan sejumlah novel dan cerpen, yang ditulis oleh pelaku sejarah ataupun oleh generasi yang lebih muda yang ikut mengalamai sebagian kecil peristiwa tersebut.

Peristiwa G30S yang menggoncangkan negeri ini juga telah ditulis oleh sejumlah perngarang kita, baik dalam bentuk puisi, drama, cerpen, maupun novel. Karya-karya itu ditulis saat peristiwa itu baru terjadi (misalnya sajak-sajak karya Taufiq Ismail), tetapi juga beberapa tahun kemudian, bahkan beberapa puluh tahun kemudian.

Dalam novel kita dapat membacanya pada Ronggeng Dukuh Paruk versi aslinya yang terbit tahun 2003, padahal versi yang “disensor” terbit tahun 1981. Dalam versi aslinya ternyata Ahmad Tohari bercerita tentang malapetaka politik tahun 1965 yang membuat dukuh Paruk hancur secara fisik dan mental.

Putu Wijaya dalam drama Aib (1988) juga menyinggung soal peristiwa itu dengan cara mengalihkan setting kisah ke suatu tempat yang lain: sebuah kerajaan. Upaya itu perlu untuk melindungi Putu dari sensor pemerintah saat itu. Dalam novel Kremil, Suparto Brata (Pustaka Pelajar, 2002) juga menyinggung soal disembunyikannnya sejumlah granat di kompleka Kremil oleh orang-orang yang disangka terlibat dalam peristiwa G30S. Novel ini ditulis tahun 1994/1995.

Tahun 1995 Sunaryono Basuki Ks menulis Budiman Benggol (terbit sebagai buku berjudul Maling Republik, Mizan, 2005) yang menceritakan sejumlah orang yang dapat disangka sebagai tokoh-tokoh yang menggerakkan G30S. Suparto Brata (1991) menulis novel panjang Mencari Sarang Angin yang dimuat sebagai cerber di Jawa Pos (1991-1992) dan dibukukan oleh Grasindo tahun 2005. Novel itu menceritakan tokoh perjuangan yang berseberangan dengan Rochim yang akhirnya terlibat pemberontakan PKI, naum tidak sampai ke Peristiwa G30S.

Tahun 2001 Shoim Anwar mengedit sejumlah cerpen dan menerbitkannya di bawah judul Soeharto dalam Cerpen Indonesia, yakni sejumlah cerpen yang ditulis setelah Soeharto lengser, kecuali satu cerpen Menembak Banteng (F Rahardi, 1993). Ketika Soeharto jatuh, muncullah novel karya Putu Oka Sukanta, Merajut Harkat (Pustaka Pelajar, 1999). Novel ini menjadi menarik, sebab ditulis oleh seorang aktifis Lekra yang selamat dari siksaan penguasa.

Tahun lalu kita disuguhi novel September (Tiga Serangkai, Solo, 2006) karya Noorca M Massardi. Kisahnya dimulai dengan Darius, karyawan pabrik kecap yang kena PHK pada suatu masa kini, bukan pada sekitar tahun 1965 atau 1998. Percuma mencari kaitan dengan tahun dalam kelender historis sebab kisahnya memang tak terikat pada fakta sejarah.

Paling tidak, pengarangnya menempatkannya sebagai fiksi yang tak ada hubungannya dengan peristiwa G30S atau pun gerakan reformasi, walaupun, proses politik di bawah pimpinan Presiden Soekresno, Pemimpin Besar Reformasi, bukan Revolusi. Bukankah ini fiksi, begitu jalan pikiran Noorca yang wartawan dengan latar belakang pendidikan jurnalisme di Prancis, yang karenanya leluasa memakai bahasa Prancis untuk berbagai keperluan!

Walaupun dianggap fiksi, Noorca tak mau lepas dari nama-nama tokoh historis dan tak sempat mengubahnya menjadi tokoh fiksi, hanya dengan membolak-balik nama mereka semua. Yang paling jelas tentu Presiden Soekresno, dan ajudannya, Kolonel Djiwakarno. Dalam sejarah kita kenal Presiden Soekarno dan Kolonel Bambang Wijanarko.

Pasti pembaca yang biasa dengan teka-teki silang dengan mudah menebak siapa-siapa mereka ini, sebab nama-nama mereka memang nama historis, ada dalam fakta sejarah. Tapi, jangan bangga dulu, sebab menurut penulisnya, novel ini semata-mata fiksi, jangan mencari kaitan dengan fakta historis, apalagi menimpakan kesalahan sejarah pada mereka.

Bukan hanya nama tokoh historis yang diplesetkan, tetapi juga nama kota, lembaga, nama Universitas, nama koran. Semua harus tak berbau fakta historis karena hanya fiksi! Ada Jalan Rawatidur, Pelabuhan Tanjung Belanga, Kota Talas, Kota Bunga, Universitas Gunung Merbabu (disingkat UGM), Institut Teknologi Babakan (ITB), Universitas Independen (UI), Partai Kiri (Paki), Warta Yudha, Suluh Nasional, Koran Rakyat.

Yang punya ambisi untuk menyudutkan mantan Presiden Soeharto pasti senang membaca kisah yang akhirnya menyodok Mayjen Theo Rosa, sosok penggerak Gerakan 10 September. Yang aneh, ini satu-satunya nama yang plesetannya paling cermat. Tak gampang ditebak tetapi ternyata kalau diurai perhuruf klop. Coba kita bolak-balik sampai ke huruf: bisa jadi soehaRTo.

Sebuah kisah selalu dikisahkan melalui sudut pandang tertentu, bisa sudut pandang orang pertama, kedua, ketiga, omniscience atau mata kamera. Dengan sudut pandang ini pengarang mengikat diri, tunduk pada sudut pandang pilihannya dan tak boleh sembarangan menyimpang dari sudut pandang pilihannya. Sebuah cerpen biasanya punya hanya satu macam sudut pandang agar tak membingungkan pembaca. Tetapi, sebuah novel boleh memakai bebagai macam sudut pandang sesuai dengan keperluan.

Kalau pengarang sudah menetapkan bahwa dia akan mengikuti salah seorang tokoh, maka jalan pikirannya, pengalamannya, tingkat intelektualismenya, semuanya disesuaikan dengan apa yang dipunyai oleh tokoh yang dipilihnya. Dia tak bebas menjadi dirinya sendiri, misalnya seorang profesor doktor yang menguasai berbagai bahasa dan berpengetahuan luas.

Menurut Prof Dr Budi Darma, novelis tak boleh mengobral kepintarannya bilamana dia mau bicara melalui mulut seorang tokoh yang kebetulan mahasiswa nyentrik di sebuah universitas. Dia harus mampu menjadi corong tokohnya, bukan corong pengarangnya.

* Sunaryono Basuki Ks, Novelis dan dosen sastra
Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2007/09/wacana-peristiwa-g30s-dalam-fiksi.html

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati