Jumat, 20 Januari 2012

MANUSIA KARDUS

Karya: Rodli TL
http://sastra-indonesia.com/

KARDUS-KARDUS MEMASUKI PANGGUNG, MENARI DAN MENYANYI

Kardus, kardus, kardus
Tak berakal, tak berbekal
Kardus pembungkus kebaikan
Dari debu dan kotoran kehidupan
Nasib kardus bukan malang
Kardus juga makhluk Tuhan
Berguna untuk barang kemasan

1. Kardus 1 : Saya adalah kardus
2. Kardus 2 : Bungkus, bungkus, bungkus
3. Kardus 1 : Ya, kardus untuk membungkus
4. Kardus 1 : Bungkus, bungkus, bungkus
5. Kardus 2 : Dunia tidak sempurna tanpa kardus
6. Kardus 1 : Kardus TV
7. Kardus 2 : Kardus Kulkas
8. Kardus 1 : Kardus roti
9. Kardus 2 : Kardus, kardus, kardus
10. Kardus1 : Bahkan air pun dibungkus dengan kardus
11. Kardus 2 : Mampus, mampus, mampus!
12. Kardus 1 : Kenapa?
13. Kardus 2 : Aku bosan jadi kardus. Mampus, mampus, mampus
14. Kardus 1 : Kenapa?
15. Kardus 2 : Bila kita aus, kita menjadi sarang tikus
16. Kardus 1 : Lalu kenapa?
17. Kardus 2 :Kita harus berubah
18. Kardus 1 : Berubah? Berubah bagaimana?
19. Kardus : Lihat tikus-tikus itu.

TIKUS TIKUS BERDATANGAN MENARI DAN MENYANYI

Cit cit cit
Cit cit ci
Cit cit cit
Kamilah tikus-tikus berjalan beriringan
Cit cit cit Cit cit cit
Kulitku hitam, mataku tajam.
Cit cit cit Cit cit cit
Kumisku panjang, aduh sangatlah manis.
Cit cit cit Cit cit cit
Tikus-tikus mencari sampah
Tikus-tikus ada di rumah
Tikus-tikus makan apa saja.
Cit cit cit Cit cit cit

20. Tikus 1 : Long life, tikus
21. Tikus 2 : yo mesti long life
22. Tikus 1 : Saksikanlah kami. Para tikus! Hidup bebas dimana saja. Di hutan, di tempat sampah, bahkan di rumah-rumah mewah.
23. Tikus 2 : Hidup tikus!
24. Tikus-Tikus : Hidup tikus!
25. Tikus 1 : Long life, tikus
26. Tikus-Tikus : Hidup tikus!
27. Tikus 1 : Kami juga tidak pernah manja.. kami bisa makan apa saja, mulai dari soto, tahu campur, sampai permen sugus.

TIKUS-TIKUS KEMBALI BERGERAK DAN BERNYANYI.

28. Kardus 1 : Mampus! Tikus-tikus menuju kemari
29. Kardus 2 : Mampus! Pasti mereka mau beranak-pinak
30. Kardus 1 : Nasib terburuk kardus adalah menjadi sarang persalinan tikus
31. Karsus 2 : Hi hi hi hi……Ayo kita lari!

KARDUS BERUSAHA BERLARI, NAMUN TIDAK SECEPAT TIKUS-TIKUS. TIKUS-TIKUS TELAH MENGUASAI KARDUS-KARDUS. TIKUS-TIKUS MENGGIGIT KARDUS-KARDUS SAMBIL BERNYANYI

Tikus-tikus makan kardus
Kardus-kardus sarang tikus

32. Kardus 1 : Sebelum hancur, mari kita berdo’a pada Tuhan. Tuhan berjanji akan mengabulkan do’a orang teraniaya
33. Kardus 2 : Kita bukan orang.
34. Kardus 1 : Siapa tahu sama. Ya Tuhan! Sebelum kami hancur, kabulkan satu permohonan.
35. Kardus 2 : To the point saja! Jangan berbelit-belit
36. Kardus 1 : Ya Tuhan, Jadikanlah kami makhluk bebas hidup dan makan apa saja seperti tikus-tikus
37. Kardus 2 :Sial, kenapa kamu meminta menjadi makhluk seperti tikus… padahal tikus-tikus itu adalah makhluk yang paling kita benci
38. Kardus 1 : Terlanjur
39. Kardus 2 : Mampus, kita menjadi tikus

KARDUS-KARDUS BERGERAK BERUBAH MENJADI TIKUS-TIKUS. MEREKA BERNYANYI MENYESALI NASIBNYA

Eh mampus, kardus-kardus menjadi tikus-tikus

KARDUS TELAH BERUBAH MENJADI TIKUS. MEREKA BERGERAK DARI LAMBAN KE CEPAT DENGAN NYANYIAN

40. Tikus1 : Hi, di sini ada tikus
41. Tikus 2 : Di sini juga ada
42. Tikus 1 :Wah, disini tikusnya masih muda-muda. Masih cantik dan tampan-tampan
43. Tikus 2 : Kalau disini tikusnya sudah tua.
44. Tikus 1 : Kalau begitu kesini saja, siapa tahu ada yang naksir kita
45. Tikus 2 : It’s good idea. Ayo kita kesana, ke tempat tikus-tikus yang cantik dan tampan-tampan

TIKUS-TIKUS BERGERAK MENUJU KE TEMPAT YANG DITUJU

Cit cit cit cit cit cit
go go there, go there, go there mencari mangsa
tikus-tikus mencari mangsa memakan apa saja
tikus cantik
tikus tampan
I love you

KARDUS TIBA-TIBA KETAKUTAN
46. Tikus 1 : Sialan,
47. Tikus 2 : Ada kucing
48. Kucing-kucing : Ha ada kucing?!
49. Tikus 1 : Mana dia?!
50. Tikus 2 : Itu dia!
51. Tikus 2 : Itu juga
52. Tikus 1 : Di sana juga banyak kucing
53. Tikus 1 : Wah, kucingnya banyak sekali, sangat menakutkan. Ayo kita lari!

TIKUS-TIKUS SEMBURAT BERLARIAN. MEREKA BERKUMBPUL MERAPAT LAGI LALU BERNYANYI

Mata kucing
Mata kucing
Mata kucing maunya mencengkramku

MUNCUL KUCING MENGENDAP-ENDAP BERUSAHA MENANGKAP TIKUS-TIKUS. NYANYIAN TIKUS TIKUS MENJADI MILIK KUCING

Mata kucing
Mata kucing
Mata kucing maunya menerkam tikus

54. Tikus 1 : Wah, dia terus mengejar kita, bagaimana ini
55. Tikus 2 : Selama kita menjadi tikus kan belum pernah berdo’a pada Tuhan..
56. Tikus 1 : Maksud kamu kita meminta pertolongaNYA
57. Tikus 2 : Itu jalan satu-satunya yang harus kita lakukan
58. Tikus 1 : Mana mungkin. Dosa kita terlalu banyak. Makanan yang selalu kita makan adalah hasil curian.. pasti Tuhan sedang marah pada kita. Tuhan tidak akan mengabulkan do’a kita
59. Tikus 2 : Jangan pesimis. Tikus-tikus diciptakan tidak untuk menjadi makhluk yang mudah putus asa. Kita harus sunggu-sunggu dan berbaik sangka pada Tuhan. Tuhan pasti mengabulkan do’a kita
60. Tikus-Tius : (bersama-sama) amin, amin, amin….

TIKUS-TIKUS MELAKUKAN GERAKAN DO’A YANG KHUSUK

61. Tikus : Ya Tuhan, sungguh kami termasuk makluk yang aniaya, yang dholim, yang sesat, yang rendah. Kami telah melakukan banyak maksiat kepadaMu. Kami selalu mencuri, mengambil hak makhluk lain. Dan yang lebih dosa lagi hasil curian itu kami bagi-bagikan kepada teman-teman kami, saudara kami, bahkan ibu bapak kami.. ampunilah kami Tuhan yang telah memasukkan keluarga kami ke lembah nista, ke jalan menuju neraka. Sungguh Tuhan. Bila engkau tidak mengampuni kami, kami akan menjadi makhluk yang rugi selamannya. Ampunilah kami Tuhan, ampunilah…. (MENANGIS MENYESALI DOSA-DOSANYA) Ya tuhan yang maha pengasih, kasihanilah kami, jadikanlah kami makhluk yang lebih baik dari sebelumnya. Menjadi kucingpun tidak apa-apa.

SEKETIKA ITU TIKUS-TIKUS BERUBAH MENJADI KUCING.

Mata kucing
Mata kucing
Mata kucing maunya menerkam tikus
62. Kucing 1 : Kawan-kawan, ayo berangkat bersama-sama mencari mangsa. Mencari tikus-tikus. Di sana!
63. Kucing 2 : Ya, mungkin di sana, di tempat itu.
64. Kucing 1 : Ayo kita cepat kesana. Kita tangkap tikus-tikus itu lalu kita makan dagingnya

KUCING-KUCING BERGERAK KE SEGALA PENJURU BERBURU TIKUS SAMBIL BERNYANYI

Mata kucing
Mata kucing
Mata kucing maunya menerkam tikus
65. Kucing Kardus: Kawan-kawan! Di sana tadi saya melihat ada orang makan daging yang lezat. Tidak hanya makanan yang lezat yang dia miliki, tadi saya melihat dia juga memasukkan uang banyak ke dalam saku pakain dalamnya. Tapi aneh, kenapa ya, waktu memasukkan uang dia kok lihat kanan-kiri dengan wajah ketakutan. Jangan-jangan. Ah tidak. Tidak boleh berburuk sangka pada makhluk lain.
66. Kucing 1 : Ayo kita mendekat saja… lalu kita amati.

KUCING-KUCING BERGERAK MENGENDAP-ENDAP

67. Kucing 1 : Oh, betul dia pencuri
68. Kucing 2 : Hus, jangan cepat menuduh
69. Kucing 1 : Lihat saja gerakannya, seperti gerakan kita saat mencuri ikan pindang
70. Kucing 2 : Tidak sama, kucing dan manusia…
71. Kucing 1 : Apa bedanya
72. Kucing 2 : Kita hewan sedang manusia punya hati dan fikiran
73. Kucing 1 : Ah sama saja
74. Kucing 2 : Tidak sama
75. Kucing 1 : Sama saja

KUCING-KUCING BERDEBAT DENGAN DUA KATA “SAMA DAN TIDAK SAMA”. PERDEBATANYA BERUBAH MENJADI PERTARUNGAN. MEREKA SALING MENCAKAR.

76. Kucing Kardus : Ya Tuhan, kenapa semua hewan punya punya sisi jahat..saya fikir menjadi tikus, kucing lebih baaik dan aman daripada menjadi kardus… menjadi tikus suka mencuri, menjadi kucing suka bertengkar…lalu menjadi apalagi kita ini?!
77. Kucing 1 : Kita menjadi manusia saja
78. Kucing 2 : betul, agar kita tahu sebenarnya manusia itu pencuri atau bukan
79. Kucing Kardus : Ya Tuhan, ini adalah permohonan kami yang terakhir, kabulkanlah do’a kami. Jadikanlah kami makhluk termulya, makhluk yang punya hati dan akal, sebagai makhluk yang engkau percaya memjadi kholifah,.. ya Tuhan, kabulkanlah do’a kami menjadi …..
80. Kucing Kardus : Jangan-jangan… jangan memohon pada Tuhan menjadi manusia.. saya tahu persis..manusia ternyata lebih rendah dari kucing-kucing dan tikus-tikus…saya tadi masuk ke dalam TV.. lalu TV itu berbicara.. manusia juga suka mencuri dan bertengkar. Pak nazar, pak udin, bu melly, bu indah, pak rodli, pak padli, pak haji, pak heru, pak ali, pak amar, pak her, pak ilham, dan lain sebagainya. mereka semua penipu dan pencuri. sungguh jangan meminta untuk menjadi manusia..di sana-sini terjadi, pencurian, pertengkaran, kemaksiatan, pornoaksi, narkotika, tawuran antar kampung dan pelajar…hamper semua kerusakan di bumi ini disebabkan tangan-tangan manusia….sunggu jangan kita berdo’a menjadi manusia… jangan sampai kita menghianati Tuhan sang pencipta….

SEMUA KUCING-KUCING MENANGIS

81. Kucing 1 : Lalu apa yang harus kita lakukan?
82. Kucing Kardus : Kita meminta pada Tuhan untuk kembali menjadi kardus..kita bersyukur pada Tuhan.. Tuhan Maha Tahu dengan Segala kebaikan makhluknya..

KUCING-KUCING MEMBUAT FORMASI DO’A PADA TUHAN DENGAN UNGKAPAN BAHASA KUCING. KUCING-KUCING BERUBAH MENJADI KARDUS LALU MENYANYI BERSAMA-SAMA.

Kardus, kardus, kardus
Tak berakal, tak berbekal
Kardus pembungkus kebaikan
Dari debu dan kotoran kehidupan
Nasib kardus bukan malang
Kardus juga makhluk Tuhan
Berguna untuk barang kemasan

THE END

Lamongan, 17 Oktober 2011

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Hana N.S A. Kohar Ibrahim A. Qorib Hidayatullah A. Syauqi Sumbawi A.S. Laksana Aa Aonillah Aan Frimadona Roza Aba Mardjani Abd Rahman Mawazi Abd. Rahman Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wahab Abdullah Alawi Abonk El ka’bah Abu Amar Fauzi Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adhimas Prasetyo Adi Marsiela Adi Prasetyo Aditya Ardi N Ady Amar Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R Sarjono Agus R. Subagyo Agus S. Riyanto Agus Sri Danardana Agus Sulton Ahda Imran Ahlul Hukmi Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad S Rumi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhudiat Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alfian Zainal Ali Audah Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alwi Shahab Ami Herman Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Machmud NS Anam Rahus Anang Zakaria Anett Tapai Anindita S Thayf Anis Ceha Anita Dhewy Anjrah Lelono Broto Anton Kurniawan Anwar Noeris Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Arida Fadrus Arie MP Tamba Aries Kurniawan Arif Firmansyah Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Aris Kurniawan Arman AZ Arther Panther Olii Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha Arya Winanda Asarpin Asep Sambodja Asrul Sani Asrul Sani (1927-2004) Awalludin GD Mualif Ayi Jufridar Ayu Purwaningsih Azalleaislin Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bagus Fallensky Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni Setia Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brillianto Brunel University London BS Mardiatmadja Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerpen Chamim Kohari Chrisna Chanis Cara Cover Buku Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dad Murniah Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Dana Gioia Danang Harry Wibowo Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hardiana Dian Hartati Diani Savitri Yahyono Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi AH Iyubenu Edi Sarjani Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra Eduardus Karel Dewanto Edy A Effendi Efri Ritonga Efri Yoni Baikoen Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Endarmoko Eko Hendri Saiful Eko Triono Eko Tunas El Sahra Mahendra Elly Trisnawati Elnisya Mahendra Elzam Emha Ainun Nadjib Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Etik Widya Evan Ys Evi Idawati Fadmin Prihatin Malau Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faiz Manshur Faradina Izdhihary Faruk H.T. Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fauzi Absal Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fitri Yani Frans Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Gde Agung Lontar Gerson Poyk Gilang A Aziz Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gus TF Sakai H Witdarmono Haderi Idmukha Hadi Napster Hamdy Salad Hamid Jabbar Hardjono WS Hari B Kori’un Haris del Hakim Haris Firdaus Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hazwan Iskandar Jaya Hendra Makmur Hendri Nova Hendri R.H Hendriyo Widi Heri Latief Heri Maja Kelana Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Firyansyah Herry Lamongan Hudan Hidayat Hudan Nur Husen Arifin I Nyoman Suaka I Wayan Artika IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Q. Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indiar Manggara Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahjadi Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Norman Iskandar Saputra Ismatillah A. Nu’ad Ismi Wahid Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.J. Ras J.S. Badudu Jafar Fakhrurozi Jamal D. Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jemie Simatupang JILFest 2008 JJ Rizal Joanito De Saojoao Joko Pinurbo Jual Buku Paket Hemat Jumari HS Junaedi Juniarso Ridwan Jusuf AN Kafiyatun Hasya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Key Khudori Husnan Kiki Dian Sunarwati Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Kris Razianto Mada Krisman Purwoko Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Kuss Indarto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L.K. Ara L.N. Idayanie La Ode Balawa Laili Rahmawati Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayanie Lukman Asya Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Raudah Jambak M. Ady M. Arman AZ M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Makmur Dimila Mala M.S Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maqhia Nisima Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Mariana Amiruddin Marjohan Martin Aleida Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Mathori A. Elwa Media: Crayon on Paper Medy Kurniawan Mega Vristian Melani Budianta Mikael Johani Mila Novita Misbahus Surur Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohammad Cahya Mohammad Eri Irawan Mohammad Ikhwanuddin Morina Octavia Muhajir Arrosyid Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun A.S Multatuli Munawir Aziz Muntamah Cendani Murparsaulian Musa Ismail Mustafa Ismail N Mursidi Nanang Suryadi Naskah Teater Nelson Alwi Nezar Patria NH Dini Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Ni’matus Shaumi Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nisa Ayu Amalia Nisa Elvadiani Nita Zakiyah Nitis Sahpeni Noor H. Dee Noorca M Massardi Nova Christina Noval Jubbek Novelet Nur Hayati Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurul Anam Nurul Hidayati Obrolan Oyos Saroso HN Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste PDS H.B. Jassin Petak Pambelum Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Puji Santosa Purnawan Basundoro Purnimasari Puspita Rose PUstaka puJAngga Putra Effendi Putri Kemala Putri Utami Putu Wijaya R. Fadjri R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R. Toto Sugiharto R.N. Bayu Aji Rabindranath Tagore Raden Ngabehi Ranggawarsita Radhar Panca Dahana Ragdi F Daye Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Renosta Resensi Restoe Prawironegoro Restu Ashari Putra Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Ridwan Rachid Rifqi Muhammad Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Risa Umami Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rofiuddin Romi Zarman Rukmi Wisnu Wardani Rusdy Nurdiansyah S Yoga S. Jai S. Satya Dharma Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman Yoga S Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sariful Lazi Saripuddin Lubis Sartika Dian Nuraini Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Indonesia Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sides Sudyarto DS Sidik Nugroho Sidik Nugroho Wrekso Wikromo Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Widodo Sobirin Zaini Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sreismitha Wungkul Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sugeng Satya Dharma Sugiyanto Suheri Sujatmiko Sulaiman Tripa Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Budiharto Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syarifuddin Arifin Syifa Aulia T.A. Sakti Tajudin Noor Ganie Tammalele Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tharie Rietha Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tjahjono Widarmanto Toko Buku PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Wahono Trisna Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Uniawati Unieq Awien Universitas Indonesia UU Hamidy Viddy AD Daery Wahyu Prasetya Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Weni Suryandari Widodo Wijaya Hardiati Wikipedia Wildan Nugraha Willem B Berybe Winarta Adisubrata Wisran Hadi Wowok Hesti Prabowo WS Rendra X.J. Kennedy Y. Thendra BP Yanti Riswara Yanto Le Honzo Yanusa Nugroho Yashinta Difa Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yurnaldi Yusri Fajar Yusrizal KW Yusuf Assidiq Zahrotun Nafila Zakki Amali Zawawi Se Zuriati