Soni Farid Maulana
_Pikiran Rakyat, 27 Mei 2012
TERBITNYA buku Tiga Pesona Sunda (Pustaka Jaya, 2009) yang ditulis oleh Prof. Dr. J. Noorduyn dan Prof. Dr, A. Teeuw merupakan sumber ilmu pengetahuan yang tak terkira nilainya bagi orang Sunda khususnya dan masyarakat umumnya, yang ingin mengetahui apa dan bagaimana perkembangan sastra Sunda Kuna pada zamannya. Buku yang ditulis dalam bahasa Inggris itu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Hawe Setiawan. Sedangkan Tien Wartini dan Undang Ahmad Darsa dalam buku tersebut mengambil peran sebagai penerjemah teks Sunda Kuna yang berupa puisi panjang, ke dalam bahasa Indonesia. Tiga naskah Sunda Kuna yang dibahas oleh kedua Indonesianis asal Belanda itu, adalah Para Putera Rama dan Rahwana, Pendakian Sri Ajnyana, dan Kisah Bujangga Manik: Jejak Langkah Peziarah. Ketiga naskah tersebut ditulis pada Abad 16-17 dalam aksara Sunda Kuna.
Kedua Indonesianis tersebut kini telah tiada, Prof. Dr. A. Teeuw meninggal dunia pada 18 Mei 2012 lalu di Leiden Belanda, dan diumumkan secara resmi pada 23 Mei. Sedangkan J. Noorduyn meninggal dunia beberapa tahun sebelumnya. Buku Tiga Pesona Sunda yang dikerjakan oleh A. Teeuw itu, merupakan lanjutan dari hasil kerja penelitian J. Noorduyn yang tidak diselesaikannya, karena keburu meninggal dunia.
Selain itu, tentu saja peran Prof. Dr. A. Teeuw dalam perkembangan dan pertumbuhan sastra Indonesia modern tak terkira nilainya, khususnya dalam ilmu sastra, dalam hal ini dalam bidang kritik sastra, baik mengenai puisi, novel, maupun cerita pendek di satu sisi, dan pada sisi yang lain dalam bidang ilmu bahasa dan filologi. Karier A. Teeuw sebagai peneliti dimulai pada tahun 1940-an. Pada tahun 1946, lelaki kelahiran Gorinchem Belanda 12 Agustus 1921 itu, meraih gelar Doktor di Universitas Utrecht dengan disertasi naskah Jawa Kuna, Bhamakawya.
Berkaitan dengan itu, tentu saja banyak sudah buku yang ditulis oleh A. Teeuw mengenai sastra Indonesia. Buku-buku tersebut antara lain Pokok dan Tokoh Dalam Kesusastraan Indonesia Modern (1957), Tergantung Pada Kata (1980), Sastera dan Imu Sastera (1984) serta sejumlah buku lainnya. Buku-buku tersebut hingga kini sulit dicari, sebab tidak terbit ulang.
Berkaitan dengan jasa-jasanya semacam itu, pada Februari 1999 lalu, Pemerintah Indonesia melalui Duta Besar Indonesia di Belanda memberikan Bintang Jasa kepada Prof. Dr, A. Teeuw dalam bidang seni dan budaya. Pemberian bintang jasa tersebut diberikan di Gedung KBRI yang berada di Kota Wassenar, Belanda. Saat itu, saya, Rendra, Ken Zuraida, Agus R, Sarjono dan Nenden Lilis Aisyah menghadiri acara tersebut. Kami berada di Belanda diundang untuk mengisi acara Festival de Winternachten, yang berlangsung di Den Haag pada hari sebelumnya.
Dalam kesempatan tersebut Prof. Dr. A. Teeuw mengatakan, kebudayaan Indonesia merupakan lumbung ilmu pengetahuan yang tiada habisnya digali oleh para peneliti asing, khususnya para peneliti Belanda. Pesona kebudayaan Jawa, sastra Indonesia modern, dan kebudayaan Sunda, selalu memberikan pencerahan nilai-nilai dalam bidang spiritual.“Para sastrawan Indonesia modern banyak yang memanfaatkan nilai-nilai tersebut, yang ditulis ulang dalam penghayatan yang baru. Hal itu antara lain bisa kita lihat pada apa yang ditulis oleh Rendra, Ajip Rosidi maupun Goenawan Mohamad dalam puisi khususnya, dan umumnya dalam bidang esai,” jelas A. Teeuw saat itu.
Beberapa hari setelah pemberian penghargaan tersebut, Prof. Dr. A. Teeuw mengunjungi kami di Apartment, Johan de Witt Staart 1 B, 2334 AL, Leiden, Belanda. Selama di Belanda kami tinggal di tempat itu. Agus R. Sardjono yang diberi tugas oleh Rendra sebagai juru masak saat itu, menyiapkan sejumlah masakan khas Indonesia untuk menjamu A. Teeuw, sebelumnya saya dan Ken Zuraida ditugaskan Rendra untuk belanja, sedangkan Nenden Lilis Aisyah dan Agus R. Sarjono sebelum masak diberi tugas membersihkan rumah.
Pertemuan saya dan Prof. Dr. A. Teeuw pada hari itu adalah pertemuan yang ketiga. Pertemuan pertama berlangsung pada tahun 1984 di Yogyakarta, diperkenalkan oleh penyair Linus Suryadi AG yang saat ini akan mewawancarai A. Teeuw di salah satu gedung di UGM di Jln. Bulaksumur, Yogyakarta. Pertemuan kedua dan ketiga berlangsung di Belanda. Dalam pertemuan itu banyak sungguh pengetahuan yang bisa saya serap. Paling tidak, percakapan Rendra dan A. Teeuw saat itu menjadi sumber pengetahuan yang mencerahkan bagi saya.
Nilai-nilai yang terkandung dalam sastra Indonesia modern maupun sastra Indonesia kuna dalam hal ini dalam sastra daerah, kata A. Teeuw, tidak kalah dengan apa yang tumbuh dan berkembang di Barat. “Yang kurang adalah menyebar-luaskannya dalam bahasa asing. Selama ini yang memperkenalkan sastra Indonesia maupun sastra daerah di Indonesia ke publik sastra dunia adalah para peneliti asing!” jelas A.Teeuw, yang saat itu dibenarkan oleh Rendra.
Sebagai contoh jika di Indonesia ada Pusat Kebudayaan Belanda atau Pusat Kebudayaan Perancis, lantas apakah di Belanda dan Perancis ada Pusat Kebudayaan Indonesia? Ternyata tidak ada. Dengan tidak adanya lembaga yang demikian sebagaimana dituturkan Rendra pada saat itu, menunjukkan bahwa perhatian Pemerintah Indonesia terhadap kebudayaan masih lemah dan perlu ditingkatkan terus menerus. Pertanyaannya sekarang, sudahkah lembaga tersebut berdiri? Bisa jadi belum.
Lepas dari semua itu, kehadiran Prof. Dr. A. Teeuw bagi perkembangan dan pertumbuhan ilmu sastra dan bahasa di Indonesia cukup penting dan tak terbantahkan. Apa yang diwariskannya untuk orang Sunda dengan buku yang ditulisnya itu, Tiga Pesona Sunda, kiranya layak oleh Pemda Jawa Barat untuk disebar ke berbagai sekolah di Jawa Barat. Selamat jalan Pak A. Teeuw, semoga tenang di alam sana..***
Dijumput dari: http://www.facebook.com/notes/rak-buku-soni/a-teeuw-dalam-ingatan-l-khazanah-l-hu-pikiran-rakyat-27-mei-2012/288217427940331
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
A Rodhi Murtadho
A. Hana N.S
A. Kohar Ibrahim
A. Qorib Hidayatullah
A. Syauqi Sumbawi
A.S. Laksana
Aa Aonillah
Aan Frimadona Roza
Aba Mardjani
Abd Rahman Mawazi
Abd. Rahman
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Wahab
Abdullah Alawi
Abonk El ka’bah
Abu Amar Fauzi
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Adhimas Prasetyo
Adi Marsiela
Adi Prasetyo
Aditya Ardi N
Ady Amar
Afrion
Afrizal Malna
Aguk Irawan MN
Agunghima
Agus B. Harianto
Agus Himawan
Agus Noor
Agus R Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus S. Riyanto
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Ahda Imran
Ahlul Hukmi
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musthofa Haroen
Ahmad S Rumi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sahal
Akhmad Sekhu
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alex R. Nainggolan
Alfian Zainal
Ali Audah
Ali Syamsudin Arsi
Alunk Estohank
Alwi Shahab
Ami Herman
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Amir Machmud NS
Anam Rahus
Anang Zakaria
Anett Tapai
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anita Dhewy
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurniawan
Anwar Noeris
Anwar Siswadi
Aprinus Salam
Ardus M Sawega
Arida Fadrus
Arie MP Tamba
Aries Kurniawan
Arif Firmansyah
Arif Saifudin Yudistira
Arif Zulkifli
Aris Kurniawan
Arman AZ
Arther Panther Olii
Arti Bumi Intaran
Arwan Tuti Artha
Arya Winanda
Asarpin
Asep Sambodja
Asrul Sani
Asrul Sani (1927-2004)
Awalludin GD Mualif
Ayi Jufridar
Ayu Purwaningsih
Azalleaislin
Badaruddin Amir
Bagja Hidayat
Bagus Fallensky
Balada
Bale Aksara
Bambang Kempling
Bandung Mawardi
Beni Setia
Beno Siang Pamungkas
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Brillianto
Brunel University London
BS Mardiatmadja
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Bustan Basir Maras
Catatan
Cerpen
Chamim Kohari
Chrisna Chanis Cara
Cover Buku
Cunong N. Suraja
D. Zawawi Imron
Dad Murniah
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Dana Gioia
Danang Harry Wibowo
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darma Putra
Darman Moenir
Dedy Tri Riyadi
Denny Mizhar
Dessy Wahyuni
Dewi Rina Cahyani
Dewi Sri Utami
Dian Hardiana
Dian Hartati
Diani Savitri Yahyono
Didik Kusbiantoro
Dina Jerphanion
Dina Oktaviani
Djasepudin
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dr Junaidi
Dudi Rustandi
Dwi Arjanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi Rejeki
Dwi S. Wibowo
Dwicipta
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi AH Iyubenu
Edi Sarjani
Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra
Eduardus Karel Dewanto
Edy A Effendi
Efri Ritonga
Efri Yoni Baikoen
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Eko Endarmoko
Eko Hendri Saiful
Eko Triono
Eko Tunas
El Sahra Mahendra
Elly Trisnawati
Elnisya Mahendra
Elzam
Emha Ainun Nadjib
Engkos Kosnadi
Esai
Esha Tegar Putra
Etik Widya
Evan Ys
Evi Idawati
Fadmin Prihatin Malau
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faiz Manshur
Faradina Izdhihary
Faruk H.T.
Fatah Yasin Noor
Fati Soewandi
Fauzi Absal
Felix K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Fitri Yani
Frans
Furqon Abdi
Fuska Sani Evani
Gabriel Garcia Marquez
Gandra Gupta
Gde Agung Lontar
Gerson Poyk
Gilang A Aziz
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gus TF Sakai
H Witdarmono
Haderi Idmukha
Hadi Napster
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hardjono WS
Hari B Kori’un
Haris del Hakim
Haris Firdaus
Hary B Kori’un
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Hazwan Iskandar Jaya
Hendra Makmur
Hendri Nova
Hendri R.H
Hendriyo Widi
Heri Latief
Heri Maja Kelana
Herman RN
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Herry Firyansyah
Herry Lamongan
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Husen Arifin
I Nyoman Suaka
I Wayan Artika
IBM Dharma Palguna
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Ida Ahdiah
Ida Fitri
IDG Windhu Sancaya
Idris Pasaribu
Ignas Kleden
Ilham Q. Moehiddin
Ilham Yusardi
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indira Permanasari
Indra Intisa
Indra Tjahjadi
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irwan J Kurniawan
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iskandar Norman
Iskandar Saputra
Ismatillah A. Nu’ad
Ismi Wahid
Iswadi Pratama
Iwan Gunadi
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iwank
J.J. Ras
J.S. Badudu
Jafar Fakhrurozi
Jamal D. Rahman
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jay Am
Jemie Simatupang
JILFest 2008
JJ Rizal
Joanito De Saojoao
Joko Pinurbo
Jual Buku Paket Hemat
Jumari HS
Junaedi
Juniarso Ridwan
Jusuf AN
Kafiyatun Hasya
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Kedung Darma Romansha
Key
Khudori Husnan
Kiki Dian Sunarwati
Kirana Kejora
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER)
Korrie Layun Rampan
Kris Razianto Mada
Krisman Purwoko
Kritik Sastra
Kurniawan Junaedhie
Kuss Indarto
Kuswaidi Syafi'ie
Kuswinarto
L.K. Ara
L.N. Idayanie
La Ode Balawa
Laili Rahmawati
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Leon Agusta
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
Lona Olavia
Lucia Idayanie
Lukman Asya
Lynglieastrid Isabellita
M Arman AZ
M Raudah Jambak
M. Ady
M. Arman AZ
M. Fadjroel Rachman
M. Faizi
M. Shoim Anwar
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.H. Abid
Mahdi Idris
Mahmud Jauhari Ali
Makmur Dimila
Mala M.S
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Maqhia Nisima
Mardi Luhung
Mardiyah Chamim
Marhalim Zaini
Mariana Amiruddin
Marjohan
Martin Aleida
Masdharmadji
Mashuri
Masuki M. Astro
Mathori A. Elwa
Media: Crayon on Paper
Medy Kurniawan
Mega Vristian
Melani Budianta
Mikael Johani
Mila Novita
Misbahus Surur
Mohamad Fauzi
Mohamad Sobary
Mohammad Cahya
Mohammad Eri Irawan
Mohammad Ikhwanuddin
Morina Octavia
Muhajir Arrosyid
Muhammad Rain
Muhammad Subarkah
Muhammad Yasir
Muhammadun A.S
Multatuli
Munawir Aziz
Muntamah Cendani
Murparsaulian
Musa Ismail
Mustafa Ismail
N Mursidi
Nanang Suryadi
Naskah Teater
Nelson Alwi
Nezar Patria
NH Dini
Ni Made Purnama Sari
Ni Made Purnamasari
Ni Putu Destriani Devi
Ni’matus Shaumi
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nisa Ayu Amalia
Nisa Elvadiani
Nita Zakiyah
Nitis Sahpeni
Noor H. Dee
Noorca M Massardi
Nova Christina
Noval Jubbek
Novelet
Nur Hayati
Nur Wachid
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nurhadi BW
Nurul Anam
Nurul Hidayati
Obrolan
Oyos Saroso HN
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
PDS H.B. Jassin
Petak Pambelum
Pramoedya Ananta Toer
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prosa
Proses Kreatif
Puisi
Puisi Menolak Korupsi
Puji Santosa
Purnawan Basundoro
Purnimasari
Puspita Rose
PUstaka puJAngga
Putra Effendi
Putri Kemala
Putri Utami
Putu Wijaya
R. Fadjri
R. Sugiarti
R. Timur Budi Raja
R. Toto Sugiharto
R.N. Bayu Aji
Rabindranath Tagore
Raden Ngabehi Ranggawarsita
Radhar Panca Dahana
Ragdi F Daye
Ragdi F. Daye
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rama Dira J
Rama Prabu
Ramadhan KH
Ratu Selvi Agnesia
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Renosta
Resensi
Restoe Prawironegoro
Restu Ashari Putra
Revolusi
RF. Dhonna
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar Galuh
Ridwan Rachid
Rifqi Muhammad
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Risa Umami
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rofiuddin
Romi Zarman
Rukmi Wisnu Wardani
Rusdy Nurdiansyah
S Yoga
S. Jai
S. Satya Dharma
Sabrank Suparno
Sajak
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salman Yoga S
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sariful Lazi
Saripuddin Lubis
Sartika Dian Nuraini
Sartika Sari
Sasti Gotama
Sastra Indonesia
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Saut Situmorang
Sayuri Yosiana
Sayyid Fahmi Alathas
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shiny.ane el’poesya
Shourisha Arashi
Sides Sudyarto DS
Sidik Nugroho
Sidik Nugroho Wrekso Wikromo
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputro
Slamet Widodo
Sobirin Zaini
Soediro Satoto
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sonya Helen Sinombor
Sosiawan Leak
Spectrum Center Press
Sreismitha Wungkul
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sugeng Satya Dharma
Sugiyanto
Suheri
Sujatmiko
Sulaiman Tripa
Sunaryono Basuki Ks
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Sutrisno Budiharto
Suwardi Endraswara
Syaifuddin Gani
Syaiful Irba Tanpaka
Syarif Hidayatullah
Syarifuddin Arifin
Syifa Aulia
T.A. Sakti
Tajudin Noor Ganie
Tammalele
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Tenni Purwanti
Tharie Rietha
Thayeb Loh Angen
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tito Sianipar
Tjahjono Widarmanto
Toko Buku PUstaka puJAngga
Tosa Poetra
Tri Wahono
Trisna
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Udo Z. Karzi
Uly Giznawati
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Uniawati
Unieq Awien
Universitas Indonesia
UU Hamidy
Viddy AD Daery
Wahyu Prasetya
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Sunarta
Weli Meinindartato
Weni Suryandari
Widodo
Wijaya Hardiati
Wikipedia
Wildan Nugraha
Willem B Berybe
Winarta Adisubrata
Wisran Hadi
Wowok Hesti Prabowo
WS Rendra
X.J. Kennedy
Y. Thendra BP
Yanti Riswara
Yanto Le Honzo
Yanusa Nugroho
Yashinta Difa
Yesi Devisa
Yesi Devisa Putri
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yudhis M. Burhanudin
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yusuf Assidiq
Zahrotun Nafila
Zakki Amali
Zawawi Se
Zuriati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar